Ngenest: Ngetawain Hidup Ala Ernest – Ernest Prakasa

 

Judul       : Ngenest – Ngetawain Hidup Ala Ernest
Penulis    : Ernest Prakasa
Penerbit : Rak Buku
Terbit      : Cetakan keempat, 2014
Tebal        : 170 halaman
Rate          : 3.5 / 5

 

“Ngenest: Ngetawain Hidup Ala Ernest” bercerita tentang serba-serbi hidup Ernest Prakasa, dibagi kepada dua puluh tiga cerita pendek di dalamnya. Ringan. Bikin ketagihan tapi tidak terasa kosong. Yang pasti isinya humor berat. Dari mulai menyinggung ras, politik, lantas beranjak ke sosial. Dari yang sehari-hari sampai yang tidak pernah diperhatikan, karena sepele, dibahas oleh Ernest Prakasa dengan gaya humor kritisnya.

Karena keselurhan isinya ada dua puluh lebih cerita pendek, saya hanya pengin spoiler enam yang terdepan saja:

  1. Woy, Cina!

Bercerita tentang ras Tionghoa yang sering menjadi kaum minoritas di tengah masyarakat Indonesia, begitu pun kisah hidup kedua keluarganya sebagai kaum minor.

  1. Gejala Kecanduan Twitter

Sekadar berisi kuisioner yang menjurus kepada tren penggunaan Twitter belakangan ini. Kesan saya: saya nge-skip bagian ini karena kurang menggigit sih walaupun saya suka dengan sentilannya kepada masyarakat Indonesia yang terlalu keranjingan sosial media.

  1. Koh Ahok Jagoanku

Bisa dibilang Ernest bias dengan wakil gurbernur yang satu ini. Masih berhubungan dengan bab yang pertama.

  1. Jakarta Dikepung!

Dikepung apa hayo?

  1. Pedas di Lidah, Pedas di Kantong

Kritik pedas ala Ernest dan istrinya mengenai harga cabai yang tidak kunjung turun di pasaran.

  1. Umi, Sang Babysitter

Intisarinya lebih melihat kepada keseharian masyarakat kelas bawah yang lebih tahan banting dalam menjalani hidup.


“Ngenest: Ngetawain Hidup Ala Ernest” sungguh sebuah judul yang jenaka untuk disimak. Dengan tampilan kuning mencreng dan ilustrasi kocaknya di bagian cover depan, memang cocok kalau dipadukan bersama genre humornya. Nama pengarangnya pun jelas, Ernest Prakasa, kalau yang suka dengan acara stand up comedy yang sering menyembul di salah satu stasiun teve swasta pasti tahu deh dengan nama Ernest Prakasa. Kokoh yang khas dengan mata sipit dan rambut yang selalu saja disisir tegap 🙂

Tapi motivasi saya beli “Ngenest” sesungguhnya bukan karena saya penggemar berat Ernest Prakasa. Lebih kepada rasa penasaran karena tempo hari “Ngenest” sempat dipromosikan oleh salah seorang penyiar salah satu stasiun radio di Kota Bandung. Pertama kali si penyiar bilang, “Ngenest”. Saya langsung terbayang, pasti tidak jauh dengan buku-bukunya Raditya Dika; mirip “Kambing Jantan”, “Babi Ngesot”, dsb. Isinya sebatas humor belaka. Tapi, lantas saat saya pergi ke toko buku, entah kenapa, mata rasanya ingin tahu, bagaimana sih penampakan “Ngenest” ini. Lucu ya. Saya suka dengan ilustrasi di halaman cover-nya. Khas buku-buku humor. Akan tetapi, tetap saja saya merasa, kok bukunya mahal sekali? Tidak sebanding dengan ketebalan bukunya. Tapi, ya setelah saya buka segelnya ternyata saya tahu kenapa penyebab buku ini jadi mahal. Bisa dibilang karena ilustrasinya yang bertebaran dari halaman depan sampai akhir dengan dual warna utama; biru dan hitam. Cukup menarik sih.

Saya sempat membaca komentar dari para pembaca di buku pertama Ernest, juga komentar Ernest sendiri di buku pertama yang katanya, performa tulisannya kurang maksimal. Banyak yang bilang kalau di buku pertama Ernest dulu banyak gambar-gambar yang dirasa tidak penting, tapi kini di buku kedua, saya rasa keberadaan ilustrasi-ilustrasi kartunis, yang sukses mengganti kedudukan foto-foto tersebut, sama sekali tidak mengganggu, alih-alih mempercantik dan membangun beberapa cerita yang dibahas Ernest dalam tulisannya.

“Ngenest: Ngetawain Hidup Ala Ernest” bisa dibilang buku pertama yang saya baca dari Ernest Prakasa. Saya juga jarang melihat aksinya di panggung stand up comedy. Hanya sesekali. Tapi lewat bukunya, “Ngenest”, saya suka dengan gayanya dalam mengekspresikan diri lewat cerita-cerita singkat. Ada memang jokes yang terasa garing tapi jokesnya tidak kosong. Cerdas. Dan tidak membahas hal-hal yang tidak penting. Kebanyakan buku-buku humor yang saya baca dulu lebih ke pengalaman pribadi yang tidak berbobot, seperti masalah cinta, masalah keluarga yang sepele dan mengada-ngada, yang seringnya mengandalkan jokes yang dengan kata-kata jorok dan tidak berbobot. Berbeda dengan jokes yang ditulis dalam “Ngenest”, kendati bersifat pengalaman pribadi, namun komentar-komentar via jokes-nya disampaikan dengan sedikit kritik yang bersifat sosial dan menyentil masyarakat Indonesia.

Ernest juga berani berekspresi menampik persepsi orang-orang mengenai rasnya sebagai kaum minoritas di bab “Woy, Cina!”. Sebuah hal yang sangat berani. Tapi walau begitu Ernest juga tidak merendahkan ras yang lainnya. Malah memperkenalkan ras minornya dengan begitu hangat, yang tentunya dibumbui oleh jokes lucu dan ngena.

Secara keseluruhan, “Ngenest: Ngetawain Hidup Ala Ernest” memang buku yang ringan. Sekali dibaca dijamin ketagihan dan akan tergiur buat terus dihibur dengan jokes jenaka lainnya. Hanya yang perlu diperhatikan adalah bagian penyuntingannya yang kurang diperhatikan. Ya, walaupun buku humor, yang mengandalkan sedikit plesetan-plesetan, tapi lantaran isinya yang berbobot tetapi bersampul jokes, saya pikir baiknya kalau ejaannya pun tetap diperhatikan karena jokes Ernest yang esensinya memang menjurus ke isu yang serius agaknya sedikit ganjil kalau masih mengandalkan jokes yang maksa dari sudut ejaan yang dipleset-plesetkan.

Sebagai kesimpulan akhir, saya suka buku ini. Menancap ke setiap hati pembaca. Bikin ketawa ngakak dengan telak dan walaupun ada sedikit yang garing, tapi tetap jokes milik Ernest adalah jokes yang patut diperhitungkan sebagai jokes yang berkelas. Tiga setengah bintang untuk “Ngenest: Ngetawain Hidup Ala Ernest”.

One thought on “Ngenest: Ngetawain Hidup Ala Ernest – Ernest Prakasa

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s