[Ask Author & Giveaway] Gravity – Rina Suryakusuma

 

Berlanjut dari rangkaian blogtour kemarin, jika tahun lalu Rina Suryakusuma pernah saya tanyai sedikit mengenai “Falling”, maka  kali ini dalam rangka mempromosikan buku terbarunya, Rina Suryakusuma kembali menjadi bintang tamu yang bakal saya wawancara mengenai “Gravity” yang terbit di bulan Februari.

Seperti yang telah saya ulas, “Gravity” bukanlah novel roman Metropop yang hanya mementingkan romansa. Dalam tulisannya Rina Suryakusuma, selalu punya gaya eksekusi yang baik dan juga pesan moral yang kental tentang hidup. Oleh karena itu, dalam kesempataen kali ini, yang ingin saya tanyakan kepada penulisnya, adalah proses kreatif (khususnya ketiga tokoh yang memiliki pekerjaan menarik) dan pesan apa yang ingin coba Rina Suryakusuma sampaikan lewat novelnya.

 

1. Dalam “Gravity”, Kak Rina mengangkat tema pernikahan sebagai salah satu latar belakang ceritanya. Nah, saya penasaran, bagimana definsi pernikahan bagi Kak Rina sendiri?

 

Nah, walaupun pertanyaannya simple, tapi jawabannya… luar biasa yah 😉

Karena menurut saya, tak ada penjelasan eksakta dari buku mana pun untuk menjawab pertanyaan ini…

Jadi kalau saya gambarkan: Pernikahan itu lebih rumit dari sekadar cinta yang bersatu. Pernikahan mengandung banyak konsekuensi — ada yang menyenangkan (pastinya), tapi ada juga yang bikin kamu sebal, dan itu ibarat tiket satu arah.Kamu bisa pergi, tapi tak bisa kembali. Karena itu saran saya (yang ceritanya udah lebih pengalaman nih :p), yakinlah dulu pada hati kalian, sebelum melangkah melalui gerbang yang satu itu.

Pernikahan juga tidak mudah, karena menikah berarti… harus bersedia membuka hati dan berkompromi dalam banyaaaak sekali hal. Mulai dari yang super remeh seperti, ‘mau makan apa kita malam ini?’ :p, sampai yang super penting seperti ‘mau beli rumah di daerah mana, ya?’

Hal-hal yang bikin kita gak leluasa seperti dulu dalam memutuskan, dan perlu perdebatan yang — walaupun masalahnya terkesan sepele, tapi kalau kitanya gak dewasa, bisa jadi musuhan kayak anak SD 😀

 

2. Apa yang memotivasi Kak Rina dalam menulis tema tersebut? Apakah “Gravity” didasarkan pada pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain?

 

Sebenarnya tema besar Gravity bukanlah tentang pernikahan.

Pernikahan adalah sesuatu yang Cee (tokoh utama novel Gravity) lakukan, ketika hatinya sudah berdamai dan sudah bisa menjatuhkan pilihan. Ketika menulis, hal yang terbayang di benak saya tentang Gravity ini adalah cerita mengenai sebuah pilihan. Tentang seorang gadis yang berdiri di persimpangan, dan harus menentukan ke arah mana dia melangkah. Dan setelah pilihan itu dia ambil, tak ada jalan kembali.

Seperti Falling, Gravity saya buat karena tokoh Cee itu muncul di pikiran saya. Lalu saya mengerti bahwa dia sedang bimbang dan perlahan cerita tentang dia mulai mengalir.

Lalu, terbentuklah plot dasar novel ini.

 

3. Hal yang menarik bagi saya dalam “Gravity” adalah karakter para tokohnya dan pekerjaan mereka. Saya ingin bertanya, mengapa memilih pekerjaan photo editor, fotografer, serta business analyst sebagai pekerjaan tiga tokohnya? Apa yang membuat Kak Rina terinspirasi untuk menciptakan tokoh-tokoh tersebut?

 

Khusus untuk photo editor, saya tertarik dengan pekerjaan sepupu saya yang adalah seorang photo editor 🙂 Jadi saya banyak tanya ke dia untuk background kisah Cee.

Sejak awal saya sudah tahu bahwa Cee akan jatuh hati pada si fotografer, karena memang sepertinya photo editor dan fotografer itu berjodoh ya :p Tapi ketika menyangkut pada komitmen yang lebih serius, maka perlu karakter yang berbeda untuk menandingi si fotografer yang nomaden. Karakter yang akan bikin Cee goyah.

Sisi lain yang membuatnya jadi bimbang. Jadi harus ada seorang pria serius, dengan jabatan serius, dengan tekad yang tak kalah serius, muncul di arena kompetisi yang awalnya didominasi oleh si fotografer itu. Si Business Analyst yang berjuang untuk membuatnya bahagia.

 

4. Dalam mendalami penokohan ketiga tokohnya, apa Kak Rina perlu belajar secara khusus mengenai tiga bidang pekerjaan tersebut?

 

Tentang photo editor dan fotografer, saya banyak belajar dari sepupu saya sendiri. Yang saya harus banyak riset melalui internet adalah profesi Business Analyst.

 

5. Dari dua novel karya Kak Rina yang pernah saya baca (“Gravity” & “Falling”), latar yang diambil masih berada di Indonesia. Jika di novel selanjutnya, Kak Rina berkesempatan menulis novel dengan latar di luar negeri atau kota yang asing, kira-kira Kak Rina tertarik untuk mengambil setting negara apa?

 

New York 🙂 Rasanya kota itu romantis ya… Kota yang tak pernah tertidur.

 

Wah, menyimak jawaban Kak Rina tentang ‘pernikahan’, saya rasa, saya tahu mengapa perihal memilih pasangan hidup menjadi perihal yang rumit, seperti saat menggambarkan Cee yang bimbang, kira-kira laki-laki mana yang bakal pas untuk menjadi teman hidupnya. Dan untuk jawaban terakhir Kak Rina, um, saya berharap latar tersebut benar-benar disulap menjadi naskah selanjutnya lho.

 

 

Selanjutnya, daripada berlama-lama, sekarang lebih baik saya membuka sesi giveaway yang pastinya sudah ditunggu oleh teman-teman semua. Syaratnya seperti biasa:

1. Event ini hanya untuk teman-teman yang berdomisili di Indonesia.
2. Follow twitter @RinaSuryakusuma dan @frostbitiggy
3. Share link giveaway ini di timeline Twitter dengan hashtag #MetropopGravity. Mention @RinaSuryakusuma dan @frostbitiggy
4. Dan jawab pertanyaan ini di kolom komentar dengan menuliskan nama, email, dan akun twitter:

Jika kamu berada di posisi yang sama dengan Cee, pria manakah yang bakal kamu pilih? Declan sang Fotografer yang penuh kejutan atau Bernard sang Business Analyst yang selalu terencana? Jangan lupa berikan alasannya ya 🙂

5. Event giveaway ini hanya berlangsung selama enam hari, yaitu: 29 Februari 2016-5 Maret 2016.
6. Satu orang yang beruntung bakal mendapatkan buku “Gravity”  gratis.
7. Pemenang akan diumumkan pada tanggal 6 Maret 2016.

Semoga beruntung 🙂