The Seven Good Years – Etgar Keret

31186945
 
 
Judul                     : The Seven Good Years
Penulis                  : Etgar Keret
Penerjemah         : Ade Kumalasari
Penerbit               : Bentang Pustaka
Terbit                    : Cetakan pertama, Juni 2016
Tebal                     : 198 halaman
Rate                       : 5/5
 
 

Sebagai mana nama Etgar Keret kian terkenal, kini ia ingin berbagi mengenai hidupnya sebagai seorang ayah yang tinggal di kawasan penuh konflik. Mulai hari pertama ketika ia menemani sang istri melahirkan di rumah sakit, rupanya tak sengaja ia malah bertemu dengan seorang wartawan yang tengah meliput korban bom massal. Etgar sempat dikiranya sebagai salah seorang kerabat korban yang selamat.

Wartawan jelas menjadi kecewa saat Etgar berbicara mengapa ia berdiri di lorong rumah sakit kala itu. Namun, celotehan Etgar mengenai keadaan negerinya tak berhenti sampai di sana. Sebagai seorang Yahudi yang tinggal di tanah Israel, Etgar selalu dapat menambahkan sedikit humor di tengah kisah hidupnya yang penuh konflik dan perang politik.

Seperti yang dikatakan Eka Kurniawan di pengantarnya pada buku ini, kendati penuh dengan aral dan rintangan, tapi Etgar malah menamai memoarnya dengan nama “Seven Good Years”. Sebuah titel bermakna positif menurut versinya sendiri.

Lantas, bagaimana jungkir balik Etgar Keret dalam menghadapi setiap permasalahan dan tingkah jenaka dari Lev, anak laki-lakinya?

 

Read More »

The Hollow Boy ‘Pemuda Berongga’ – Jonathan Stroud

ecbd08e003936e0de55afee141c2d7d3

 

Judul                     : The Hollow Boy ‘Pemuda Berongga’ (Lockwood & Co. #2)
Penulis                 : Jonathan Stroud
Penerjemah       : Poppy D. Chusfani
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                    : Cetakan pertama, Agustus 2016
Tebal                     : 440 halaman
Rate                       : 5 / 5

 

Lockwood & Co. kembali beraksi dalam meringkus para hantu pengganggu di pelosok London. Setelah Lucy bergabung, nampaknya mereka kedatangan satu personil baru—sebuah tengkorak berhantu tipe tiga yang mereka temukan terkurung di dalam stoples kaca. Dengan kecerdikan Lockwood, pengetahuan George, dan talenta Lucy, sebagai sebuah agensi pengusir hantu independen, kini nama mereka semakin dikenal dan diberondongi telepon klien.

Lockwood dan George merasa perlu merekrut personil baru, atau setidaknya asisten paruh waktu untuk meringankan kerja mereka. Sebaliknya Lucy merasa hal itu sama sekali tidak perlu, terlebih si Tengkorak yang banyak bicara tak henti mengejeknya di saat perburuan.

Holly Munro hadir tanpa sepengetahuan Lucy dan membuatnya cemburu. Lockwood yang seharusnya kagum pada talentanya, kini malah terkesan dengan kepiawaian Holly dalam mengorganisir keperluan rumahan dan telepon klien.

Sementara para hantu terus-menerus mengganggu penghuni rumah, kali ini mereka pun ikut dirundung masalah besar perihal Wabah Chelsea. Sudah beberapa agen ternama dari Agensi Fittes dan Agensi Rotwell berusaha membasmi serangkaian kejadian pelik di area Chelsea, namun tiba-tiba saja salah satu agen kesayangan Kipps, saingan Anthony Lockwood di Fittes raib begitu saja.

Read More »

The Martian ‘Si Penghuni Mars’ – Andy Weir

e42232f64e088a2015dc757693edf128
 
 
Judul                     : The Martian ‘Si Penghuni Mars’
Penulis                  : Andy Weir
Penerjemah         : Rosemary Kesauly
Penerbit               : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                    : Cetakan pertama, Desember 2015
Tebal                     : 528 halaman
Rate                       : 5/5
 
 

“Ancaman terbesar tentunya kehilangan harapan. Kalau Mark memutuskan dia tidak punya harapan untuk bertahan, dia akan berhenti berusaha.”The Martian ‘Si Penghuni Mars’, hlm. 137

 

 

Mark Watney terbangun di Sol 6 dengan antena yang tertancap di perut. Sakitnya bukan main. Ia masuk ke dalam Hab, nyatanya para teman sejawat sudah meninggalkannya sendirian. Enam hari yang lalu, seharusnya mereka berenam. Namun, ketika terjadi badai pasir, Lewis—sang komandan kapal—mengira dirinya sudah mati.

Mark benar-benar seorang diri. Hubungan komunikasi ke bumi terputus, begitu juga dengan persediaan makanan yang menipis. Dari seluruh rangkaian misi perjalanan yang ada, ia hanya akan hidup beberapa bulan di Mars. Dan toh akhirnya ia akan mati juga, tanpa seorang pun tahu tentang keberadaannya.

Namun, Mark tidak menyerah. Dengan kecerdasannya dalam bidang botani dan selera humornya yang kelewat tinggi, Mark memulai misi pribadinya untuk bertahan hidup.

Hidup di planet lain memang sulit, Mars yang awalnya mudah ditebak, nyatanya menyimpan banyak pertanyaan sekaligus kejutan. Bahkan di saat Mark sudah menemukan jaringan untuk membangun komunikasi ke bumi, Airlock 1 yang ia fungsikan melindungi tanaman kentangnya meledak lantaran mal-fungsi.

 
 
Read More »

The Kite Runner – Khaled Hosseini

92438491
 
 
Judul                     : The Kite Runner
Penulis                  : Khaled Hosseini
Penerjemah         : Berliani M. Ngurahani
Penerbit               : Penerbit Qanita
Terbit                    : Cetakan pertama, Agustus 2010
Tebal                     : 496 halaman
Rate                       : 5/5
 
 

“Hanya ada satu macam dosa, hanya satu. Yaitu mencuri. Dosa-dosa yang lain adalah variasi dosa itu. Kalau kau membunuh seorang pria, kau mencuri kehidupannya. Kau mencuri seorang suami dari istrinya, merampok seorang ayah dari anak-anaknya. Kalau kau menipu, kau mencirui hak seseorang untuk mendapatkan kebenaran. Kalau kau berbuat curang, kau mencuri hak seseorang untuk mendapatkan keadilan. Mengerti?”The Kite Runner, hlm. 34-35

 

Amir mencoba mengingat musim dingin yang sama di tahun 1975. Kala ia masih berusia dua belas tahun. Menghabiskan waktu di bawah naungan rumah Baba yang luas dan berlarian di padang rumput bersama Hassan, si pengejar layangan berbibir sumbing.

Hassan yang merupakan anak Hazara, telah dianggap Amir sebagai sahabat dan saudaranya. Namun, di hari itu, kala ia memenangkan kompetisi layangan mengalahkan yang lainnya, Amira teramat menyesal membiarkan Hassan mengejar layangannya untuk keseribu kali.

Amir selalu memiliki pilihan. Ketika ia mendapati Hassan yang tersudut di sebuah gang, Amir bisa melangkah masuk untuk membela sahabatnya. Tapi, di benak kecilnya, Amir malah pergi melarikan diri.

Amir telah mengkhianati Hassan. Sejauh pandangannya melirik kepergian Hassan dan Ali, rasa bersalah yang tengah mengimpit dadanya menjadi tak tertahankan. Jarak dapat diberai samudera, namun Amir selalu kehabisan kata-kata untuk memungkir. Setiap kali ia mengenang sebuah ingatan yang indah. Memori itu selalu saja berimajikan Hassan. Berlari mengejar layangan, menyusuri lembah-lembah di Kabul.

Kala itu tahun 2001, di suatu musim panas, kawan Baba yang bernama Rahim Khan menelepon dari Pakistan. Meminta Amir mengunjunginya. Seperempat sudah Amir berusaha melupakan tempat kelahirannya. Kota Kabul yang tengah diinjaknya tengah mengalami penjajahan. Mengunjungi relung yang tengah menjadi batu dan puingan tembok, Rahim Khan, yang sekarat, pun menceritakan hal sesungguhnya terjadi di antara Baba dan Hassan yang teramat disayanginya.

 
Read More »

Me Before You ‘Sebelum Mengenalmu’ – Jojo Moyes


 
 
Judul                     : Me Before You ‘Sebelum Mengenalmu’ (Me Before You #1)
Penulis                  : Jojo Moyes
Penerjemah         : Tanti Lesmana
Penerbit               : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                    : Cetakan pertama, Mei 2013
Tebal                     : 656 halaman
Rate                       : 5/5
 
 

“Kalau kita dilontarkan ke dalam kehidupan yang sama sekali baru—atau setidaknya didorong kuat-kuat ke dalam kehidupan orang lain, sehingga ibaratnya wajah kita menempel di jendela mereka—kita jadi terpaksa berpikir ulang tentang siapa diri kita sebenarnya. Atau seperti apa kita kelihatan di mata orang-orang lain.” –Me Before You ‘Sebelum Mengenalmu’, hlm. 104

 

Lou Clark gadis yang cerdas, cekatan, dan selalu membawa kebahagiaan. Sayangnya, nasib Lou tidak semujur yang ia bayangkan. Di tengah krisis finansial yang tengah menimpa keluarga. Rumah sempit keluarga Clark kini semakin ramai bergunjing, terlebih ketika Lou pulang dan membawa kabar, kalau kafe tempatnya bekerja baru saja ditutup. Ia diberi pesangon yang cukup besar, tapi tidak cukup jika harus membiayai keluargannya.

Pekerjaan menjadi perawat pribadi mungkin tidak terlalu sulit, pikir Treena—adik perempuan Lou, sewaktu kakak perempuannya frustasi mencari pekerjaan di Bursa Tenaga Kerja. Lou tak pernah mengikuti wawancara kerja. Namun, Camilla Traynor agaknya bukan majikan yang ramah. Ia hanya perlu seseorang yang ceria untuk menjaga anak laki-laki yang mengalami quadriplegia.

Will Traynor pria yang amat murung. Setelah mengalami kecelakaan motor. Hidupnya hanya dihabiskan di atas kursi roda. Kecatatan fisiknya amat parah, pun mentalnya yang tak lagi punya semangat untuk melanjutkan hidup.

Lou bertemu Will keesokan harinya setelah Camilla Traynor setuju memperkerjakan perempuan itu untuk menjaga putranya. Perjumpaan mereka tidak mulus. Will selalu menutup diri. Bahkan tak pernah mengacuhkan keberadaannya. Namun, di balik rasa dongkolnya, Lou selalu mencoba mengerti, jika ia berada di posisi Will, pastinya ia akan bersikap sama, mengutuk segala hal untuk mengobati rasa sakit yang tak pernah kunjung reda.

Di saat Will mulai membuka diri, Lou tahu, ia tak sepatutnya mencuri dengar pembicaraan keluarga Traynor. Perutnya bergejolak mendengar keputusan Will Traynor yang melibatkan Dignitas. Kini, Lou hanya punya enam bulan untuk membujuk laki-laki itu agar tetap bersamanya.
 
 

Read More »

The Girl On The Train – Paula Hawkins


 
Judul                     : The Girl On The Train
Penulis                  : Paula Hawkins
Penerjemah         : Inggrid Nimpoeno
Penerbit               : Noura Books
Terbit                    : Cetakan kedua, September 2015
Tebal                     : 431 halaman
Rate                       : 5/5
 
 

Satu berarti penderitaan, dua berarti kebahagiaan, tiga berarti bocah perempuan. Tiga berarti bocah perempuan. Aku tertahan pada tiga, aku tidak bisa melanjutkannya lagi. Kepalaku dipenuhi suara, mulutku dipenuhi darah. Tiga berarti bocah perempuan. Aku bisa mendengar burung-burung magpie itu, mereka tertawa, mengejekku, terkekeh parau. Ada kabar. Kabar buruk. Kini aku bisa melihat mereka, hitam dilatari matahari. Bukan burung-burung itu, tapi sesuatu yang lain. Seseorang datang. Seseorang bicara kepadaku. Kini lihatlah. Lihatlah apa yang terpaksa kulakukan karenamu.” 

The Girl On The Train, hlm. 403

 

 
Rachel sudah menjadi seorang alkoholik selama bertahun-tahun. Kondisinya kian memburuk ketika Tom berselingkuh dan malah memilih wanita jalang itu. Keduanya memiliki seorang anak perempuan cantik. Dan menghuni rumah kesukaannya.Diam-diam ia memerhatikan rumah tetangganya dari atas kereta. Setiap pagi ia melintas dari Ashbury ke London; kereta yang ia tumpangi selalu berhenti di depan rumah bernomor lima belas. Jess dan Jason, pasangan kesukaannya akan bermesraan di halaman rumah. Rachel dirundung rasa iri. Membandingkan dirinya yang benar-benar kacau. Dan perempuan itu Megan—Jess—dan suaminya Scott—Jason—yang amat sempurna.

Tapi, siapa sangka di balik sebuah kesempurnaan, nyatanya, Rachel sama sekali tidak mengetahui apa-apa. Pagi ketika ia terbangun dari tidur panjang sembari separuh pengar. Kabar itu terlansir. Megan Hipwell menghilang. Anna, si wanita jalang, menuduh Rachel sebagai salah satu yang terlibat.

Rachel berkilah, sembari mencari jawaban. Ingatannya menguap, mencari kepingan dari insiden semalam. Malam ketika ia hendak mengunjungi Tom. Dan pulang dengan dalam keadaan berdarah-darah. Rachel memperhatikan Scott di balik kaca ruang interogasi Detektif Gaskill. Agaknya ia perlu mengalihkan kecintaannya akan alkohol pada hal lain.

Read More »

The Palace of Illusions ‘Istana Khayalan’ – Chitra Banerjee Divakaruni

 

Judul                     : The Palace of Illusions ‘Istana Khayalan’
Penulis                 : Chitra Banerjee Divakaruni
Penerjemah       : Gita Yuliani K.
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                    : Cetakan pertama, Juli 2009
Tebal                     : 496 halaman
Rate                       : 5 / 5

   

“Bukankah kita semua bidak di dalam tangan Waktu, pemain terbesar itu?” The Palace of Illusions ