Convenience Store Woman – Sayaka Murata

Title : Convenience Store Woman
Author : Sayaka Murata
Translator : Ginny Taplet Takemori
Publisher : Portobello Books
Year of Publication : June 27th 2018, Portobello Books
Pages : Paperback, 163 pages
Rate : 4.5/5

Keiko Furukara found her first part-time job at the convenience store when she was eighteen. It was not because her family was poor or could not afford her living expenses, but just simply to make them stop worrying about her who cannot fit in the society.

Now, Keiko is a 36-year-old woman and is still working at the same convenience store. For her, a convenience store gives a sense of peace and a guide to be normal in this world. She mimics everybody around her, like how her fellow store worker wears and how they talk, so instantly she follows all orders on the manual book and becomes normal.

“When I first started here, there was a detailed manual that taught me how to be a store worker, and I still don’t have a clue how to be a normal person outside that manual.” -Convenience Store Woman, page 90

However, in her family and her circle, Keiko is still being looked down on as someone who needs to be “cured”. Questioning about what kind of future that somebody can have for an unmarried woman who does not have a stable paid job. But, what kind of manual that she needs to follow and who is the one creates the manual?

Read More »

Kim Jiyoung, Born 1982 ‘Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982’ – Cho Nam Joo

 
 

Judul : Kim Jiyoung, Born 1982 ‘Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982’
Penulis : Cho Nam-joo
Penerjemah : Iingliana
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Cetakan pertama, November 2019
Tebal : 192 halaman
Rate : 4/5

 
 

Kim Ji-yeong lahir pada 1 April 1982 di Seoul. Ayahnya adalah seorang pegawai negeri dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Kim Ji-yeong memiliki seorang kakak perempuan yang usia dua tahun lebih tua darinya dan adik laki-laki yang usianya lebih muda lima tahun darinya. Sedari kecil, ayah dan neneknya sangat memanjakan si bungsu, Ji-seok, sedangkan sang kakak, Kim Eun-yong dan dirinya selalu dicela. Ji-seok tidak perlu repot-repot membantu ibu di dapur karena ia seorang laki-laki.

Kim Ji-yeong dan Kim Eun-yong tidak pernah iri dengan si adik karena ibu selalu memuji mereka berdua. Walaupun ganjil, namun itulah yang terjadi. Ibu tidak bisa menyalahkan sikap nenek. Karena ia pun pernah berada di posisi Ji-yeong dan membanting tulang untuk menyekolahkan saudara laki-lakinya. Ibu tidak pernah menyenam pendidikan tinggi, kendati dulu ia pernah bermimpi menjadi guru, tapi toh akhirnya ia pun menikah. Ia harus melupakan mimpi itu jauh-jauh.

Ibu boleh saja menerima perlakuan seperti terhadap dirinya, tapi ia tidak ingin Ji-yeong menjadi dirinya. Ia ingin Ji-yeong melakukan hal yang sukai dan meraih mimpi-mimpinya. Ji-yeong pun melamar di sebuah agensi marketing. Tulisan-tulisannya dipuji oleh sang atasan. Hingga akhirnya ia menikah. Lalu, memiliki seorang putri.

Kehidupannya pun berubah. Di umur pernikahannya yang ketiga, Jung Dae-Hyeon, sang suami sering mendapati Ji-yeong seperti kerasukan. Awalnya ia pikir, Ji-yeong tengah bercanda, tetapi lama-lama hati kecilnya merasa takut, apa yang sebenarnya terjadi dengan Ji-yeong? Mengapa ia tidak lagi tersenyum seperti dulu?

 

“Dae-hyeon, akhir-akhir ini Ji-yeong sedang sedih. Secara fisik dia memang sudah membaik, tetapi pikirannya resah. Sering-seringlah kau menghibur dan berterima kasih kepadanya.”

Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982, halaman 11-12

 
 

Read More »

Leaving Time ‘Jejak Waktu’ – Jodi Picoult

630b13c5cc753584c4f6629cc840b069
 
 
Judul                     : Leaving Time ‘Jejak Waktu’
Penulis                 : Jodi Picoult
Penerjemah       : Maria Lubis
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                    : Cetakan pertama, April 2016
Tebal                     : 512 halaman
Rate                       : 4.5 / 5
 
 

“Aku bertanya-tanya, jika kita semakin dewasa, apakah kita berhenti terlalu merindukan orang? Mungkin tumbuh dewasa hanyalah berfokus pada semua yang kita miliki, bykan yang tidak kita miliki.”Leaving Time ‘Jejak Waktu’, hlm. 143

 

Sudah sepuluh tahun lamanya semenjak Jenna mengingat kerlingan manis yang mewarnai ritual bangun paginya; terbangun di dalam buaian ibu. Sayangnya, semua itu sekadar kabut yang dapat ia ingat seorang diri. Alice Metcalf mungkin sudah terlupakan, dibuang dari loker data pencarian orang hilang, namun Jenna, putrinya yang kini berusia 13 tahun tak pernah puas mencari bukti yang terpendam di balik berita hilangnya Alice. Gadis itu percaya kalau ibunya masih hidup.

Jenna rindu akan kehidupan indahnya sepuluh tahun lalu. Saat keluarga lengkap masih menemani langkah-langkah kecilnya di suaka gajah. Bukannya ditinggalkan begitu saja bersama sang ayah yang kini mendekam di kamar apek rumah sakit jiwa. Dibesarkan oleh sang nenek dengan tegas, Jenna tumbuh menjadi gadis yang cerdik.

Dengan bantuan jurnal lama sang ibu, Jenna mencoba mengungkap jati diri Alice Metcalf sebagai seorang peneliti gajah di Afrika. Pertemuannya dengan Thomas Metcalf, lantas kepindahannya ke Amerika sebagai istri dari seorang pemilik suaka gajah di New England. Hingga ditemukan tak sadarkan diri pada 16 Juli 2004 dan raib begitu saja. Jenna yakin, pasti ada alasan yang tersembunyi yang membuat Alice memilih pergi dan menghilang.

Read More »

[Review & Giveaway] The Unbroken Vow – Kezia Evi Wiadji

25c55beda08b171ccd789a884cbf74dd
 
 
Judul                     : The Unbroken Vow
Penulis                 : Kezia Evi Wiadji
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                    : Cetakan pertama, Agustus 2015
Tebal                     : 232 halaman
Rate                       : 3.5 / 5
 
 

“Kamu pasti bisa melewatinya. Dan kami pasti sudah tahu, ada Tuhan yang lebih besar dari semua masalah.”The Unbroken Vow, hlm. 188

 

Nyaris semua hal telah Ivy Sutedja taklukan. Keluarga, pekerjaan, dan juga pasangan hidup. Namun, di tengah kesibukannya menangani orderan dari bisnis bridal, kehidupannya dengan Ethan Wicaksana seketika disusupi oleh orang ketiga. Miss Sally yang seharusnya menjadi guru dan pembimbing putri mereka di sekolah, tak ayal malah terseret menjadi materi pertengkaran mereka.

Hannah, sahabatnya, menganjurkan Ivy untuk move on dan mencari pria yang lebih baik. Namun, ketika pertemuannya dengan Max mulai membuahkan respons manis. Ivy malah kembali diteror ketakutan masa lalu. Ia tak ingin bernasib seperti ibunya. Meninggalkan putri semata wayang mereka menangis begitu saja.

Ivy berusaha menutupi ketakutan itu sekuat hati. Mendekati Max untuk sebuah kehidupan baru, namun, semakin Ivy mengubur semuanya dalam-dalam. Ethan mulai menuai curiga atas hasil pemeriksaan kesehatan yang ditemukannya pada ruang kerja Ivy.

 
 

Read More »

Di Tanah Lada – Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

8b2677838e02c32c8e385056179a99df
 
 
Judul                     : Di Tanah Lada
Penulis                 : Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                    : Cetakan pertama, Agustus 2015
Tebal                     : 244 halaman
Rate                       : 4 / 5
 
 

“Jadi, semua orang adalah satu orang. Kata Mas Alri, makanya setiap kamu melukai orang, kamu melukai diri sendiri juga. Dan, setiap kamu membuat orang senang, kamu membuat kamu sendiri senang.”Di Tanah Lada, hlm. 141

 

Hari Rabu tanggal 26 Juni 2013 kakek Kia meninggal. Salva—yang lebih sering dipanggil Ava—sekeluarga pindah ke Rusun Reno. Mama menangis, tapi tidak dengan Papa. Entah gerangan apa yang membuat Papa bahagia. Katanya ia kaya.

Rusun Reno bukan tempat yang elok seperti rumahnya dulu. Anak-anak tangganya berjamur, pintu-pintunya pun nyaris bobrok, tapi bukan itu yang terpenting bagi Papa. Kendati lokasinya di pelosok gang, namun Rusun Reno dekat sana ada kasino terkenal. Tempat Papa akan berjudi sepuasnya.

Kakek Kia, papanya Papa, pernah memberi Ava kamus Bahasa Indonesia, sejak itu, Ava yang berumur enam tahun selalu saja mencari kata-kata sukar yang ia temukan di antara pembicaraan Papa dan Mama. Namun, kendati pintar berbahasa Indonesia, Papa selalu saja menganggap Ava seperti ludah—tidak berguna.

Sedari pindah ke Rusun Reno, Ava bertemu dengan P. Namanya tidak banyak memuat huruf, melainkan hanya P. Ava pernah bertanya, apakah P benar-benar tak punya nama lain? Namun, P bilang, Papa P memang tidak ingin memberikan nama untuk anaknya.

Jika Ava tidur di dalam koper; P tidur di permukaan kardus di bawah wastafel. Ava sering menerka, kalau Papa P dan Papa selalu memperlakukan mereka dengan semena-mena, lantas apakah semua Papa di seluruh dunia memang seperti monster?

 
 
Read More »

[Blogtour & Review] Come Back To Me – Arini Putri

Come Back To Me Cover
 
 
Judul                     : Come Back To Me
Penulis                 : Arini Putri
Penerbit              : Twigora
Terbit                    : Cetakan pertama, Januari 2016
Tebal                     : 386 halaman
Harga                   : Rp 77.700
Genre                  : Contemporary Romance
 
 

SENNA

“Mataku tak bisa melihatnya, tapi aku merasa mengenal Ced lebih dari siapa pun. Dari tangan kasarnya, aku tahu dia adalah pekerja keras. Dari suaranya, aku bisa tahu betapa renyah tawanya. Dan tak peduli sesingkat apa pun kami bersama, kenangannya selalu bertahan lebih lama di dalam benakku.”

CED

“Mata almond Senna tak pernah terlihat sama. Terkadang gelap, terkadang mengeluarkan binar yang luar biasa indahnya. Lambat laun membuatku jadi egois, berharap sepasang mata miliknya itu bercahaya karenaku saja.”

*

Ced ternyata baru menyadari, hatinya sejak lama sudah jadi milik gadis itu,

seperti halnya hati Senna sudah dimiliki oleh laki-laki itu.

Namun ketika akhirnya menyadari cintanya pada Senna, Ced malah dihadapkan pada dilema yang teramat sulit untuk dihindari: antara harus memilih kebahagiaannya sendiri atau kebahagiaan gadis itu.

 
 

“Buat bahagia itu enggak susah, kok. Dalam keadaan apa pun seharusnya kita bisa bahagia, karena bahagia itu pilihan.”Come Back to Me, hlm. 115

 

Dari puluhan anak yang menumpangi mobil antar jemput siang itu, Senna sering bertanya, kenapa hanya dirinya yang terkena pecahan kaca? Kenapa bukan penumpang di sebelahnya atau di depannya? Kenapa hanya dirinya yang buta?

Senna hidup dalam dunianya yang gulita. Berangkat dari sebuah ketakutan, mendiang ayahnya mengajarkan anak perempuan mereka satu-satunya untuk bertahan. Senna tumbuh menjadi gadis yang cantik, berpergian seorang diri dengan ditemani tongkat besi.

Berbeda dengan Senna yang tumbuh dengan balutan kasih sayang kedua orangtuanya, Ced Pratama tumbuh sebagai anak yang tertutup. Ayahnya selalu mengekangnya dengan keputusan-keputusan sepihak. Hingga dewasa, Ced pun nekat mengambil langkah besar untuk menentang ayahnya, demi meraih cita-citanya dalam bidang carpentry.

Ced mengambil proyek furnitur untuk sebuah kafe Bittersweet ketika gadis berparas cantik itu melangkah masuk disambut Bu Mira. Gadis yang kerap mengantar cookies yang digemari para pelanggan Bittersweet. Namun, ketika tubuh rikuhnya melangkah keluar kafe dan nyaris tertabrak kendaraan, Ced tertegun mengetahui kalau gadis cantik berbeda dari gadis lain yang pernah ditemuinya.

Read More »

[Blogtour & Giveaway] Remember Amsterdam – Vira Safitri

3cb66722de63219c322d856a463b14c9
 
 
Judul                     : Remember Amsterdam
Penulis                 : Vira Safitri
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                    : Cetakan pertama, Februari 2016
Tebal                     : 328 halaman
Rate                       : 4 / 5
 
 

“Cinta itu abadi, tapi bisa berpindah. Berpindah ke hati yang lebih menghargainya.”Remember Amsterdam, hlm. 78

 

Amy hanya ingin menikah dengan sosok yang dicintainya. Bukan semata-mata dijodohkan atas nama orang tua yang tak pernah ia temui delapan tahun lamanya. Keputusannya sudah bulat. Namun, hati Amy tetap tidak tenang. Setelah merencanakan hal gila dengan Karen, kini ia harus menghadapinya sendiri. Duduk di ruang tunggu Bandara Heathrow sambil meredam phobia terbangnya.

Kegaduhan itu datang begitu saja. Saat seorang penyanyi Amerika—Liam Sparks, duduk tak jauh dari dirinya. Amy tidak begitu tertarik dengan perjumpaan pertamanya dengan penyanyi asing itu.

Tetapi, akibat ulah bodoh yang membuatnya terkunci di kamar mandi. Tak ayal mereka pun bertatap muka dan mendarat di kursi penumpang yang bersebelahan. Amy memperkenalkan diri sebagai Amy, si asisten kurator seni. Bukan sebagai Amy Maycott. Sedangkan, Liam malah bersikap santai tanpa tahu bahwa dirinya baru saja membuat kekacauan di media sosial.

Liam Sparks menganggap Amy sebagai perempuan yang luar biasa. Lewat perbincangan mereka di pesawat, Liam menjadi semakin penasaran dengan perempuan itu. Rencananya untuk menghampiri Tilburg berakhir di Kota Amsterdam. Mengejar sosok Amy yang membuatnya selalu berdebar-debar.

Read More »

A Man Called Ove – Fredrik Backman

28916932
 
 
Judul                     : A Man Called Ove
Penulis                  : Fredrik Backman
Penerjemah         : Ingrid Nimpoeno
Penerbit               : Penerbit Noura Books
Terbit                    : Cetakan pertama, Januari 2016
Tebal                     : 440 halaman
Rate                       : 4/5
 
 

“Kita merasa gentar terhadap kematian, tapi sebagian besar dari kita merasa paling takut jika kematian itu membawa pergi orang lain. Sebab yang selalu menjadi ketakutan terbesar adalah jika kematian itu melewatkan kita. Dan meninggalkan kita di sana sendirian.”A Man Called Ove, hlm. 425

 

Laki-laki tua itu bernama Ove. Bukan tipe yang romantis. Bukan juga tipe yang ramah. Jika seseorang berani membawa mobil mereka ke depan plang dilarang parkirnya, ia tak segan-segan menegur. Apalagi mengadakan pertikaian besar tentang melanggar sebuah aturan.

Seumur hidup Ove percaya akan idealismenya. Ia tak perlu opini orang lain, tak perlu juga apresiasi yang menjadikannya terkenal. Biar saja ditemani mobil keluaran Saab. Toh yang ia cintai selama ini hanya kebenaran, mobilnya, dan Sonja.

Hanya Sonja seorang yang berhasil membuat Ove luluh. Sonja bukan saja cantik. Perempuan itu mencintai buku-buku dan menyayangi suaminya yang tegas tapi penuh kejujuran. Sonja dan Ove bagaikan kutub magnet yang berbeda, yang satu berwarna, sedangkan Ove hanyalah laki-laki hitam-putih yang sederhana.

Para tetangga sering mengecap Ove sebagai pria pemarah, tetapi bagaimana dengan dulu? Apakah perangainya memang seperti itu?

 
 
Read More »

[Blogtour & Review] Gravity – Rina Suryakusuma

Cagn3ikUEAA8M_n
 
 
Judul                     : Gravity
Penulis                 : Rina Suryakusuma
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                    : Cetakan pertama, Februari 2016
Tebal                     : 328 halaman
Rate                       : 4 / 5
 
 

“Tidak ada orang sibuk, Cee. Waktu orang mengatakan padamu bahwa mereka sibuk, itu bukan mengacu pada jadwal mereka, melainkan pada urutan prioritas mereka.”Gravity, hlm. 150

 

Cecilia selalu menyukai kejutan. Terutama kejutan menakjubkan di kotak surelnya atau sebuah suvenir cantik yang mungkin saja bertengger di mejanya. Sudah nyaris satu lemari penuh Declan mengirimi perempuan itu suvenir dari negara yang menjadi tempat tujuannya. Dan hal itu malah tak lagi terasa spesial. Berulang kali Cecila mencoba mengerti, Declan akan selalu datang dan pergi. Terutama perihal kecintaannya pada traveling dan profesinya sebagai fotografer.

Hingga pagi itu, Cecilia tak sengaja bertemu dengan Bernard lewat sebuah kecelakaan kecil. Kehadiran laki-laki itu tak ayal menggoyahkan hati Cecilia. Bernard mungkin bukan sosok yang penuh kejutan seperti Declan. Tidak ada hadiah kecil atau pun kemunculan tiba-tiba di Joyride, namun Bernard punya gaya hidup yang stabil dan selalu membuat Cecilia merasa aman.

Cecilia berusaha percaya bahwa Bernard adalah pria yang selama ini ia cari. Tetapi, siapa sangka, ketika ia hendak mempersilakan laki-laki itu masuk ke dalam kehidupannya, Declan yang tak pernah memberinya kabar, serta-merta mengajaknya untuk berkomitmen.

Cee bimbang. Lantas, siapa yang harus ia pilih? Declan dengan seluruh petualangannya atau Bernard yang selalu menyapanya di lantai lima?

 
 
Read More »

The Martian ‘Si Penghuni Mars’ – Andy Weir

e42232f64e088a2015dc757693edf128
 
 
Judul                     : The Martian ‘Si Penghuni Mars’
Penulis                  : Andy Weir
Penerjemah         : Rosemary Kesauly
Penerbit               : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                    : Cetakan pertama, Desember 2015
Tebal                     : 528 halaman
Rate                       : 5/5
 
 

“Ancaman terbesar tentunya kehilangan harapan. Kalau Mark memutuskan dia tidak punya harapan untuk bertahan, dia akan berhenti berusaha.”The Martian ‘Si Penghuni Mars’, hlm. 137

 

 

Mark Watney terbangun di Sol 6 dengan antena yang tertancap di perut. Sakitnya bukan main. Ia masuk ke dalam Hab, nyatanya para teman sejawat sudah meninggalkannya sendirian. Enam hari yang lalu, seharusnya mereka berenam. Namun, ketika terjadi badai pasir, Lewis—sang komandan kapal—mengira dirinya sudah mati.

Mark benar-benar seorang diri. Hubungan komunikasi ke bumi terputus, begitu juga dengan persediaan makanan yang menipis. Dari seluruh rangkaian misi perjalanan yang ada, ia hanya akan hidup beberapa bulan di Mars. Dan toh akhirnya ia akan mati juga, tanpa seorang pun tahu tentang keberadaannya.

Namun, Mark tidak menyerah. Dengan kecerdasannya dalam bidang botani dan selera humornya yang kelewat tinggi, Mark memulai misi pribadinya untuk bertahan hidup.

Hidup di planet lain memang sulit, Mars yang awalnya mudah ditebak, nyatanya menyimpan banyak pertanyaan sekaligus kejutan. Bahkan di saat Mark sudah menemukan jaringan untuk membangun komunikasi ke bumi, Airlock 1 yang ia fungsikan melindungi tanaman kentangnya meledak lantaran mal-fungsi.

 
 
Read More »