The Seven Good Years – Etgar Keret

31186945
 
 
Judul                     : The Seven Good Years
Penulis                  : Etgar Keret
Penerjemah         : Ade Kumalasari
Penerbit               : Bentang Pustaka
Terbit                    : Cetakan pertama, Juni 2016
Tebal                     : 198 halaman
Rate                       : 5/5
 
 

Sebagai mana nama Etgar Keret kian terkenal, kini ia ingin berbagi mengenai hidupnya sebagai seorang ayah yang tinggal di kawasan penuh konflik. Mulai hari pertama ketika ia menemani sang istri melahirkan di rumah sakit, rupanya tak sengaja ia malah bertemu dengan seorang wartawan yang tengah meliput korban bom massal. Etgar sempat dikiranya sebagai salah seorang kerabat korban yang selamat.

Wartawan jelas menjadi kecewa saat Etgar berbicara mengapa ia berdiri di lorong rumah sakit kala itu. Namun, celotehan Etgar mengenai keadaan negerinya tak berhenti sampai di sana. Sebagai seorang Yahudi yang tinggal di tanah Israel, Etgar selalu dapat menambahkan sedikit humor di tengah kisah hidupnya yang penuh konflik dan perang politik.

Seperti yang dikatakan Eka Kurniawan di pengantarnya pada buku ini, kendati penuh dengan aral dan rintangan, tapi Etgar malah menamai memoarnya dengan nama “Seven Good Years”. Sebuah titel bermakna positif menurut versinya sendiri.

Lantas, bagaimana jungkir balik Etgar Keret dalam menghadapi setiap permasalahan dan tingkah jenaka dari Lev, anak laki-lakinya?

 

Read More »

9 dari Nadira – Leila S. Chudori

9-dari-nadira
 
 
Judul                     : 9 dari Nadira
Penulis                 : Leila S. Chudori
Penerbit              : Kepustakaan Populer Gramedia
Terbit                    : Cetakan pertama, Oktober 2009
Tebal                     : 270 halaman
Rate                       : 4.5 / 5
 
 

“Jakarta tidak memiliki seikat seruni. Tetapi, aku akan mencarinya sampai ke ujung dunia, agar ibu bisa mengatupkan matanya dengan tenang.”Mencari Seikat Seruni, “9 dari Nadira”

 

 

Dua tahun bekerja sebagai jurnalis surat kabar Tera, Nadira dikenal sebagai sosok yang begitu dikagumi di kantornya. Ia cerdas, pemikirannya selalu brilian, dan juga hobinya yang terlampau hemat kata.Namun, pagi itu semua orang bergunjing, teman-teman kantornya, atasannya, begitu juga dengan Jakarta. Tidak ada seorang pun yang tahu, apa alasan ibu Nadira, Kemala Yunus, mengakhiri hidupnya.

Kemala bukan orang sembarangan, menurut Nadira. Ibunya selalu dikenal sebagai perempuan yang berani, melangkahi pemikiran kolot dari para mertua, dan berpikiran bebas. Tapi, sekali lagi pertanyaan itu menyembul, apa yang sesungguhnya terbersit di benak Kemala?

Semenjak kematian Kemala, Nadira pun berubah. Tak hanya Nadira, tetapi keluarga Suwandi. Tidak ada pemikiran mudah untuk dicerna. Selalu saja kerumitan dan kepelikan yang berkelindan di sekitar mereka.

 

  1. Mencari Seikat Seruni
  2. Nina dan Nadira
  3. Melukis Langit
  4. Tasbih
  5. Ciuman Terpanjang
  6. Kirana
  7. Sebilah Pisau
  8. Utara Bayu
  9. At Pedder Bay

 
 
Read More »

Magi Perempuan dan Malam Kunang-Kunang – Guntur Alam

b96a59f2e1c7912af2e9ad9eab78e938
 
 

Judul                     : Magi Perempuan dan Malam Kunang-Kunang
Penulis                 : Guntur Alam
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                    : Cetakan pertama, Agustus 2015
Tebal                     : 176 halaman
Rate                       : 4 / 5

 
 

“Jangan jatuh tertidur, Bujang! Bulan pucat tengah penuh. Mengembang di kelam raya. Bila kau pantang, kau akan bangun esok paginya dengan dunia pekat selama-lamanya!”Magi Perempuan dan Malam Kunang-kunang, hlm. 19

 

 

Boleh percaya, boleh tidak, tapi, perempuan sungguh makhluk yang kelewat misterius. Dari parasnya yang memukau bisa saja seorang bujang terjerat masuk perangkap. Lagi-lagi, seseorang boleh saja percaya, boleh saja tidak. Lewat cerita-cerita sederhana, kepalang banyak kisah tentang mereka yang menggandung magi dan mitos. Seperti kisah tentang sepasang kursi rotan tua yang disesaki kenangan.

Kursi itu bukan sembarang kursi yang dionggok di sisi gelap rumah. Kursi itu warisan ibu. Dan ia meminta dirimu untuk menjaganya yang mana konon dalam kursi itulah ayah raib dan menjelma menjadi kutu. Terendus sedikit sinting, tapi ibu percaya, kelak ayah akan kembali dari negeri kutu dan hidup bahagia menjadi seorang manusia bersama dirinya.

Bicara soal perempuan tak harus berbicara soal seks dan hal-hal yang terhidu sebagai candaan sensual. Relikui demi relikui teranyam begitu rumt dalam benak mereka, sampai-sampai seseorang perlu memilahnya menjadi untaian kisah.

 

  1. Peri Kunang-kunang
  2. Tem Ketetem
  3. Malam Hujan Bulan Desember
  4. Maria Berdarah
  5. Gadis Buruk Rupa dalam Cermin
  6. Tamu Ketiga Lord Byron
  7. Dongeng Nostradamus
  8. Boneka Air Mata Hantu
  9. Tentang Sebatang Pohon yang Tumbuh di Dadaku
  10. Dongeng Emak
  11. Almah Melahirkan Nabi
  12. Kastil Walpole
  13. Hari Tenggelamnya Van der Decken
  14. Sepasang Kutu, Kursi Rotan, dan Kenangan yang Tumbuh di Atasnya
  15. Lola
  16. Kotak Southcott
  17. Kematian Heartfield
  18. Tiga Penghuni dalam Kepalaku
  19. Hantu Seriman
  20. Anak Pintaan
  21. Lima Orang di Meja Makan

 
 
Read More »

Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa – Maggie Tiojakin

 
 

Judul                     : Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa
Penulis                  : Maggie Tiojakin
Penerbit                 : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                     : Cetakan pertama, Juli 2013
Tebal                      : 241 halaman
Rate                       : 4 / 5

  

“Katanya di tempat itu hujan tak pernah sedetik pun berhenti mengguyur. Pagi, siang, sore, malam. Hujan lebat tak ada akhir. Mereka bahkan tiak bisa tidur. Air di mana-mana.” Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa, hlm. 195

 
 
Lantaran salah mengambil kordinat, seorang kapten dan tiga awak kapalnya terdampar di tengah lautan abu monokromatik. Roket mereka rusak total. Tak ada jalan kembali selain berjalan ke depan. Pagi, siang, sore, malam, planet asing tempat mereka berbaring kian mengalami penyusutan.

Koveer, sang prajurit kepercayaan, mencoba mengeluarkan kompas andalan. Namun, hasilnya sama saja, kompas tak lagi berfungsi. Sementara Yureko dan Abatul, kedua awak kapal yang lain, tak berhenti adu mulut. Kapten berusaha mencari jalan pulang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Menelusuri planet asing yang mereka pijak, menemukan lebih banyak kawah di bawah tumpukan abu.

Berhari-hari mereka berjalan kaki. Matahari tak pernah pergi. Sembari mengisi waktu berjaga, Kapten bercerita tentang prajurit dari kapal lain yang baru saja kembali dari Venus—planet yang tak pernah tak hujan. Tempat yang mana dinaungi  Air di mana-mana.

Hujan yang terus mengguyur. Hujan deras yang mengantarkan kabut dan embun.

 

  1. Tak Ada Badai di Taman Eden
  2. Kristallnacht
  3. Lompat Indah
  4. Fatima
  5. Panduan Umum Bagi Pendaki Hutan Liar
  6. Kota Abu-Abu
  7. dies iae, dies illa
  8. Saksi Mata
  9. Ro-Kok
  10. Dia, Pemberani
  11. Suatu Saat Kita Ingat Hari Ini
  12. Jam Kerja
  13. Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa
  14. An Evolutionary History
  15. Violet
  16. A Business Trip
  17. The Long March
  18. Sunday Mass

Read More »

Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi – Eka Kurniawan

 

Judul                     : Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi
Penulis                  : Eka Kurniawan
Penerbit                 : Bentang Pustaka
Terbit                     : Cetakan pertama, Maret 2015
Tebal                      : 170 halaman
Rate                       : 5 / 5

 

“Kalian orang-orang tolol yang percaya pada mimpi.”Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi, hlm. 34

 

Bukan saja kehilangan kekasih, tapi Sayuri pun kehilangan muka. Maya enggan berkata kalau kekasihnya pergi meninggalkannya semalam sebelum hari pernikahan mereka. Para tamu telah berdatangan tanpa bisa dicegah. Maya lagi-lagi mencari alasan, ibunya pasti akan menganggapnya sinting jika ia menceritakan mimpi itu. Mimpi terindah kala ia bertemu dengan seorang laki-laki yang berlari di tepian pantai sambil menggiring seekor anjing.

 

“Dalam mimpinya, si kekasih tinggal di kota kecil bernama Pangandaran. Setiap sore, lelaki yang akan menjadi kekasihnya sering berlari di sepanjang pantai ditemani seekor anjing kampung.” Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi, hlm. 28

 

Ia harus ke Pangandaran; kota kecil yang tak pernah ia dengar namanya. Keluarganya tak setuju, tapi Maya nekat kabur melalui jendela dan mencegat taksi. Bus malam mengantar Maya sampai di Pangandaran dengan rasa ragu, mungkin saja mimpi itu sekadar omong kosong. Tapi, ia memutuskan untuk tinggal dan memilih Pantai Timur yang lebih sepi. Mencari strategi untuk menemukan laki-laki yang akan menjadi kekasihnya.

Lantas bagaimana cara ia menemukan laki-laki itu? Menunggunya setiap senja, seperti yang ia tilik di mimpinya? Tapi, bagaimana jika batang hidungnya tak kunjung muncul?

Read More »

Let It Snow ‘Dalam Derai Salju’ – John Green, dkk.

 

 

Judul                     : Let It Snow ‘Dalam Derai Salju’
Penulis                 : John Green, Maureen Johnson, Lauren Myracle
Penerjemah       : Rosemary Kesauly, Kristi Ardiana
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                    : Cetakan pertama, 2014
Tebal                     : 312 halaman
Rate                       : 4 / 5

  

“Aku tahu tidak seorang pun sempurna, di balik semua kesempurnaan tampak luar, pasti ada kehidupan rahasia yang pelik serta kesedihan yang disembunyikan.”Let It Snow ‘Dalam Derai Salju’, hlm. 23
 

 
Biarkan orang lain tertawa keras-keras, tapi Malam Natal tidak seharusnya dihabiskan dengan termangu di kereta bobrok yang dilanda badai salju.

Jubilee Dougal baru saja menerima telepon mendadak dari penjara. Kedua orangtuanya pasti sudah gila. Selain keranjingan Flobie Santa Village; kini mereka malah terlibat di antara kerusuhan demi koleksi Flobie terbaru. Jubilee harus mengalah, semua penerbangan dibatalkan akibat cuaca buruk, dan ia harus melintasi jalanan darat ke Florida, untuk tinggal di rumah kakek-neneknya.

Bukan masalah besar bagi Jubilee, tapi duduknya mulai tak enak, menyambut seseorang yang duduk di hadapannya dan berbagi piza ala microwave, namanya Jeb. Jeb bukan pria yang buruk, hanya saja Jubilee begitu risih dengan kawanan cheerleader yang tak hentinya takabur soal manuver-manuver sorak mereka.

Tak ada telepon dari Noah, pacar Jubilee yang supersibuk dan serbasempurna itu, terlebih kala kereta mereka mengalami gangguan mesin setelah melalui badai salju. Para penumpang terpaksa menginjakkan kaki di kota mungil bernama Gracetown. Tak sulit untuk mendapatkan bantuan, toh Jubilee menemukan satu dari Stuart Weintraub, yang nyatanya baik hati, kendati awalnya sedikit sinis mengenai sikap Noah yang kepalang acuh tak acuh.

Sementara Jubilee menghabiskan Malam Natal-nya dengan menggigil di rumah Stuart. Para kawanan cheerleader berlari ke arah Waffle House; Keun dan kedua temannya yang bekerja malam itu merancang kompetisi sinting yang membuat Tobin dan JP serta-merta mengajak The Duke berlari menembus badai salju. Hanya ada satu regu pemenang yang dapat masuk ke dalam Waffle House. Tapi hanya satu syarat juga yang membuat mereka dapat lolos. Mereka harus membawa papan Twister sejauh puluhan kilometer dari rumah Tobin. Well, pertarungan tidak semudah itu. Kala itu adalah malam hari. Dan juga badai salju. Serta serangan tersadis dari si Kembar Reston, Tobin harus terus berlari demi menjemput cheerleader pujaannya.

 

“Liburan membuat orang-orang tiba-tiba sangat tergantung dan sangat membutuhkan orang lain—dan bagim efeknya dua kali lebih terasa karena seharusnya kau dan Jeb merayakan setahun jadian.” –Let It Snow ‘Dalam Derai Salju’, hlm. 216

 

Sepeninggal Malam Natal, Addie—Adeline—tak hentinya menangisi rambut baru ciptaannya. Jeb tak meneleponnya dari kemarin. Padahal ia sudah bertekad untuk menunggu dua jam di Starbucks demi bertemu cowok itu, hingga akhirnya ia berlari ke salon di seberang jalan dan nekat memotong rambut indahnya. Ia tahu, ia bodoh, tapi apa yang harus ia lakukan. Ia sudah mencoba segalanya, mengirimi Jeb untuk sebuah janji temu. Tapi, apa gunanya sebuah email. Bukannya Jeb memang pria terkaku yang pernah ia temui?

  

Read More »

Jatuh Cinta adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri – Bernard Batubara


   
Judul                     : Jatuh Cinta adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri
Penulis                  : Bernard Batubara
Penerbit                 : Gagasmedia
Terbit                     : Cetakan pertama, 2014
Tebal                      : 300
Rate                       : 5 / 5
   

“Aku tidak bersepakat dengan banyak hal, kau tahu. Kecuali, kalau kau bilang bahwa jatuh cinta adalah cara terbaik untuk bunuh diri. Untuk hal itu, aku setuju.” Jatuh Cinta adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri, hlm. 252

 
 
Pernah mendengar selentingan kalau cinta adalah sesuatu yang manis? Banyak orang mengasumsikannya dengan premis seperti itu; manis, hangat, terang, semuanya pasti ada dalam satu paket. Tapi, di balik sebuah tatapan teduh seseorang dan buaian manis sebuah kata, ada satu hal yang tak pernah bisa lekang dari nalar seorang manusia. Manusia terlalu pandai untuk menyakiti.

Mereka dapat saling bunuh untuk lembaran uang; membunuh untuk sekadar mendapatkan apa yang meraka mau. Lantas, dengan kumpulan cerpennya Bernard Batubara mencoba mengumpulkan lima belas cerita pilu yang tak melulu tentang cinta yang manis. Jika cinta punya sisi terang, pun cinta punya sisi gelap.

  1. Hamidah Tidak Boleh Keluar Rumah
  2. Nyanyian Kuntilanak
  3. Seorang Perempuan di Loftus Road
  4. Hujan Sudah Berhenti
  5. Bayi di Tepi Sungai Are
  6. Seribu Matahari untuk Ariyani
  7. Langkahan
  8. Meriam Beranak
  9. Lukisan Nyai Ontosoroh
  10. Bayang-bayang Masa Lalu
  11. Orang yang Paling Mencintaimu
  12. Nyctophilia
  13. Bulu Mata Seorang Perempuan
  14. Menjelang Kematian Mustafa
  15. Jatuh Cinta adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri

   
Read More »

Ngenest: Ngetawain Hidup Ala Ernest – Ernest Prakasa

 

Judul       : Ngenest – Ngetawain Hidup Ala Ernest
Penulis    : Ernest Prakasa
Penerbit : Rak Buku
Terbit      : Cetakan keempat, 2014
Tebal        : 170 halaman
Rate          : 3.5 / 5

 

“Ngenest: Ngetawain Hidup Ala Ernest” bercerita tentang serba-serbi hidup Ernest Prakasa, dibagi kepada dua puluh tiga cerita pendek di dalamnya. Ringan. Bikin ketagihan tapi tidak terasa kosong. Yang pasti isinya humor berat. Dari mulai menyinggung ras, politik, lantas beranjak ke sosial. Dari yang sehari-hari sampai yang tidak pernah diperhatikan, karena sepele, dibahas oleh Ernest Prakasa dengan gaya humor kritisnya.

Karena keselurhan isinya ada dua puluh lebih cerita pendek, saya hanya pengin spoiler enam yang terdepan saja:

  1. Woy, Cina!

Bercerita tentang ras Tionghoa yang sering menjadi kaum minoritas di tengah masyarakat Indonesia, begitu pun kisah hidup kedua keluarganya sebagai kaum minor.

  1. Gejala Kecanduan Twitter

Sekadar berisi kuisioner yang menjurus kepada tren penggunaan Twitter belakangan ini. Kesan saya: saya nge-skip bagian ini karena kurang menggigit sih walaupun saya suka dengan sentilannya kepada masyarakat Indonesia yang terlalu keranjingan sosial media.

  1. Koh Ahok Jagoanku

Bisa dibilang Ernest bias dengan wakil gurbernur yang satu ini. Masih berhubungan dengan bab yang pertama.

  1. Jakarta Dikepung!

Dikepung apa hayo?

  1. Pedas di Lidah, Pedas di Kantong

Kritik pedas ala Ernest dan istrinya mengenai harga cabai yang tidak kunjung turun di pasaran.

  1. Umi, Sang Babysitter

Intisarinya lebih melihat kepada keseharian masyarakat kelas bawah yang lebih tahan banting dalam menjalani hidup.

Read More »

Delapan Sisi – Adityarakhman, dkk.

 

Judul       : Delapan Sisi
Penulis    : Adityarakhman, dkk.
Penerbit : Plotpoint Publishing
Terbit      : Cetakan pertama, Juni 2013
Tebal        : 143 halaman
Rate          : 4 / 5

 

Kedelapan kisah singkat ini diawali oleh sebuah nama, tentang seorang gadis muda bernama Rini yang mulanya berwujud anak kecil cerdas yang bertanya mengenai status sosial keluarganya. Sedari kecil Rini sudah ditempa oleh sang ibu agar terus berjuang agar kelak meraih mimpinya menjadi seorang ahli hukum. Rini kecil bertumbuh besar, namun kedekatannya dengan Rendy serta-merta membuat perutnya buncit. Rini tak ingin janin itu menjadi aral bagi mimpinya, ia memutuskan untuk aborsi.

Duduk berdua di atas becak milik Mujis. Rini dan Yani, ibunya, diantar ke dalam sebuah gang milik Dr. Urip, seorang spesialis yang sudah mumpuni menangani kasus serupa. Dan di sanalah kisah-kisah lainnya bergulir, memutar balik sebuah ekistensi nama samaran Urip.

Lahir tanpa diingini oleh sang ibu. Surti dengan terpaksa membuang bayi laki-laki yang dihasilkannya akibat bekerja dalam bidang prostitusi demi menghidupi anak perempuan satu-satunya yang tersisa setelah menjadi pelarian politik.

Pagi itu ia duduk di sebuah kamar mandi umum dan membuang bayi yang dilahirkannya seorang diri di samping bilik terakhir. Lastri menemukan bayi merah itu dan menamainya Sugeng Wicaksono; kelak menjadi seorang yang bijaksana. Lastri membesarkan Sugeng seperti anaknya sendiri namun keadaan berkata lain, semua orang menyukai Sugeng, bocah yang kenes, pintar dan gemar memainkan headset bekas sebagai stetoskop miliknya. Hati Lastri renyuk tiap kali calon orangtua asuh ingin memiliki hak asuh atas Sugeng. Tapi, di antara puluhan anak asuh di pantinya, Lastri harus rela untuk menyerahkan satu demi menghidupi yang lainnya.

Sugeng yang hidup dengan Nyonya dan Tuan Wicaksono, memiliki bakat luar biasa menjadi seorang dokter, bahkan di masa kuliahnya pun ia kerap menerima pujian dari sang dosen. Sayang, keadaan berkata lain, kedua orangtua asuhnya bangkrut, Sugeng memilih jalan yang salah. Ia memegang prinsip: setiap orang punya bebas menetukan pilihan hidupnya, lantas membuka praktik aborsi ilegal di sebuah gang.

Polisi berhasil merangsek ke tempat praktik Sugeng alias Urip. Dan berita itu begitu cepat mengepul terlansir di televisi menuai rasa kecewa dari sang dosen, Tris yang dulu begitu membanggakan Sugeng di depan sang almarhum istri.

Read More »

Seperti Sungai yang Mengalir – Paulo Coelho

sepertisungai

Judul                     : Seperti Sungai yang Mengalir

Penulis                 : Paulo Coelho

Penerjemah       : Tanti Lesmana

Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama

Terbit                    :  Cetakan ketiga, Januari 2013

Tebal                     : 303 halaman

Rate                       : 5 / 5

“Sayang sekali orang-orang hanya melihat perbedaan-perbedaan yang memisahkan mereka. Seandainya kita memandang dengan rasa sakih yang lebih besar, kita akan lebih banyak melihat kesamaan-kesamaan di antara kita dan sebagaian dari masalah-masalah di dunia ini akan terselesaikan.” Orang Katolik dan Orang Muslim, Hal 277

Buku ini adalah buku kumpulan cerpen inspiratif terbaik yang aku miliki. Berisikan lebih dari lima puluh cerpen yang merupakan cerpen-cerpen terbaik milik Paulo Coelho yang telah diterbitkan secara terpisah dan kini dikumpulkan menjadi sebuah buku.

Dalam buku kumpulan cerpen ini, tidak semua cerita merupakan cerita fiksi, ada beberapa cerita tentang pengalaman pribadi si Penulis yang dituangkan ke dalam bentuk cerpen dan mengungkapkan kejadian luar biasa yang benar-benar menggugah nurani kita untuk tenggelam lebih dalam untuk menghadapi hidup ini.

Lalu, ada satu hal unik yang aku temukan dari buku ini, dari awal sampai habis, aku sama sekali tidak menemukan judul cerpen yang sama seperti judul buku ini: Seperti Sungai yang Mengalir. Hahaha. Dibagian Prakata, mau pun penutup juga tidak ada disinggung tentang alasan pemberian judul yang seperti itu. Akhirnya, aku menyimpulkan sendiri arti dari judul buku ini, bahwa kita harus menikmati setiap cerita di dalam buku ini seperti sungai yang mengalir. Dan benar sih, ketika membaca buku ini aku benar-benar menikmatinya, seperti sungai yang mengalir dan dalam sekejap mata saja buku ini sudah habis kulahap.

Kemudian, Di sini aku akan membahas beberapa cerpen yang menurutku benar-benar mengena dan bagus. Semoga dengan memberapa cerpen ini kalian bisa tertarik untuk membeli dan menikmati buku ini sampai tetes yang terakhir.

Read More »