[Blogtour & Giveaway] Remember Amsterdam – Vira Safitri

3cb66722de63219c322d856a463b14c9
 
 
Judul                     : Remember Amsterdam
Penulis                 : Vira Safitri
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                    : Cetakan pertama, Februari 2016
Tebal                     : 328 halaman
Rate                       : 4 / 5
 
 

“Cinta itu abadi, tapi bisa berpindah. Berpindah ke hati yang lebih menghargainya.”Remember Amsterdam, hlm. 78

 

Amy hanya ingin menikah dengan sosok yang dicintainya. Bukan semata-mata dijodohkan atas nama orang tua yang tak pernah ia temui delapan tahun lamanya. Keputusannya sudah bulat. Namun, hati Amy tetap tidak tenang. Setelah merencanakan hal gila dengan Karen, kini ia harus menghadapinya sendiri. Duduk di ruang tunggu Bandara Heathrow sambil meredam phobia terbangnya.

Kegaduhan itu datang begitu saja. Saat seorang penyanyi Amerika—Liam Sparks, duduk tak jauh dari dirinya. Amy tidak begitu tertarik dengan perjumpaan pertamanya dengan penyanyi asing itu.

Tetapi, akibat ulah bodoh yang membuatnya terkunci di kamar mandi. Tak ayal mereka pun bertatap muka dan mendarat di kursi penumpang yang bersebelahan. Amy memperkenalkan diri sebagai Amy, si asisten kurator seni. Bukan sebagai Amy Maycott. Sedangkan, Liam malah bersikap santai tanpa tahu bahwa dirinya baru saja membuat kekacauan di media sosial.

Liam Sparks menganggap Amy sebagai perempuan yang luar biasa. Lewat perbincangan mereka di pesawat, Liam menjadi semakin penasaran dengan perempuan itu. Rencananya untuk menghampiri Tilburg berakhir di Kota Amsterdam. Mengejar sosok Amy yang membuatnya selalu berdebar-debar.


 
 

Vira Safitri sempat berkilah saat ditanyai mengenai penggagasan “Remember Amsterdam” dan konfliknya yang begitu rumit. Katanya, premisnya sederhana: Amy Maycott hendak membatalkan pertunangannya dengan pria pilihan sang ibu. Namun, tidak bisa dimungkiri. Dari sebuah permis yang sedemikian klise dan sederhana, Vira Safitri sendiri dapat mengembangkannya menjadi rangkaian konflik berantai. Terlebih dengan dilatarbelakangi semilir angin di Kota Amsterdam. Lengkap sudah perjalanan pertama saya bersama novel Amore.

Impresi awal saya pada Amore sesungguhnya tidak terlalu tinggi—malah sempat meremehkan. Dari tipikal ceritanya yang mirip serial novel Harlequin, tokoh-tokohnya punya pemikiran tentang jenjang pernikahan, dan selalu diakhiri dengan akhir yang bahagia. Tiga poin penjabaran tersebut serta-merta merangkum Amore sebagai novel yang mudah ditebak.

Namun, Vira Safitri dengan “Remember Amsterdam”-nya malah tidak mengambil tiga patokan tersebut sebagai hukum wajib untuk menulis novel Amore. Walau dengan kadar roman yang dijunjung tinggi sebagai prioritas pertama, Vira Safitri tidak kehilangan akal untuk mengemas ceritanya menjadi menarik. “Remember Amsterdam” banyak memadukan unsur musik, seni lukis, bisnis, travelling, dan sedikit bumbu dari dunia modelling serta publishing. Dengan latar belakang yang beraneka ragam tersebut, saya akui, penulisnya dapat menjelaskan perkara tiap tokoh dan pekerjaan mereka dengan terperinci. Masalah spasialnya pun dideskripsikan dengan amat jelas, bukan hanya tempat berlabel nama, tapi tiap bangunan yang dilalui, taman yang dikunjungi, punya kesan historikal yang unik dan dijelaskan satu per satu.

Oleh karena itu, untuk sebuah novel roman, “Remember Amsterdam” tergolong cukup kompleks. Sebagai contohnya, para tokohnya datang dari tiga negara yang berbeda: London, Amerika, dan Belanda, yang mana ketiganya punya latar belakang yang berbeda dari segi kebiasaan dan budaya. Dan walaupun pada umumnya novel Amore (seperti yang saya jelaskan tadi), mudah ditebak, namun untuk “Remember Amsterdam”, dengan plot yang rumit, sebagai pembaca saya cukup dibikin goyah, menyimak masalah yang datang bertubi-tubi.

Sebagai penulis novel roman, Vira Safitri memiliki gaya menulis yang mumpuni. Dengan memanfaatkan sudut pandang orang ketiga, pembaca sengaja digiring untuk menilik satu per satu isi kepala tokohnya. Bagaimana mereka berinteraksi sehingga lamban-laun tokoh-tokoh tersebut terjalin pada galur konflik besar yang sama, yaitu kembali ke permis awal: Amy menolak menikah pria yang dipilihkan sang ibu.

Gaya menulis yang disantunkan Vira Safitri amat pas dengan target pembaca, yang mana kalimat-kalimat pilihannya selalu terasa agak mendayu, berdiksi dewasa dan cenderung puitis, sehingga terasa pas membangun suasana yang senantiasa romantis dan melankolis. “Remember Amsterdam” punya beberapa untaian kalimat yang cukup menggelitik tentang prinsip hidup, khususnya perkara mencintai dan dicintai. Dalam dialog dan narasinya pun sering diintervensi bahasa asing, yang mana terasa rill sebagai unsur ekstrinsik dari Negeri Kincir Angin.

Dari rangkaian gaya menulis Vira Safitri, saya pun mengagumi porsi dialog dan narasinya yang seimbang. Pada umumnya, novel-novel bergaya luar negeri punya komposisi narasi yang dominan, Vira Safitri, dengan berani, bisa membalikkan keadaan. Menurut saya, dialog-dialog yang dibuatnya malah secara tidak langsung menghidupkan suasana. Tidak menjenuhkan. Bahkan di bagian awal pun penulis tidak perlu berpanjang lebar menjelaskan introduksi tempat, tokoh, dan konflik. Melalui dialog-dialog yang terus mengalir tersebut, pembaca tak ayal bisa mengetahui siapa sosok-sosok yang bakal terlibat sebagai dampak perjodohan tersebut.

Untuk mendukung hal tersebut, alur yang disuguhkan Vira Safitri dalam “Remember Amsterdam” adalah alur maju, tidak menggebu-gebu, dan ibarat kata berjalan kaki menyusuri jalanan sempit di kota-kota tua di Eropa, alur cerita “Remember Amsterdam” terkesan santai tapi tak ayal menjebak pembaca di dalamnya. Seperti yang saya katakan di awal, alur “Remember Amsterdam”, dari kata “perjodohan” di blurb sampulnya, pembaca dibuat pusing dengan konflik yang terus datang, tidak diselesaikan, namun terus dionggok, dan akhirnya baru diselesaikan lewat bab anti-klimaks di bagian belakang.

Dan selanjutnya, pada bagian penokohan. Teknik yang digunakan Vira Safitri adalah teknik penokohan yang didramatisir. Pembaca tidak langsung dihadapkan pada penuturan tokoh yang bersifat langsung, tapi malah disuruh menyaksikan bagaimana mereka berdialog dan bergestur, sehingga dapat disimpulkan mengenai watak, kebiasaan, dan latar belakang mereka dalam keluarga serta pekerjaan.

Latar belakang yang membangun tiap tokohnya amat menarik dan variatif, namun pemilihan tokohnya bukanlah cangkir kopi saya. Untuk kedua tokohnya, Vira Safitri memilih dua karakter yang sama-sama sempurna. Datang dari keluarga kaya, punya karier yang gemilang, dan serba berkecukupan. Tidak perlu memikirkan isu yang aneh-aneh, semata-mata hanya memikirkan perkara cinta, perjodohan, dan pernikahan demi reputasi baik. Mungkin hal inilah yang membedakan novel Amore dan Metropop. Dan untuk karakter Angelien sebagai sang ibu, saya pikir ia terlalu labil, yang mana ia datang sebagai sosok yang sinis, kaku, dan ketus, tetapi perubahan sikapnya terasa signfikan dalam beberapa babak cerita.

Secara setting, Vira Safitri mempersenjatai novelnya dengan riset yang sangat kuat. Bukan sekadar menempel nama sebagai latar tempat, tapi juga mendeskripsikan setiap latar tempatnya dengan latar historikal tersendiri. Begitu juga dengan kebiasaan para penduduk di Kota Amsterdam yang dikenal sebagai kota yang ramah lingkungan. Saya menyukai detail-detail yang dirangkai penulis untuk menjelaskan saran transportasi, kafe, dan sebagainya. Tidak hanya itu, penulis juga membangun suasana cerita dengan gaya bahasanya, mendayu-dayu dan melankolis, tak ayal membuat pembaca dapat merasakan semilir angin yang bertiup di Kota Amsterdam secara langsung.

Untuk kesan keseluruhan, “Remember Amsterdam” sudah seru sedari awal. Bukan novel roman yang mengangkat isu kritis di masyarakat, tapi bagi perkara cinta, Vira Safitri bisa dibilang hebat untuk menyisipi celah hati kedua tokohnya dan merangkai sebuah konflik cinta yang mengecoh.

 
 
pPQpzlyW

 

Selanjutnya, bagi yang makin penasaran dengan “Remember Amsterdam”, sekarang saya buka sesi giveaway yang pastinya sudah ditunggu oleh teman-teman semua. Syaratnya seperti biasa:
  1. Event ini hanya untuk teman-teman yang berdomisili di Indonesia.
  2. Follow twitter @virasafitri dan @frostbitiggy
  3. Share link giveaway ini di timeline Twitter dengan hashtag #RememberAmsterdam. Mention @virasafitri dan @frostbitiggy
  4. Dan jawab pertanyaan ini di kolom komentar dengan menuliskan nama, email, kota domisili, dan akun twitter:

Jika kamu seorang Amy Maycott, coba rangkai sebuah travel itinerary (tur rangkaian perjalanan) di Kota Amsterdam untuk Liam Sparks. Dan jangan lupa sertakan alasannya, kenapa kamu memilih tempat-tempat tersebut?

  1. Event giveaway ini hanya berlangsung selama tiga hari, yaitu: 7 Maret 2016-9 Maret 2016.
  2. Satu orang yang beruntung bakal mendapatkan novel “Remember Amsterdam”, mug cantik, dan sebuah note secara gratis.
  3. Pemenang akan diumumkan pada tanggal 10 Maret 2016.

Semoga beruntung 🙂

21 thoughts on “[Blogtour & Giveaway] Remember Amsterdam – Vira Safitri

  1. nama: Rozi
    email: marcinhauchiha@gmail.com
    kota domisili: Bojonegoro
    akun twitter: @marcinhauchiha

    Ayo! jalan-jalan: yang pertama saya ajak ke,
    1.Jordaan , di Belanda kan daratannya lebih rendah dari pada laut, jadi di sana banyak kanal-kanal, yang cocok untuk travel pertama Amy dan Liam, biar tambah akrab, ngobrol naik sekoci di kanal yang berair jernih di antara rumah-rumah berjejer rapi, terasa romantis. Habis itu kita ke,
    2.Vondelpark. Setelah berkeliling di kanal di Jordaan saatnya makan siang. Sambil menikmati keindahan hijaunya taman, damai dan nyamanya suasana taman akan membius suasana traveling semakin menyenangkan, bisa sambil ber-selfie ria di antara hijaunya daun dan tenangnya air danau.
    3.De Gooyer Windmill. Kalo mendenger Belanda, pasti yang pertama kita pikirkan, Kincir Angin. Yup, setelah menikmati keindahan kota, terasa kurang jalan-jalan di Belanda sebelum berkunjung di salah satu tempat kincir angin. Salah satunya di sini “De Gooyer Windmill”
    4.Amsterdam Arena. Liam kan cowok, nah meskipun dia seorang musisi siapa tau kan kalau dia hobby bola, makanya di stadion terbesar di Netherlands ini bakal memikat hati Liam pada Amsterdam, akan sejarahnya, seninya juga keindahanya.
    Waterlooplein
    Pasar loak outdoor dengan sekitar 200 lapak, beragam barang antik maupun masih baru benar-benar akan menghilangkan capek setelah seharian jalan-jalan. Di pasar ini juga terdapat penjual makanan yang menjual keju, dan makanan ringan khas Belanda, cocok buat oleh-oleh pulang si Liam.
    Biar tambah romantis, sebelum pulang kita ajak ke pasar bunga, kali aja kan si Liam mau beliin bunga buat (Amy, saya kan cowok :V ) di pasar Bloemenmarkt, satu-satunya pasar bunga apung di Dunia.

  2. Berbekalkan mbah gugel, aku mencoba menjelajahi kota Amsterdam dan membuat travel itinerary ini special untuk Liam😆

    TRAVEL ITINERARY SPECIAL FOR LIAM.
    FROM: AMY😄

    Berikut rute travel special untuk Liam di Amsterdam:
    1. Mengisi energi dan menikmati pagi hari sebelum perjalanan panjang akan lebih baik dilakukan di penginapan masing2 😀 ya karna masih pagi, jadi lebih baik dinikmati dulu di penginapan. Tapi tenang, Amy tidak akan membiarkan Liam lama2, karna setelah sarapan kita akan langsung menuju travel sesungguhnya.
    2. Tujuan pertama adalah ke I Amsterdam letters. Gak seru namanya ke Amsterdam tapi belum ke tempat ini. Dengan ketempat ini semakin terasa yakin kalo kita memang benar di Amsterdam. Sesampainya disana yg pasti harus foto2 yaa! ^_^
    3. Menjelang siang, aku mau mengajak Liam ke Museumplein atau Museum Square, sebuah area terbuka luas yang ditempati oleh beberapa museum dan bangunan penting di Amsterdam seperti Rijksmuseum, Van Gogh Museum, Stedelijk Museum, Museum Berlian (Diamond Museum), Royal Concertgebouw (Royal Concert Hall). Kenapa harus kesini? Ya karena Amy adlh seorang kurator seni, mengunjungi museum dan melihat seni2 yg terpajang didalamnya adalah suatu kenindahan tersendiri juga bagi Amy 😃 memang travel itinerary ini untuk Liam, tp yg jalan2 kan bukan cuma Liam, Amy ikut jalan2 juga diaini 😆😆😆 ohya, letak I Amsterdam ini juga ada kok di Museum Square, jd ga buang2 tenaga kan jalan lagi?
    3. Capek berkeliling Museum Square, baiklah kita beristirahat sambil makan siang di bawah pepohonan. Adem, nyaman, dan sweet hihihi 😆😆
    4. Malamnya, dapat dihabiskan di Leidseplein atau Leidse Square. Mari rasakan tempat nongkrongnya anak muda, pusat hiburan dan kehidupan malam di Amsterdam. Karena kadang ditampilkan pertunjukan seni juga ditampilkan di tempat ini, pasti Liam yang juga seorang seniman (seorang penyanyi juga seniman kan?) pasti akan menyukai tempat ini.

    sekian travel itinerary Amy untuk Liam. Semoga menyukainya!! 😀

  3. Nama: Arie E. Pradianita
    e-Mail: ariepradianita@gmail.com
    Domisili: Sukabumi (Jawa Barat)
    Twitter: @APradianita

    Travel itinerary (tur rangkaian perjalanan) di Kota Amsterdam untuk Liam Sparks selama sehari penuh:

    Tiket Centraal Amsterdam-Volendam EUR 7

    Foto ala Perjaka dan Gadis Dutch/ Pakaian tradisional Volendam EUR 8

    Volendam-Marken EUR 3

    Mencicip seafood EUR 4

    Dam Square, Red Light District ——–

    Kebab EUR 4

    Air mineral EUR 2

    Youth Hostel di sekitar Amsterdam Centraal EUR 21

    ______ +

    EUR 49

    1. VOLENDAM.
    Bagi kami (saya dan Liam Sparks), menginjak Amsterdam tanpa mengunjungi Volendam adalah kesalahan fatal. Bagai makan sayur tak bergaram, hambar! (lho, peribahasanya kok malah nyangkut ke makanan ya? :D) Baiklah, tapi yang penting ngena deh… Volendam adalah daerah kampung nelayan yang bersih dan dikenal penduduknya taat beragama. Kalau kamu ke Volendam pada hari Minggu, bisa dipastikan di sini bakalan sepi lhooo… wong orang-orangnya pada ke Gereja semua 😀 Oh iya, bukan hanya itu, di Volendam banyak berjejer studio foto yang menarik wisatawan untuk berfoto ria dengan menggunakan pakaian khas negeri kincir angin ini. Gyaaaa ;D Setelah melihat-lihat jajaran foto yang dipasang pada bagian depan studio foto dan menaksir banyaknya artis-artis Hollywood yang foto di salah satu studio foto tersebut, akhirnya kami memutuskan untuk foto di tempat yang sama dengan orang-orang terkenal dari Hollywood itu. (Sebenarnya gak masalah mau foto di studio manapun, tarifnya stabil di 7-8 euro per orang, tapi karena kami ingin mempunyai pengalaman di foto di studio dimana banyak artis Hollywood mengunjunginya, ditambah dengan pakaian adat ala dutch boy and girl, kami pun masuk ke studio foto tersebut).

    2. MARKEN.
    Selesai foto-foto dengan menggunakan pakaian adat Volendam, kami pun meneruskan perjalanan ke Marken dengan menumpangi ferry-ferry yang ada. Marken adalah pulau kecil perkampungan nelayan di sebelah Volendam, di sini terdapat berbagai macam toko oleh-oleh untuk souvenir dan restoran yang berjejeran di sepanjang pantai. Sambil menyusuri pantai, kami pun tertarik untuk mencicipi seafood yang dijajakan. Hmm… dari Marken, menyusuri jalan NZ Voorburgwal, kami pun sampai di Dam Square. Karena tidak berniat untuk mengunjungi museum Van Gogh dan Museum lilin Madam Tussaud—maksudnya bukan nggak berniat, tapi sudah banyak turis dari Hollywood yang selalu mampir ke sini dan mengulas museum ini panjang lebar, jadi kami berasa sudah menginjak ke sana hehehehe ;D jadi lebih baik lain kali saja kami berkunjung ke museum Van Gogh dan Madame Tussaud ini ;D

    3. RED LIGHT DISTRICT.
    Kami pun melangkahkan kaki ke Red Light District yang konon merupakan tempat paling fenomenal di dunia. Bayangkan, disini gadis-gadis cantik berpakaian minim ditempatkan di dalam etalase, nyaris seperti manekin, dan dijual untuk menghasilkan pendapatan yang besar bagi negara. OMG >.< setelah puas menyusuri Red Light District, akhirnya kami membeli kebab di sebuah jalan plus dengan air mineral. Setelah itu kami kembali ke hostel di daerah Amsterdam Central untuk berisitirahat.

    What a wonderfull days! 🙂

  4. Nama: Putri Prama Ananta
    Email: anantaprama@yahoo.co.id
    Twitter: @putripramaa
    Domisili: Probolinggo

    Day 1 [Introduction with Dutch]
    09:00 Sarapan Pagi
    Bertempat di The Pancake Bakery di Prinsengracht, Amsterdam. Restoran ini sudah buka dari pukul 09:00 dan terkenal dengan pancake internasionalnya.
    10:00 Anne Frank Huis
    Masih di Prinsengracht. Harga tiketnya hanya 9 euro dan sudah buka sejak pukul 09:00. Di sini, dapat menyaksikan tempat bersembunyinya keluarga Frank dari Nazi. Dari tempat ini, Liam dan aku tentu dapat belajar banyak hal tentang bagaimana sulitnya untuk keluar rumah saja saat itu, dll.
    12:00 Meminjam Sepeda di MacBike Central Station
    Dari Anne Frank Huis, perlu berjalan selama dua menit, kemudian menaiki bus menuju Central Station IJzijde, kemudian berjalan lagi selama sekitar sepuluh menit ke MacBike. Ada yang bilang jika bersepeda di Amsterdam itu asyik sekali, jadi sekaligus mengurangi polusi, jalan-jalan dengan sepeda pilihan yang bagus nih.
    12:30 Bersepeda Vondelpark
    Di Vondelpark, Liam bisa melakukan piknik. Vondelpark berada jantung Amsterdam. Di sinilah tempat warga Amsterdam berkumpul. Liam bisa berinteraksi dengan warga Amsterdam di sini.
    14:00 Makan Siang
    Makan siang di Bakers & Roasters. Menunya adalah sandwich dan salad.
    15:00 Jordaan
    Jordaan ini populer sekali. Di sini terdapat banyak restoran yang trendi dan juga cafe-cafe terbuka. Galeri, toko antik, bangunan-bangunan dengan kebun, semuanya ada di Jordaan ini. Makanan-makanan khas Belanda banyak dijual di Jordaan. Musik tradisional Belanda juga lahir di tempat ini dan masih sering berlangsung di Jordaan ini. Di sinilah tempat merasakan The Real Amsterdam. Di sinilah kita bisa belanja sekaligus nongkrong. Jadi, berlama-lama di tempat ini tidak masalah, bukan?
    19:00 Dinner
    Dinner dilakukan di Ctaste yang memiliki ciri khas ‘dining in the dark’. Pelanggan ditantang untuk merasakan makanan di kegelapan. Lumayan untuk menantang keberanian Liam dan aku.
    20:00 Kembali ke Hotel
    Note: jangan lupa mengembalikan sepedanya!
    Day 2 [Water Day]
    09:00 Sarapan
    Sarapan pagi di Sugar & Spice. Di sini Liam bisa membeli yougurt dengan ganola, cake, maupun pastries. Desain interior restoran ini sangat sederhana namun penyajian makanannya mewah loh!
    10:00 Pengalaman dengan Kapal
    Amsterdam terkenal dengan kanalnya. jadi, pada hari kedua ini akan diisi dengan kegiatan menyusuri sungai Amstel yang indah. Nah, pada kesempatan ini, untuk Liam kupilihkan dari Amsterdam Boat Company. Mereka akan mengajari Liam bagaimana mengoperasikan kapal di kanal Amsterdam. Selain belajar cara mengemudikan kapal, Liam akan diajari bagaimana bermanuver di kanal-kanal sekaligus cara menyelamatkan orang yang tenggelam serta aturan-aturan di air lainnya. Jika Liam menguasai hal-hal tersebut, Liam akan mendapatkan sertifikat dan akan diberi gelar ‘Captain of the Amsterdam Canals’. Harga tiketnya 250 euro untuk 2 jam dan 465 euro untuk 3,5 jam (Lumayan mahal, tapi impas dengan pengalamannya). Kami memilih yang kedua karena tiket kedua sekaligus dengan makan siang di Cafe ‘t Smalle di Jordaan. Menarik, kan? Kami akan belajar sekaligus bersenang-senang!
    13:30 Museumplein
    Sebagai kurator seni, tentu harus ada museum yang dikunjungi, dong. Jadi, kami mengunjungi Rijksmuseum (yang memiliki koleksi sejarah Belanda dalam 800 tahun), Van Gogh museum (yang memiliki koleksi karya serta tentang van gogh sendiri), dan Stedelijk museum (yang memiliki desain futuristis dan menampilkan seni modern).
    Note: jangan lupa berfoto bersama huruf-huruf ‘I amsterdam’ di luar Rijksmuseum.
    17:00 Sunset Tour of Wetlands Safari
    Dari museumplein berjalan selama 3 menit menuju Museumplein Station. Menaiki bus menuju Central Station dan bertemu dengan pihak dari Wetlands Safari. Dari Busstation IJzijde Amsterdam Central Station naik bus menuju Amsterdam Utara. Kita akan menaiki canoe dan akan melihat langsung kehidupan yang jauh dari perkotaan. Di sini akan terasa nuansa tenang, selain karena setiap kanoe biasanya diisi oleh tiga orang, di sini kita bisa merasa seperti kembali ke pedesaan. Setelah itu kita akan melakukan piknik dengan keju, wine, dll. Liam dan aku bisa menangkan diri dengan permasalahan yang kita hadapi. Kemudian kembali ke canoe untuk kembali ke bus.
    21:00 Kembali ke hotel
    Day 3 [Art Day]
    09:00 Sarapan
    Sarapan di Scandinavian Embassy. Ada menu sehat untuk breakfast dan lunch di sana, serta kopi yang diolah oleh seorang barista Swedia.
    10:00 De Gooyer Windmill
    Belanda memiliki sebutan negeri kincir angin, maka pergi ke De Gooyer Windmill wajib hukumnya. Meskipun tidak difungsikan lagi, kincir angin ini menjadi tempat wisata yang menarik. Di sekitarnya, terdapat seperti padang rumput hijau yang menyenangkan untuk dilihat. Menarik banget.
    13:30 Lunch
    Kembali ke Scandinavian Embassy. Ada menu sehat untuk breakfast dan lunch di sana, serta kopi yang diolah oleh seorang barista Swedia.
    15:00 Dutch National Opera & Ballet
    Menonton sebuah drama di National. Harus memesan tiket secepatnya agar harganya tidak semakin mahal! Sebagai pekerja seni, kami harus menikmati seni orang lain. Jadi, kami mengunjungi opera ini.
    18:00 The Royal Concertgebouw
    Tempat ini merupakan rumah bagi musik klasik di Amsterdam. Seringkali ada konser di tempat ini oleh seorang komposer dari seluruh dunia. Ada konser violin, piano, dll. Dengan menonton konser ini, Liam dapat belajar dari para komposer tersebut.
    20:00 Kembali ke hotel

    Amy yang ini (aku) nggak tahu harus buat itinerary berapa hari. Jadi, ini itinerary untuk 3 hari di Amsterdam. Kalau cuma satu hari, pilih salah satu hari dari itinerary di atas saja. Sebenarnya, perlu lebih banyak waktu lagi untuk mengeksplor Kota Amsterdam. Ini hanya di kota Amsterdam, belum ke kota lain dekat Amsterdam.
    Ternyata seru banget bikin itinerary, bikin ngayal ke sana beneran. Terima kasih untuk iamsterdam(dot)com yang lengkap banget infonya. Jadi, terima kasih untuk giveawaynya, semoga aku beruntung.

  5. Nama: Fetreiscia Frida
    Email: fetreisciafrida@gmail.com
    Domisili: Jakarta
    Twitter: @fetreiciafrida

    Travel Itinerary
    To: Liam
    From: Aku (as Amy)

    1. Tujuan utama dari tour ini adalah Amsterdam Central Station. Disini Liam dan Amy bisa meikmati Amsterdam dengan berjalan kaki ataupun naik sepeda.
    2. Setelah menikmati berkeliling dengan sepeda atau berjalan kaki di Amsterdam Central Station, Amy bakal ajak Liam buat melipir ke Dam Square yang lokasi nya masih cukup dekat. Di Dam Square Amy mau ajak Liam buat santai2 sambil menikmati waktu berdua dengan menyaksikan para burung merpati. Mungkin sekitar 15menit.
    3. Khusus buat Liam, Amy mau ajak Liam buat kenal sama seni. Karena Liam udah kenal sama Amy, tentang siapa Amy dan pekerjaannya, sekarang waktunya Liam buat tau 'tempat bekerja' Amy. Kita akan ke Rijksmuseum. Bagi para pecinta seni, tentunya koleksi museum ini sangat unik dan mengesankan. Salah satu koleksi spesialnya adalah lukisan karya master Belanda ‘Rembrandt van Rijn’ yang berjudul ‘The Night Watch’.
    4. Selesai menikmati koleksi seni, waktunya memanjakan mata lagi dengan pemandangan baru. Kita berkunjung ke Keukenhof, sebuah taman bunga Tulip yang terletak di Lisse Belanda. Disini kita akan menikmati pemandangan bunga Tulip yang mungkin bisa menjadi inspirasi baru untuk Liam menciptakan musiknya. Tempat yang baik bisa menghasilkan karya yang baik juga.
    5. Setelah selesai dengan tur, kita bisa mampir ke Hardrock cafe untuk makan malam sebelum pulang.
    6. Akhirnya sampai di penghujung tour! Mari kita mencoba untuk menaiki kanal di Amsterdam. Menelusuri Amsterdam akan terlihat lebih indah lagi melalui ‘air’, terutama ketika di malam hari dengan hiasan berbagai lampu kota. Kita bisa menyewa perahu yang tersedia di sepanjang pesisir kanal dan berlayar melalui kanal-kanal Amsterdam untuk melihat berbagai bangunan bersejarah yang unik dan menakjubkan.

    Maafkan untuk itinerary yang terlihat biasa ini 😅 Intininya Amy cuma pengen ajak Liam buat jalan2 di Amsterdam. Semoga Liam suka sama itinerary sederhana ini hehehe…
    Wish me luck 😇

  6. Nama: Athaya Irfan
    Email: athaya.irfan97@gmail.com
    Twitter: @jeruknipisanget
    Domisili: Tangerang

    Aku selalu senang dengan kota Amsterdam, tapi kesenanganku bisa kubagikan dengan Liam. Aku pilih habiskan waktu seharian untuk tour di Amsterdam.

    Pagi Hari, Greenwoods
    Aku memilih tempat sarapan kami di Greenwoods restaurant. Nama dan suasana tempatnya dari luar sudah memberi kesan nyaman terutama di bagian teras depan restaurant ini.Soup dan roti panggangnya adalah menu yang paling terkenal dari restaurant ini. Aku yakin kami akan menikmati sarapan kami di meja yang sudah disiapkan di luar restaurant.

    – Lets trip with cano at Prinsengracht
    Menanti sore terasa menyenangkan menghabiskan waktu berlayar dengan Cano yang menyusuri sungai yang melewati Prinsengracht. Pemandangan suasana pertokoan dengan bangunan unik dan hotel akan menyambut kami dari tepi sungai.

    – Masih di Prinsengracht
    Kami menyewa sepeda untuk menuju kawasan pemukiman dan ladang bunga milik warga Dengan sepeda akan lebih mudah untuk menikmati suasana pemukiman warga Belanda dan melihat keseharian mereka serta bangunan rumah mereka yang dilengkapi kincir angin. Disini Liam bisa berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan mengenal keseharian mereka.

    – Lunch in IIvy & Bross
    Di sini tersedia makanan khas Belanda yang unik itu terutama ayam panggang dan desertnya yang terkenal lezat. Kusarankan kita memilih meja di dekat jendela. Pemandangan khas tama di kota Belanda menambah mood melepas lelah.

    – Menonton Teater De Stadsschouwburg
    Setelah kembali ke kota, kami akan menghabiskan waktu menjelang malam dengan berkunjung ke pusat teater yang terkenal di Amsterdam. Disini kami akan menonton opera nasional. Aku ingin mengenalkan dunia seni musik Belanda pada Liam, kuharap dia bisa menikmati keindahan musik disini seperti aku.

    Perjalanan di kota Amsterdam akan terasa menyenangkan saat dihabiskan bersama teman perjalanan yang menyenangkan. Tidak terasa pasti kembali ke hotel badan pegal tapi menurutku itu sebanding. Kota Amsterdam yang luas masih banyak menyimpan destinasi seru lainnya kalau kita bisa me-manage akan kemana kita seharian itu. Kota ini juga ramah dengan tourist, aku tidak akan ragu untuk mengajak siapapun ke kota ini.

    Oya, mungkin lain waktu aku akan mengajak Liam ke rumah unik bergaya model sepatu booth seperti rumah milik Luna Lovegood di Harry Potter. Wow, kalian harus tau rumah seperti itu ada di Belanda. It’s real!
    Kapan-kapan aku akan kirimi kartu posnya untuk kalian.

    SAmpai ketemu di trip selanjutnya ^^ Pesan saja aku, nanti aku mau kok jadi guide kalian.

  7. Nama: Dian Maharani
    Email: dianmaharani833@yahoo.com
    Kota Domisili: Kota Bengkulu
    Akun Twitter: @realdianmrani93

    5 Days in Amsterdam for Liam Sparks …

    Day 1 — I Amsterdam
    Untuk menghilangkan jet-lag, itinerary hari pertama adalah mengunjungi taman yang ada di Amsterdam. Vondelpark adalah tujuan utama hari pertama. Sembari mencari ‘I Amsterdam’ Letter untuk berfoto, di Vondelpark Liam Sparks bisa berjalan-jalan dengan santai untuk menghilangkan kepenatan selama di pesawat menuju Amsterdam.
    Day 2 — Wisata Museum
    Itinerary hari kedua adalah mengunjungi museum-museum yang ada di Amsterdam. Salah satu lokasi museum yang terkenal adalah Museumplein atau Museum Square. Mengapa memilih lokasi ini? Karena Museum Square adalah area terbuka luas yang ditempati oleh beberapa museum, yaitu Rijksmuseum, museum nasional Belanda yang memiliki koleksi hingga 1 juta objek; Van Gogh Museum, museum yang memiliki koleksi karya seni Van Gogh; Stedelijk Museum, museum seni dan desain modern; Diamond Museum, museum berlian; dan Royal Concertgebouw. Jadi, dalam satu hari tanpa harus berkendara lama untuk berpindah lokasi, Liam Sparks dapat mempelajari banyak hal, mulai dari berlian, seni modern dan kontemporer, hingga sejarah Belanda.
    Day 3 — Wisata Air
    Itinerary hari ketiga adalah bermain dengan air. Ehh, wisata air di Amsterdam bukan berarti harus basah ya 😀 Wisata air dimulai dengan mengunjungi Bloemenmarkt atau Floating Flower Market (Pasar Bunga Terapung). Disini, Liam Sparks dapat melihat berbagai macam bunga, mulai dari benih bunga hingga bunga yang sudah bermekaran. Setelah puas menghirup aroma segar bunga-bungaan, Liam Sparks akan dibawa untuk menjelajah kanal Amsterdam menggunakan Amsterdam Canal Tour. Karena Amsterdam memiliki banyak kanal, jadi belum ‘sah’ mengelilingi Amsterdam jika belum berjalan-jalan ke kanal Amsterdam.
    Day 4 — Wisata Alam
    Itinerary hari keempat adalah menikmati keindahan alam Amsterdam. Yang utama dari itinerary ini adalah mengunjungi Taman Bunga Keukenhof. Walau sudah menikmati aroma bunga di Bloemenmarkt, tapi tentunya akan terasa berbeda jika merasakan aroma segar bunga yang masih tertancap (?) di tanah. Ada banyak jenis bunga di taman ini, salah satunya adalah bunga khas Belanda, bunga tulip. Setelahnya, Liam Sparks akan diajak melihat kincir angin, salah satu ikon Belanda, di Zaanse Schans. Bukan cuma melihat kincir angin, tapi Liam Sparks juga bisa melihat bangunan-bangunan Belanda ala abad ke-18.
    Day 5 — Free Time
    Itinerary hari kelima adalah BEBAS! Tentunya, jika pergi ke suatu tempat terkenal, akan ditanya oleh-oleh. Jadi, pada hari kelima, Liam Sparks akan pergi berbelanja oleh-oleh di Dam Square. Kenapa di Dam Square? Karena, selain berbelanja di beberapa toko cinderamata yang ada di sana, Liam Sparks juga bisa mengunjungi Madame Tussaud’s Wax Museum yang terkenal itu. Jadi, sambil menyelam minum air.

    with love
    – Amy Maycott –

    Btw, terima kasih untuk pertanyaannya yang super kece 😀 Walau nggak begitu tahu tentang Amsterdam dan cukup sulit untuk memutuskan walau sudah cari beberapa lokasi di sana-sini, jadi pengen ke Amsterdam. Semoga, kalo jadi kenyataan, itinerary ini bisa aku bawa 😀 Aamiin … Wish me luck ^_^

  8. Nama : Rachmah Wahyu Ainsyah
    Email : rachmahwahyu27@gmail.com
    Domisili : Surabaya
    Akun twitter : @rachmah_wahyu
    Saya membayangkan mungkin si Liam lupa minta kontaknya Amy, karena si Amy ini kurator seni jadi dia sengaja jalan-jalan saja di tempat yang mengandung seni-seni gitu biar ketemu lagi sama cewek itu haha. Lalu karena di beberapa museum ada ikon “I am Amsterdam,” si Liam mungkin bisa sekalian selfie. Dia kan artis, update instagram bisa bikin heboh orang. Lalu si Amy pas lihat update instagramnya langsung nyamperin ke sana, pura-puranya nggak sengaja gitu. Nah di Amsterdam tulisan “I am Amsterdam” itu ada di :
    1. Rijkmuseum di Museum Square
    2.Amsterdam Museum
    3.Bandara Schiphol
    Lalu si Liam juga harus pergi ke Dam Square karena di sana tempat hang out yang asik dan dikelilingi bangunganan terkenal seperti Royal Palace of Amsterdam, Gereja tua Nieuwe Kerk, dan Musseum Madame Tussauds.
    Liam juga perlu ke Anne Frank Huis yang jadi tempat suting film “The Fault in Our Stars”, mengenag sejarak nazi Jerman yang cukup kejam dan bikin sedih.
    Lalu si Liam pergi ke De Gooyer Windmill, salah satu dari 8 kincir angin kuno, tempat ini tidak dibuka untuk umum, tapi siapa tahu si Liam punya akses untuk menyelinap ke dalam hehe. Terus karena deket sama Brewery sekalian bisa lihat pembuatan bir sambil duduk-duduk di teras De Gooyer Windmill. Kalau nggak minum bir bisa pesen jus buah saja.
    Destinasi selanjutnya ke De Waag di Nieuwmarkt Square. Bangunannya cantik kayak kastil gitu, ada cafe-restauran In de waag-nya juga. Jadi selain menikmati arsitektur juga sekalian wisata kuliner. Habis itu bisa jalan-jalan ke flea market
    Berikutnya kita ke Liedse Square, pusat hiburan dan kehidupan malam di Amsterdam dan juga tempat hang out anak muda. Liam bisa mampir ke cafe, bioskop atau nonton teater.
    Jangan lupa pergi ke Bloemenmarkt atau pasar bunga terapung satu-satunya di dunia! Si Liam bisa curi-curi fotonya si Amy pas waktu ngelihatin bunga gitu… wah jadi pengen…
    Yang terakhir Liam bisa gulung-gulung di Vondelpark, nah di sana kalau musim panas kan ada fetival musik gratis, mungkin Liam bisa sekalian unjuk kebolehan sambil melamar Amy misalnya. Wuah so sweet! Juga bisa lihat perayaan King’s Day dan lihat-lihat free market.
    Btw, pertanyaanya sangat memantang! Saya segera searching karena saya juga buta sama sekali tentang kota Amsterdam. Saya sangat penasaran review mbak yang bilang penokohannya yang bagus dengan setting tempat yang oke. Semoga saya yang menang ya! hehe

  9. Dear, Liam.
    Ini jadwal trip kita besok kamis.
    Aku akan membawamu ke ‘hidden place’ di Amsterdam. Maaf, aku memilih antimainstream way. Let’s see the city like a local!

    Menyewa peddle boat. Why take a canal cruise when you can captain your own peddle boat? Ayo jelajahi amsterdam!

    Claustrophobia. Lets get ‘sherclocked’ in amsterdam’s first escape room! Kau akan terkunci di ruangan penuh rahasia dan harus menyusun puzzel untuk keluar dari sana. Ini akan menyenangkan, sungguh!

    Concertgebouw. Yap! Kamis sore selalu ada “free afternoon concert” disini. Tertarik?

    Cafe sound garden. Kau pasti lelah, bukan? Ayo bersantai sambil menikmati malam kota dari sini. Where the beer is cheap but the view is priceless!

    Best regards,
    Amy

    Nama : Alfiani Z Fitri R
    Email : Alfiani.fitri901@gmail.com.
    Kota : Pamekasan, Madura
    Akun twitter : @falfanyfitri

  10. Eris Andriani
    ayaseyis@gmail.com
    Kota Batu Jatim
    @RizAnNie88

    Rangkaian perjalanan di Kota Amsterdam untuk Liam:
    Karena Liam adalah seorang penyanyi maka aku akan langsung melemparkan anak panah ke tempat yg memiliki nilai seni tinggi.

    1. Berkunjung ke Madamme Tussaud Museum, disini kita akan disuguhkan pemandangan menakjubkan dari tangan para seniman ahli, yg membuat patung lilin dari para tokoh terkenal didunia. Sebagai penyanyi pasti Liam memiliki sosok idola, dia akan sangat bahagia bisa berfoto dengan patung lilin idolanya itu. Dan pasti hal ini bisa membuatnya lebih berjuang keras lagi dalam mendalami karirnya sebagai penyanyi, dengan harapan suatu hari patung lilin dirinya bisa berdiri kokoh disini. Diantara tokoh yg mendunia ini.

    2. Royal Place, yaitu istana yg amat artistik dan memiliki nilai sejarah yg tinggi. Mungkin dengan berkunjung ke sini Liam bisa mendapatkan inspirasi untuk membuat sebuah lagu, dari kisah.kisah cinta sejati dari para raja ratu yg abadi sampai kapan pun.

    3. Rijks Museum Amsterdam dan Van Gogh Museum Amsterdam.
    Di musium ini terdapat karya.karya maestro dunia yg sangat terkenal. Seperti lukisan Rembrandt yg berjudul Nachtwacht. Mungkin dari lukisan.lukisan ini Liam bisa membuat alur cerita yg nantinya akan menjadi sebuah lirik lagu indah yg dipadukan dengan melodi hangat yg sangat menarik. Biasanya penyanyi bisa memperoleh banyak inspirasi untuk menulis sebuah lagu dari lukisan.

    4. Leidse Square, suatu tempat dimana terdapat toko, mall, cafe, restaurant, bioskop, dll. Disini adalah tempat nongkrong bagi anak muda maupun warga lokal. Disini juga menyuguhkan penampilan seniman jalanan yg menampilkan pertunjukkan menarik untuk pengunjung atau wisatawan. Sebagai orang yg bekerja dalam bidang seni pasti Liam akan sangat tertarik berkunjung kesini, karena ada banyak hal yg bisa dipelajari dari seniman jalanan yg tak bisa diperoleh di tempat mewah manapun.

    5. Vondel Park, ini adalah taman yg paling terkenal di Amsterdam. Sering dikunjungi banyak orang hanya untuk sekedar bersantai, jalan.jalan, berjemur, dll. Tempat yg pastinya terdapat berbagai macam inspirasi untuk membuat lagu, dari ekspresi bahagia keluarga, sahabat, pacar, ataupun keresahan saat menunggu seseorang di taman ini. Hehe
    Disini biasanya juga digelar pertunjukkan dan konser gratis yg tak boleh untuk di lewatkan. Sambil menambah pengalaman mengenai musik di kota Amsterdam.

    Terakhir makan berdua deh, tapi Liam yg bayar yaaa hehe. Itung.itung bonus deh bang udah eneng ajak muter.muter hehe ^_^……
    Terima kasih…

  11. Lanjutan ketinggalan tadi…

    Dari hal.hal yg dilalui bersama Amy ini, pasti Liam akan mendapatkan inspirasi untuk menulis lagu yg dikenal dengan judul Remember Amsterdam (Only you, me, and our tour of love) hahaaaa *ups 🙂 (Lagu kita ya bang eh 🙂 )

  12. nama: Visca
    e-mail: apriliyantivisca@yahoo.com
    kota: Belinyu
    twitter: Visca_Apr
    Jika kamu seorang Amy Maycott, coba rangkai sebuah travel itinerary (tur rangkaian perjalanan) di Kota Amsterdam untuk Liam Sparks. Dan jangan lupa sertakan alasannya, kenapa kamu memilih tempat-tempat tersebut?
    disini saya ngebayangin Liam Sparks sebagai Liam Payne 😍😆
    1. Concertgebouw
    msekipun saya tidak tau Liam suka musik klasik atau tidak tapi saya tetap akan membawa dia pergi ke Concertgebouw. di Concertgebouw pengunjung bisa mendatangi konser gratis yang berlangsung selama setengah jam *kan lumayan juga dapet hiburan musik klasik+ gratis lagi, eh*
    2. Stedelijk Museum
    katanya Museum ini adalah gudangnya karya seni modern. Museum ini memamerkan karya seni milik Monet, Picasso, Matisse dan beragam seniman yang hidup pada abad ke-19 dan 20.
    3. Desa Kinderdijk
    berkunjung ke amsterdam belum lengkap kalo ga pergi ke Desa Kinderdijk. nah disana juga ada lebih dari seribu kincir angin
    4. Amsterdam Arena
    cowok-cowok pasti suka kan nonton bola, jadi kayaknya cocok banget ngajakin Liam ke tempat ini.
    5. Heineken Experience
    Heineken Experience dulunya digunakan sebagai tempat pembuatan bir, tapi sekarang tempat wisata di Amsterdam ini telah menjadi museum dan pusat kunjungan wisatawan. tapi disini saya tidak akan mengajak Liam untuk meminum bir, kami hanya membayar tiket untuk masuk karena hasil tiket penjualan tersebut akan sumbangkan kepada orang yang lebih membutuhkan. ditempat ini juga ada teater, studio untuk membuat video dan musik sendiri, jadi Liam bisa membuat musiknya disini.
    semoga Liam Payne eh maksudnya Liam Sparks suka sama daftar tempat tur perjalanan dari saya

  13. Nama : Nova Indah Putri Lubis
    Email : n0v4ip[at]gmail[dot]com
    Domisili : Medan
    Twitter : @n0v4ip
    Link share :https://twitter.com/n0v4ip/status/707508809850224640

    1. Saya akan mengajaknya mengunjungi Museumplein, area dimana banyak museum disana. Sebagai pecinta seni, saya yakin melihat karya-karya seni baik itu klasik maupun modern tidak boleh terlewatkan apalagi di area musemplein tersebut terdapat Royal concertgebow dimana musik klasik sering dipertunjukkan secara gratis. Dan tentunya hal tersebuf tidak boleh dilewatkan… 😀
    2. Selanjutnya saya akan mengajaknya ke Molen De Gooyer. Kalau ke Belanda tidak akan lengkap rasanya sebelum melihat kincir anginnya yang terkenal dan Molen De Gooyer ini merupakan salah satu kincir angin kuno yang masih tersisa di Amsterdam. Meski tidak bisa masuk untuk bisa melihat dari dekat, setidaknya kami bisa melihat bagaimana kincir angin besar itu dan bisa mengambil foto :D. Selain itu tempat ini berdempatan dengan tempat pembuatan bir. Kita bisa meminum bir langsung dari tempatnya dibuat. Wah, pasti seru rasanya minum bir langsung dari tempatnya… 😀
    3. Setelah selesai melihat kincir angin, saya akan mengajaknya ke alun-alun kota di Dam Squre. Jika di Concertgebow kita diajak untuk melihat musik klasik. Disini ada pertunjukkan dari seniman jalanan yang tidak kalah menarik dan tidak boleh terlewatkan. Selain itu disini juga banyak burung merpati, jadi saya bisa memberikan makanan kepada burung merpati begitu juga Liam. Pasti romantis… 😀
    4. Setelah selesai melihat pertunjukkan jalanan, kini saatnya membeli bunga untuk dibawa ke taman dan tentunya sebagai oleh-oleh. Dan destinasi yang pas adalah Pasar Bunga Terapung atau Bloemenmarkt. Disini tersedia berbagai jenis bunga termasuk bunga tulip khas Belanda. Kios-kios transparan yang terapung diatas kanal ini benar benar bisa menyejukkan mata dan hati. Selain bunganya yang indah kita juga disuguhi pemandangan kanal yang indah pula. Ah, menyenangkan pastinya apalagi jika perginya bareng Liam… 😀
    5. Dan tujuan akhir adalah Vondelpark. Taman terluas di amsterdam ini menjadi destinasi terakhir kami. Karena setelah keliling Amsterdam seharian, kini saatnya piknik dan merelaksasikan tubuh… yeayy. Taman selalu menjadi tempat yang tepat untuk melakukan apapun dan piknik salah satunya. Jadi, kami hanya perlu membentangkan karpet lalu menaruh semu makanan termasuk bunga yang tadi dibeli lalu ngobrol santai, makan dan menikmati keindahan taman. Dan tentunya tidak lengkap rasanya kalau tidak mengambil gambar di tulisan I amsterdam yang menandakan kalau kita sudah berkunjung ke Amsterdam… 😀

    Itulah dia itenary saya bersama Liam Spark… 🙂

    Terima kasih ^^

  14. Nama : Tri
    E-mail : triwahyuni.irawan3@gmail.com
    Domisili : Ciamis
    Twitter : @tewtri

    Rasa-rasanya Amsterdam terlalu luas untuk di jelajah barang satu dua hari. Tapi buat Liam, mari kita nikmati Ibukota Holland ini sedalam-dalamnya meskipun dalam keterbatasan waktu ataupun situasi. Meski baru kenal bukan berarti harus pelit rekomendasi. Ayo, kita buka mata khusus untuk Amsterdam.

    Pertama, saya sarankan berkeliling menggunakan trem atau bus. Karena ramai-ramai itu menyenangkan dan tentu bakal lebih berasa ‘tour-nya’. Apalagi kalau kesampaian naik bus tingkat, pemandangannya jelas point plus lah.

    Lalu, kita mulai menjelajah dari pagi hari sekitar pukul 8. Tempat nomor satu yang saya pilihkan sebagai tujuan adalah sungai Amstel dan Houseboat-nya yang tersohor nan Belanda banget. Di sini kita bisa lihat rumah-rumah dari kapal yang mengapung cakep. Unik, cuma ada di Amsterdam dan legal. Warna-warna putih dari kacanya itu seragam, sudah begitu walau kapal, rumah tersebut toh tidak kalah gengsi dari bangunan-bangunan di atas tanah. Penghuninya punya arena bermain, alat transportasi juga. Walau tinggal di atas air bukan berarti mereka kekurangan. Ini keren sekali. Selain itu, sebagai wisatawan kita boleh mengemudikan kapal sendiri loh. Kapan lagi coba punya kesempatan luar biasa ini? Menyetir sambil menyusuri arus tenang sungai sekaligus pemandangan klasik jembatan-jembatan beton yang di bangun di atasnya. Liam mesti coba tantangan ini.

    Puas di sana, kita boleh lanjut melipir sedikit mengunjungi toko Filateli yang berdiri di sisi kanal sungai Amstel. Kalau bukan pecinta prangko ini mungkin akan tampak membosankan. Namun, jangan salah sangka. Masuki dulu bangunan sederhana yang membaur bersama istana-istana tua Amsterdam tersebut. Di dalamnya dari mulai dindingnya, tangganya, atau lemari-lemari kacanya. Seluruhnya penuh oleh perangko. Surganya filateli lovers lah. Di samping itu, kita pun masih bisa melihat uang-uang kuno. Walau kalau mau mengoleksi sepertinya perlu merogoh kocek cukup dalam sih.
    Tapi dengan melihatnya kan kita jadi punya pengalaman serta gambaran tentang dunia filateli ini meski bukan termasuk orang yang menggilai.

    Beres dari sana, kita move agak siangan buat mengisi perut di The Febo ‘De Lekkerste’. Restoran cepat saji rasa Hollanda. Nah, di Amsterdamnya sendiri ada sekitar 22 stand. Kita bisa coba yang di Damrak Straat, mencicipi menu hamburger yang langsung keluar dari mesin automatik. Tinggal mencemplungkan koin dan kita sudah dapat menikmati makanan-makanan atau minuman fast food yang masih mengepul panas plus dingin es tanpa perlu repot-repot antri di counter. Jujur, buat yang di buru waktu adanya alternatif ini sangatlah membantu.

    Perut kenyang, ayo kita jalan-jalan yang agak alamiah. Kita ke Artis Royal zoo. Jauh-jauh ke Belanda, lihatin binatang? Why not? Di kebun binatang ini, kita dapat meresapi hijaunya Amsterdam, menggemaskannya hewan-hewan, dan jangan lupakan satu perbedaan bila kebun binatang ini tetaplah di latar belakangi oleh tembok-tembok klasik khasnya negeri kincir tersebut. Pokoknya sensasi lihat zebra era 1800-an itu kayak nyata deh di sini.

    Sudah lelah main sama binatang. Tidak ada salahnya dong kalau aku sebagai kurator seni mengajak Liam lihat-lihat dunia seni yang keren dari sisi Gassan Diamond. Pengasahan berlian. Kayaknya di sini perlu cita rasa seni yang tinggi loh. Buat Liam, ini jelas berbanding terbalik dari dunianya, apalagi berlian–cewek banget–namun kadang bukan kah akan asik kalau kita sedikit keluar dari zona nyaman? Siapa tau dia ingin satu atau dua buat di koleksi untuk orang tersayangnya di rumah.

    Lihat ini-itu apa sudah kenal Amsterdam? Sore-sore bukankah paling asik menyusuri jalan, di sela oleh semilir angin dan menyaksikan betapa bersahajanya Basilika St Nicholas. Yah, gereja katolik paling tua ini sudah ada sejak abad 18, letaknya ada di old centre. Kita bisa naik taxi air buat ke sini. Dari depan ada dua menara kembar, tengahnya jendela luas dengan gambar bunga mawar serta mozaik indah. Kelihatan seperti gereja pada umumnya, namun masuk lah dan rasakan, dinding-dinding penuh lukisannya membuat kita merasa lebih dekat dengan Tuhan. Entah Liam percaya Tuhan atau tidak tapi wisata religi ini kadang bisa bikin adem.

    Menjelang malam, yuk beli souvenir dulu di toko Blue Delf. Dia punya keramik rupa-rupa yang tidak boleh di lewatkan untuk oleh-oleh.

    Lalu, habis kah? Mari kita tutup hari dengan membuat bir khas Belanda. Meminumnya sendiri gratis sambil ngobrol-ngobrol ringan di Heineken Experience.

    Untuk ukuran dua orang baru bertemu, saya rasa kita bisa saling berbagi ke depannya. Entah itu cerita atau unek-unek.

  15. Rini Cipta Rahayu
    rinspiration95@gmail.com
    Karangasem, Bali
    @rinicipta

    Jika aku sebagai Amy, tentu saja aku adalah tour guide yang payah. Mengingat, aku bukan seorang traveller dengan jiwa petualang tapi aku suka menjelajah dan mencoba hal-hal baru. Aku tertarik dengan Negeri Kincir Angin ini, dan berharap suatu saat bisa menjejakkan kaki disana. Jadi itinerary travel ini aku buat berdasarkan riset awal bersama mbah Google 😀
    Jadwal rangkaian perjalanan Liam di Amsterdam bersifat tentatif. Bagiku, asalkan Liam bisa menikmati perjalanannya itu akan lebih baik dibandingkan menyusun seabrek rencana tujuan wisata tapi tidak membuatnya nyaman.
    Moment penting yang tidak boleh dilewatkan ketika pergi ke suatu tempat adalah mengabadikan moment di tempat yang menjadi ikon tempat tersebut. Misalnya di tulisan ‘I Amsterdam’ atau di deretan kincir angin di Kinderdijk. Dua tempat ini akan memberikan kesan yang mendalam terhadap Belanda.
    Aku tidak akan memaksakan kehendak pribadiku. Meski Liam seorang musisi, belum tentu ia akan menikmati wisata museum yang memamerkan lukisan dan karya seni lainnya. Tapi jika berkenan, ia akan ku antarkan ke Rijkmuseum dan yah.. bercerita sedikit tentang dunia kurator yang ku pahami.
    Manfaat lain dari liburan adalah mendapatkan inspirasi, pergi ke tempat wisata alam tentu dapat membuat Liam lebih bersemangat ketika kembali bekerja nanti. Aku rekomendasikan Taman Bunga Keukenhoff, hamparan bunga berwarna-warni sangat cocok dikunjungi di musim semi seperti sekarang. Atau kita dapat pergi ke kampung nelayan Volendam. Pasti menyenangkan!
    Jika tidak ingin pergi terlalu jauh dari Amsterdam, aku ingin mengajaknya bersantai melihat kanal air atau makan siang bersama di Vondelpark. Ini adalah salah satu caraku mengenal Liam lebih dalam lagi hihii 🙂
    Semoga kamu bahagia menghabiskan waktu denganku, Liam.

