[Review & Giveaway] Our Destiny – Aya NH

e158f25f9e5dfd221d12224521e22d78
 
 
Judul                     : Our Destiny
Penulis                 : Aya NH
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                    : Cetakan pertama, Juli 2015
Tebal                     : 192 halaman
Rate                       : 3 / 5
 
 

Sudah bertahun-tahun Nenek menuduh Afra sebagai penyebab kehancuran keluarga mereka, sekalipun gadis itu tak pernah tahu apa yang membuat Nenek begitu membencinya. Afra berusaha menjadi tegar. Keseharian Afra yang kelam tiba-tiba saja diterangi dengan kedatangan Radit sebagai seorang pacar. Radit hadir sebagai sosok yang membuatnya semangat bangun pagi, mengantar-jemputnya ke sekolah, pun menjadi hal yang dapat ia banggakan di depan para sahabat.

Semuanya berjalan begitu sempurna dan Afra kira ini merupakan sebuah awal yang baik. Namun, hal yang mengejutkan tiba-tiba terjadi. Radit memutuskannya secara sepihak. Memasang status berpacaran dengan mantan lamanya, Wini. Dan mencampaknya begitu saja.

Afra bingung. Dirinya yang begitu percaya diri, kembali dilanda hawa frustasi, terlebih ketika Nenek selalu menyalahkannya atas segala hal. Kemudian Ihsan—mantan pacar yang dulu berselingkuh di belakangnya—kembali hadir.

Ujian kelulusan semakin dekat. Afra mencoba berkonsentrasi untuk menentukan masa depannya, namun tidak semudah itu bagi Afra dalam melupakan Radit. Lantas, ke manakah takdir akan membawa Afra? Apakah menuju sebuah jawaban atau malah membuat permasalahannya menjadi semakin rumit?

Read More »

[Blogtour & Review] Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang – Gina Gabrielle

Gadis Penenun Mimpi Cover Thumbnail
 
 
Judul                     : Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang
Penulis                 : Gina Gabrielle
Penerbit              : Nulisbuku Jendela Dunia
Terbit                    : Cetakan pertama, April 2016
Tebal                     : 228 halaman
Rate                       : 4 / 5
 
 

“Pasir yang dianggap tak berarti bisa menjadi mutiara saat bertemu dengan kerang yang tepat.” Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang, hlm. 152

 

Hari itu sekonyong-konyong saja ada bunyi derak dari pelipir langit. Dunia Mimpi terancam hancur. Gerbangnya sedikit demi sedikitmelesap dan Kol. Ibri diperintahkan secara serta merta untuk mengevakuasi para penghuninya yang tengah mengalami luka Hati dan menyelamatkan Dunia Mimpi.

Ada empat bahan untuk menenun Mimpi: Benang Perasaan, Warna Keajaiban, Kegigihan, dan Hati. Gadis Penenun Mimpi termenung seorang diri. Di Ujung Pelangi, tempat paling dekat dengan langit, hatinya gundah. Memar Langit terlihat semakin menjadi. Namun, ia harus tetap memproduksi hal yang paling dibutuhkan Dunia Mimpi, yaitu: mimpi.

Sedangkan di Lembah Es, semua makhluk yang patah Hati tengah berupaya memperbaiki Hati mereka. Bagi Hati yang telah membeku, Dayahati akan segera menyingkap keluar dan membalut jiwa mereka dengan sosok bayangan.

Wujud laki-laki itu dikenal sebagai Kura-Kura Pengelana, membawa ukulele dan berkeliling kota memperlihatkan Hati bebasnya. Namun, kini Hatinya telah mati dan membeku. Kol.Ibri mengajaknya berkelana lebih jauh, melewati gerbang Istana Masa Kini demi menyelamatkan jiwa-jiwa lainnya yang punya hati lebih kelam darinya.

Read More »

[Blogtour & Review] Eleanor & Park – Rainbow Rowell

2151a1233eb19b1987760f78b85aa07e
 
 
Judul                     : Eleanor & Park
Penulis                  : Rainbow Rowell
Penerjemah         : Gita Yuliani K.
Penerbit               : Fantasious
Terbit                    : Cetakan pertama, April 2016
Tebal                     : 680 halaman
Rate                       : 3/5
 
 

“Kau terlihat seperti dirimu sendiri, tak peduli apa yang terjadi di sekelilingmu. Nenekku akan bilang kau merasa nyaman di dalam cangkangmu sendiri.” Eleanor & Park, hlm. 190

 

Eleanor bukan gadis yang percaya diri. Ia benci diperhatikan. Tapi, melihat gayanya yang unik, bagaimana bisa mata-mata itu tak berhenti memandangnya. Terutama pada rambut merah keritingnya, badan yang menjulang di antara dua lajur kursi bus sekolah, dan gaya berpakaiannya yang eksentrik.

Eleanor yakin, ia akan sulit mendapatkan tempat duduk. Di dalam bus sekolah semua orang seperti sudah mengecap tempat duduknya masing-masing. Tempat duduk itu milikku. Dan Eleanor seperti perempuan terbuang di tengah sana.

Sementara supir bus sudah siap menginjak pedal gas.

Laki-laki Asia itu tiba-tiba saja mengeser duduknya ke dekat jendela. Entah apa yang membuat Park merasa tak enak dengan perempuan itu. Perempuan bertubuh besar yang kerap kali diolok-olok Steve dan Tina. Dan ia sama sekali tidak ingin ambil bagian di dalamnya.

Perempuan itu tidak banyak bicara. Ia duduk seperlunya. Setiap pagi dan sore. Duduk dan meninggalkan bangku itu begitu saja. Sementara Park tak ambil pusing, membaca komik-komik superhero-nya. Perlahan tapi pasti, Park tahu, kalau perempuan di sampingnya ternyata sering mencuri lihat ke arah lembaran komiknya.

Dan pembicaraan pertama mereka pun dimulai. Bermula dari tukar menukar komik hingga serta-merta mengusik topik The Smiths.

Read More »

[Blogtour & Review] Starlight – Dya Ragil

43b936f828a19b38abe77718876b8d49
 
 
Judul                     : Starlight
Penulis                 : Dya Ragil
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                    : Cetakan pertama, April 2016
Tebal                     : 264 halaman
Rate                       : 3 / 5
 
 

“Karena sisi gelap bulan lebih indah daripada sisi terangnya. Kupikir kamu seperti itu.” –Starlight, hlm. 142

 

Wulan benci kelompok belajar barunya. Tiap anggotanya sama-sama egois. Bukan hanya terjebak bersama Lintang, saudara kembarnya yang lebih disayang oleh ayah, tapi ia juga harus menghadapi Bagas si jenius tukang ejek, Teguh si biang onar, dan Nindi yang perfeksionis.

Sesekali Wulan mencoba membangun atmosfer seru, tapi apa mau dikata, selepas seleksi perwakilan olimpiade sains yang dibuka oleh sekolah, hubungan kelimanya menjadi semakin runyam.

Selain masalah hati Wulan yang kerap bersinggungan dengan sikap ketus Bagas. Teguh yang dulunya bersahabat baik dengan Lintang pun kembali mengungkit-ungkit masalah SMP mereka. Lintang yang seharusnya menjaga wibawa sebagai ketua kelas tiba-tiba saja terjerumus ke dalam perkelahian di ruang laboratorium.

Di tengah persiapan olimpiade, Wulan bukan lagi tidak percaya diri karena bersanding dengan Bagas yang kerap menindasnya dengan kata-kata, tapi juga dengan ayah yang selalu meragukan dirinya dan meninggikan Lintang.

Apakah Wulan sanggup menjalani kehidupan SMA-nya atau jangan-jangan ia akan menyianyakan kesempatan yang diberikan Lintang kepadanya?

 

“Semua yang hilang, bisa kembali kalau kamu nggak menyerah. Kalau berusaha keras, impian sebesar apa pun masih mungkin diraih.”Starlight, hlm. 152

Read More »

[Blogtour & Review] 17:17 – Sheva

cbdadf82393f8006e1f1ea6cafc7a919
 
 
Judul                     : 17:17
Penulis                 : Sheva
Penerbit              : Grasindo
Terbit                    : Cetakan pertama, Maret 2016
Tebal                     : 192 halaman
Rate                       : 4 / 5
 
 

“Apakah memang benar, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan kita, diperlukan berlembar-lembar kertas? Bukankah akan lebih bagus mengetahui sesorang jika kita berkenalan langsung dengan mereka?”17:17, hlm. 30

 

Raka dan Sara merupakan dua orang asing yang tak sengaja bertemu. Berangkat dari Bekasi, Raka mencoba peruntungan kesekiannya untuk bekerja di sebuah kantor pada Bilangan Sudirman. Sedangkan Sara, yang datang dari Depok pun tengah mengadu nasib untuk pekerjaan pertamanya di kantor yang sama.

Keduanya membenci psikotes. Saat Sara berharap jika dirinya bisa langsung diterima setelah melakukan wawancara, nyatanya itu jebakan belaka. Semua calon karyawan business development executive harus mengikuti tes tertulis.

Sara yang serta-merta menunjukkan kekesalannya lantas mengambil langkah mantap untuk menikmati Paket Spesial nomor 2 di McDonald’s. Saat itu hujan turun dan tak ayal ia memergoki pemuda yang nampak begitu nahas. Bajunya basah kuyup. Dan laki-laki itu pun mengenalinya sebagai gadis yang melarikan diri dari ujian calon karyawan baru.

Sepanjang pertemuan Raka dan Sara, mereka bercerita panjang lebar tentang diri dan latar belakang masing-masing. Dari satu orbolan, nyatanya berlanjut ke topik berikutnya. Di tengah kemacetan ibukota, keduanya memutuskan untuk berjalan kaki menuju stasiun sembari menemukan makna hidup yang sesungguhnya.

Read More »

[Blogtour & Review] Come Back To Me – Arini Putri

Come Back To Me Cover
 
 
Judul                     : Come Back To Me
Penulis                 : Arini Putri
Penerbit              : Twigora
Terbit                    : Cetakan pertama, Januari 2016
Tebal                     : 386 halaman
Harga                   : Rp 77.700
Genre                  : Contemporary Romance
 
 

SENNA

“Mataku tak bisa melihatnya, tapi aku merasa mengenal Ced lebih dari siapa pun. Dari tangan kasarnya, aku tahu dia adalah pekerja keras. Dari suaranya, aku bisa tahu betapa renyah tawanya. Dan tak peduli sesingkat apa pun kami bersama, kenangannya selalu bertahan lebih lama di dalam benakku.”

CED

“Mata almond Senna tak pernah terlihat sama. Terkadang gelap, terkadang mengeluarkan binar yang luar biasa indahnya. Lambat laun membuatku jadi egois, berharap sepasang mata miliknya itu bercahaya karenaku saja.”

*

Ced ternyata baru menyadari, hatinya sejak lama sudah jadi milik gadis itu,

seperti halnya hati Senna sudah dimiliki oleh laki-laki itu.

Namun ketika akhirnya menyadari cintanya pada Senna, Ced malah dihadapkan pada dilema yang teramat sulit untuk dihindari: antara harus memilih kebahagiaannya sendiri atau kebahagiaan gadis itu.

 
 

“Buat bahagia itu enggak susah, kok. Dalam keadaan apa pun seharusnya kita bisa bahagia, karena bahagia itu pilihan.”Come Back to Me, hlm. 115

 

Dari puluhan anak yang menumpangi mobil antar jemput siang itu, Senna sering bertanya, kenapa hanya dirinya yang terkena pecahan kaca? Kenapa bukan penumpang di sebelahnya atau di depannya? Kenapa hanya dirinya yang buta?

Senna hidup dalam dunianya yang gulita. Berangkat dari sebuah ketakutan, mendiang ayahnya mengajarkan anak perempuan mereka satu-satunya untuk bertahan. Senna tumbuh menjadi gadis yang cantik, berpergian seorang diri dengan ditemani tongkat besi.

Berbeda dengan Senna yang tumbuh dengan balutan kasih sayang kedua orangtuanya, Ced Pratama tumbuh sebagai anak yang tertutup. Ayahnya selalu mengekangnya dengan keputusan-keputusan sepihak. Hingga dewasa, Ced pun nekat mengambil langkah besar untuk menentang ayahnya, demi meraih cita-citanya dalam bidang carpentry.

Ced mengambil proyek furnitur untuk sebuah kafe Bittersweet ketika gadis berparas cantik itu melangkah masuk disambut Bu Mira. Gadis yang kerap mengantar cookies yang digemari para pelanggan Bittersweet. Namun, ketika tubuh rikuhnya melangkah keluar kafe dan nyaris tertabrak kendaraan, Ced tertegun mengetahui kalau gadis cantik berbeda dari gadis lain yang pernah ditemuinya.

Read More »

[Blogtour & AskAuthor] Come Back to Me – Arini Putri

Come Back To Me Ask Author

 

Setelah bulan lalu sempat menjadi langganan blogtour untuk Metropop, akhirnya bulan ini Jane and Her Bookienary berkesempatan membantu Arini Putri untuk mempromosikan buku terbarunya, “Come Back To Me”.

Nama Arini Putri sendiri bukan sosok asing bagi pembaca setia buku-buku Gagasmedia. Setelah tiga karya sukses sebelumnya, “Come Back To Me” pun dirilis sebagai buku keempat dengan dinaungi penerbit Twigora. Tetapi, bagi saya, “Come Back To Me” merupakan sebuah debut dalam membaca. Terutama karya-karya Arini Putri. Impresinya tidak buruk, tapi saya mengenal Arini Putri dengan cerita-ceritanya yang berbau roman Korea.

Uniknya, impresi saya yang saya tangkap dari karyanya yang berjudul “Goodbye Happiness” dan “Rain Over Me” malah berkebalikan dengan konsep lokal yang ditawarkan Arini Putri dalam “Come Back To Me”. Oleh karena itu, daripada terus penasaran, mari kita mengenal sosok Arini Putri yang sebenarnya.

Read More »