  16. Nama : Ratih M
    Email : ratihmulyati02@gmail.com
    Domisil: Palembang
    Twitter : @Jju_naa

    Rangkai travel itinerary di Kota Amsterdam untuk Liam Sparks ala Amy Maycott ^^

    Pertama-tama, mari kita mengunjungi Rijksmuseum & Museumplein.
    Saat kita jalan-jalan, hal pertama yang ingin kita kunjungi pasti landmark tempat tersebutkan? nah, di sini Liam bisa ngeksis di depan tulisan “I amsterdam” dan (mungkin) membaginya ke media sosial yg dia miliki (gagalah jalan-jalan yg tenang 😀 ). Disini, Liam bisa melihat koleksi seniman besar dunia seperti: Rembrant, Frans Hals, Johannes Vermeer, dan beberapa koleksi seni yang berasal dari wilayah Asia yang ditampilkan di Asian pavilion.

    Berjalan sedikit, aku akan membawa Liam ke Begijnhof, lapangan yang di kelilingi bangunan rumah penduduk yang terbuat dari kayu. Lalu berlanjut ke Voondelpark, disini Liam bisa menikmati rose garden, bangunan Blauwe Theehuis, serta patung Pablo Picaso. Bahkan dia bisa tiduran di atas rumput, sambil menikmati pemandangan kota Amsterdam karena letak taman ini berada di pusat kota.

    Lalu menikmati Kanal Amsterdam. Kalau beruntung kami bisa ikut serta dalam Festival Gray di kanal ini. Kami pun, akan berkeliling meneruskan perjalanan menuju Jordaan, sebuah kota yang sepanjang jalan dan kanalnya terdapat banyak bunga yang berwarna-warni dan pepohonan rindang. Melihat pasar terapung, kami juga bisa sambil icip-icip jajan pasar tradisional di sini 😀 .

    Setelah itu naik kedaratan *Lah 😀 , berlanjut ke Anne Frank House.
    Disini, kami bisa menambah wawasan tentang sejarah yang berhubungan dengan PD II. Karena ini adalah ruma pribadi sekaligus museum biografi Anne Frank, seorang gadis Yahudi Belanda yang melarikan diri dari pembantaian Nazi.

    Lalu, kami mengunjungi jantung tempat wisata di kota Amsterdam, tadaa~ Dam Squere! ><.
    Ya, Dam Squere adalah tempat wisata yang sangat menakjubkan dan lengkap karena di kelilingi berbagai bangunan yang 'Wow' (percayalah, aku ga bakal belanja disini, mahal mbak 😥 )
    Disini, Liam bisa berlari mengejar burung merpati bersama anak kecil/turis lainnya 🙂 . Dari sini juga, kami bisa melanjutkan perjalanan (secara maraton) mengunjungi Madam Tussaud. Monumen Nasional. Royal Palace Amsterdam, yang merupakan satu dari tiga istana di Netherlands. Memiliki kubah dengan baling-baling penunjuk arah angin. Mengunjungi Heineken Exprience. Dengan membayar tarif sekitar 10 Euro, kami bisa menikmati tur menarik (melihat tangga kaca, tong tembaga, teater, dan studio untuk membuat vidio dan menggabungkan musik sendiri -Liam style) serta bebas meminum bir sepuasnya. Menutup agenda mengelilingi Dam Squere, sengaja aku akan mengajak Liam ke Molen Van Stolen windmill dengan naik tram no. 2 hingga stasiun terakhir, lalu dilanjutkan dengan jalan kaki sekitar 15 menit. Ngapain? ya lihat kincir anginlah! meskipun anginnya ga sekencang di kota Eindhoven sih, tapi kalau di Amsterdam ya cuma di sini yg kincirnya masih aktif.

    Setelah puas melihat kincir angin, kami meneruskan perjalanan dengan mengunjungi Amsterdam ArenA. Stadion yang besar hingga bisa menampung 53.000 orang dan masuk kedalam list five-star stadium. Karena aku fans Ajak Amsterdam, bisa liat kandang mereka secara lamgsung pasti menyenangkan. Cowok dan stadion kan biasanya berteman akrab. Liam, kau akan suka ini.

    Pulangnya kami menuju stasiun Amsterdam Centraal, menyewa sepeda di MacBike Bicycle Rental. Bersepeda menuju shopping street, mulai dari flower market di Bloemenmarket (kali ini nikmatinnya dari darat) hingga ke Leidsestraat dan Prinsengracht (Disini ada toko buku, harganya sangat murah di banding tempat lain *catatan untuk aku pribadi ini 😀 ) foto-foto, dan Beli berbagai macam pernak-pernik dengan harga yang terjangkau tentunya.

    Setelah itu, kami pulang menuju hotel melewati Oosterpark dengan berjalan kaki. Berjalan menikmati kolam dengan pulau kecil di tengahnya. Weist, sebelum pulang ke hotel, Liam juga harus menikmati malam di Liedse Square, pusat hiburan dan tempat tongkrongan anak muda di Amsterdam. Lian yang seorang penyanyi bisa juga unjuk gigi disini 😀

    Itualah Rangkai travel itinerary di Kota Amsterdam untuk Liam Sparks ala Amy Maycott.
    Semoga berkesan 🙂
    Sengaja, di pilih tempat yang suasananya selang-seling satu sama lainnya (Darat-air-darat-air 😀 ) biar beda, dan ga jenuh.

    (Aku mau ngucapin terimakasih banyak sama 'myfallingsnowflakes', 't0urdunia', 'javamilk', 'lamida', 'serbalanda' dan blog lainnya) baru ini nyari jawaban sampe bolak-balik blog orang 😀
    Tapi, pertanyaannya seru, jadi tau tempat wisata di Amsterdam (nambah pengetahuan). Kalau ga liat pertanyaan kaya gini, mana tau kalau Amsterdam itu ngilerin kaya gitu. Jadi pengen jalan ke sana juga. Amsterdam ❤

  17. Nama: Lala
    Email: fabizdihar@gmail.com
    Kota domisili: Jakarta Timur
    Akun Twitter: @fazidaa_

    Liam Sparks’ Travel Itinerary, made by Amy Maycott

    [Day 1]

    Aku pikir, orang akan bersemangat di tempat baru jika disuguhkan tempat terbuka yang membuat aura Amsterdam (mungkin) akan lebih terasa. Maka, aku memutuskan kamu harus pergi ke tempat-tempat dibawah ini terlebih dahulu.

    1. Dam Square

    Dam Square ini adalah semacam alun-alunnya Amsterdam karena berada di pusat kota. Memang ramai, sih, tapi kujamin kamu akan bersenang-senang disini. Di hari pertama mungkin kamu masih capek bepergian jauh-jauh, jadi aku memilih tempat yang seperti “beli satu dapat banyak”. Yap, Dam Square ini dikelilingi oleh empat bangunan terkenal, ada Royal Palace of Amsterdam, New Church, Museum lilin Madam Tussaud, dan National Monument.

    1a. Royal Palace of Amsterdam

    Seperti namanya, tempat itu adalah bekas rumah tinggal keluarga kerajaan Belanda. Aku bisa menjamin, kerajaan ini sangat indah. Warna coklat keemasan dindingnya saat tertimpa sinar matahari seakan menarik siapa pun untuk menjelajahi bangunan.

    1b. New Church

    Gereja ini adalah gereja tertua kedua di Amsterdam. Mengapa gereja ini istimewa? Gereja kuno ini kini dijadikan tempat pameran dan tempat berlangsungnya royal wedding dan pelantikan raja serta ratu Belanda. Kapan lagi kamu berada di tempat yang sangat berkesan bagi petinggi-petinggi negeri ini?

    1c. National Monument

    Ya, seperti yang lainnya, tempat ini pun juga dibangun sebagai monumen peringatan. Bukan tanpa alasan aku menyuruhmu singgah di depan tempat ini, kamu bisa berfoto di dengan latar belakang National Monument untuk menunjukkan bahwa kamu sedang berada di Amsterdam.

    1d. Museum Madam Tussaud

    Aku selalu terlihat melihat patung-patung lilin yang terlihat sangat nyata! Senang rasanya bisa berfoto bersama artis idolamu, walau bukan dalam wujud aslinya. Psst, siapa tahu, patungmu telah dibuat disini!

    2. De Waag

    Tempat ini menyerupai sebuah kastil cantik, yang dulunya adalah gerbang masuk ke kota Amsterdam. Disini, kamu bisa menikmati keindahan arstitekturnya sembari menyesap secangkir kopi. Apa lagi yang lebih menyenangkan daripada menikmati keindahan suatu tempat ditemani secangkir kopi panas?

    [Day 2]

    Hari kedua, tentu semangat dan staminamu sudah cukup pulih. Hari ini, aku akan membuatmu mengunjungi berbagai museum menarik di kota Amsterdam.

    1. Museum Square

    Di sini kamu nggak perlu muter-muter mencari museum di seluruh kota, karena beberapa museum terkenal berkerumum di tempat ini. Museum Square difungsikan sebagai alun-alun sekaligus taman. Jika kamu nggak mau mengunjungi museum satu per satu, kamu bisa bersantai dan jalan-jalan di tamannya. Kalau mau ke museumnya, akan kuberi tahu museum apa saja yang ada di kompleks itu. Ada Van Gogh Museum, Stedeliijk Museum, Diamond Museum, dan Rijksmuseum.

    1b. Rijksmuseum

    Museum ini terdiri dari barang-barang berseni dan bersejarah, terhitung memiliki koleksi hingga 1 juta obyek. Kamu bisa bebas mengambil foto di tempat ini, karena bangunan kunonya sangat sangat indah.

    2. Anne Frank’s House

    Pernah nonton The Fault in Our Stars? Pernah lihat tempat yang sangat ingin dikunjungi Hazel Grace yang disesaki banyak orang? Ini adalah tempatnya. Anne Frank’s House adalah bangunan tempat bersembunyinya Anne Frank dan keluarganya untuk menghindari kekejaman Adolf Hitler. Meski mungkin tidak termasuk museum, tempat ini memiliki nilai historis yang menyamai museum. Bertualang sambil belajar adalah hal yang mengasyikkan, lho!

    [Day 3]

    Hari ini, aku akan mengajak kamu ke tempat-tempat yang terkesan lebih natural dan dekat dengan alam.

    1. De Gooyer Windmill

    Salah satu dari 8 kincir angin kuno yang masih tersisa di pusat kota Amsterdam. Kenapa aku bilang natural dan dekat dengan alam? Karena tempat ini berdekatan dengan Kanal Nieuwe Vaart. Jadi kalau kamu mau kamu bisa sekalian menikmati suasana kanal. Berdampingan dengan bangunan kincir air ini, berdiri tempat pembuatan bir. Kamu bisa melihat bagaimana pembuatannya, lalu menikmati bir langsung di tempat itu. Aku yakin, tentu hal ini nggak akan mau kamu lewatkan.

    2. Vondelpark!

    Aku kelihatan excited banget ya menulis namanya saja. Iya memang tempat ini juga selalu menjadi favoritku tiap kali berkunjung. Sering ke Central Park, kan? Udah mulai bosan kesitu? Coba kunjungi tempat ini, dijamin kamu akan menyukai taman seakan baru pertama kali melihatnya. Kecantikan sebuah taman sangat terwakili oleh tempat ini, meskipun tempat ini selalu dipenuhi orang-orang setiap tahunnya. Menghirup udara segar sembari bersepeda arau berjemur, pasti akan membuat otakmu segar kembali akibat penat pekerjaan. Untung sekarang musim panas, kamu bisa sekalian menikmati konser musik gratis. Benar-benar keguatan refreshing yang sangat menyenangkan.

    [Day 4]

    Aku akan membuat hari ini menjadi pilihan bebas kamu. Terserah apa yang kamu inginkan hari ini, lakukan saja-lah. Mau beristirahat seharian penuh di hotel, atau sekadar mau berkeliling kota menggunakan transportasi publik atau bahkan bersepeda, semua terserah kamu. Mau jalan-jalan di sepanjang kanal, mau wisata kuliner, bebas! Tapi aku punya beberapa rekomendasi tempat yang nggak kalah menarik, kalau kamu mau, ini dia tempatnya: Jordaan, kota penuh bunga dan pepohonan; Oosterpark, taman kota yang terdapat monumen perbudakan nasional; Amsterdam Arena, stadion sepak bola terbesar di Amsterdam; Ons’ Lieve Heer op Solder, rumah abad ke-17 dengan gereja tersembunyi; Paradiso, tempat kamu bisa menikmati live music. Asal jangan ke Red Light Area ataupun Sex Museum, ya!

    Rekomendasi utamaku adalah Leidse Square, pusat kehidupan malam di Amsterdam. Lengkap banget tempat ini, ada toko, mall, cafe, bioskop, teater, dll. Banyak juga performer jalanan yang menampilkan penampilan yang membius para wisatawan. Komplit!

    [Day 5]

    Hari terakhir sekaligus hari berbelanja. Kamu bisa memuaskan diri untuk berbelanja apapun itu yang kamu inginkan. Beberapa tempat ini aku rekomendasikan karena sangat populer di kalangan para turis.

    1. Floating Flower Market

    Mau beli oleh-oleh khas Belanda berupa bunga? Tempat ini paling pas! Meski cowok, nggak masalah kan melihat keindahan bunga? Bisa kamu berikan untuk pasanganmu.

    2. P C Hoofstrat

    Kalau mau ikutin gengsi, segala brand ternama dijual di tempat ini. Aku yakin kamu pasti mau banget kesini, kan?

    3. Albert Cuyypmark

    Pasar terbesar di Amsterdam. Ada sekitar 300 kios yang dipenuhi toko dan restoran etnik. Kamu bisa beli apa aja di tempat ini.

    4. Kalverstraat

    Pusat perbelanjaan pedestrian yang banyak terdapat toko bermerk, tetapi harganya cukup terjangkau. Aura mewahnya akan lebih terasa berkat bangunan kuno yang menjadi “rumah” dari brand-brand mewah tersebut!

    Aku harap kamu bisa menikmati lima harimu di Amsterdam, Liam. Memang belum seluruh keindahan Amsterdam kamu kunjungi, tapi dari beberapa tempat itu, kamu pasti akan merasakan cerminan betapa indahnya Amsterdam. Veel plezier! 😉

  18. nama: Kitty
    email: kitty.wibisono@gmail.com
    kota domisili: Jakarta
    akun twitter: @womomfey
    link share: https://twitter.com/WoMomFey/status/707608023565410304

    Wah! Kebetulan nih aku sering dimintai tolong untuk membuatkan travel itinerary oleh bosku semasa ngantor dulu. Jadi tentu saja aku akan dengan senang hati membuatkan sebuah travel itinerary bagi Liam Sparks. Tapi… sebelum membuat sebuah travel itinerary, ada hal-hal yang harus ditanyakan dulu kepada si traveler:
    1. Berapa lama dia akan melakukan travelling di kota atau negara tujuan?
    2. Jenis aktivitas apa yang diinginkannya disana? Wisata rohani kah? Wisata sejarah? Atau honey moon ke tempat-tempat paling romantis?

    Nah, berhubung hal-hal ini belum aku ketahui, maka aku akan membuat travel itinerary berdasarkan asumsiku sebagai Amy Maycott dengan menggabungkan hampir seluruh jenis aktivitas wisata yang dapat ditemui di Amsterdam.

    Pagi – sarapan di salah satu destinasi wisata kuliner terbaik di Amsterdam; Jordaan — kampong yang dulunya dikenal sebagai sarangnya para pekerja dan kini bertransformasi menjadi sentra toko dan restoran. Karena disini ada begitu banyak restoran dan toko, maka akan mudah menemukan restoran dengan menu masakan favorit Liam Sparks.

    Menjelang siang – setelah sarapan, perjalanan akan dilanjutkan dengan menelusuri kanal-kanal di Amsterdam dengan menggunakan perahu privat. Hal ini tidak boleh luput dilakukan, karena pemandangan terindah Amsterdam adalah jika kita melihatnya dari air. Ada 3 kanal utama, Herengracht, Prinsengracht, dan Keizersgracht membentuk sabuk konsentris di sekitar kota, yang dikenal sebagai Grachtengordel. Asyiknya menyusuri kanal-kanal ini adalah kita dapat melihat berbagai bangunan bersejarah di kota Amsterdam tanpa capek-capek berkeliling dan tersasar.

    Siang hari – setelah puas menikmati keindahan kanal-kanal di kota Amsterdam, saatnya mengisi perut dengan kuliner khas Belanda yang tentunya disajikan diatas kapal privat sembari tetap menikmati keindahan bangunan-bangunan disekeliling kanal. Sight-seeing dapet, perut pun puas dikenyangkan 😉

    Sore hari – saat paling pas untuk menikmati kesejukan cuaca di De Dam atau Dam Square. Selain bisa rileks, ini tempat paling asyik untuk berinteraksi dan berfoto dengan ribuan burung merpati yang memang menjadi penghuni alun-alun kota ini.

    Malam hari – saatnya menikmati makan malam yang benar-benar unik dan romantis di Amsterdam, yaitu di Ctaste. Disana, kita akan makan dalam kegelapan, dan ini akan mengaktifkan seluruh indera (kecuali mata). Saat koki menyiapkan pesanan kita, menunya sendiri adalah sebuah kejutan. Pasti akan jadi sebuah dinner date yang unik, seru, romantis, sekaligus tak terlupakan! 😉
    Kalau setelah makan malam ini, Liam Sparks masih ingin lanjut jalan-jalan, maka akan dia akan kuajak menghadiri konser musik klasik di gedung Concertgebow tua yang indah. Masa iya seorang pemusik gak diajak menikmati music di negara yang sedang ia kunjungi? 😉

    Kalau esok harinya doi masih ada waktu untuk keliling, baru deh kuajak berkeliling ke tempat-tempat bersejarah seperti: Anne Frank House, Rijksmuseum & Museumplein. Aku agak menghindari tempat-tempat seperti akuarium raksasa dan kebun binatang karena kayanya semua negara punya deh! Lebih asik kalau ngajak ke tempat-tempat unik dan bersejarah khas negara Belanda di kota Amsterdam 🙂

    Dijamin itinerary ini akan bikin doi terbayang-bayang terus deh akan diriku. Hehehe.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s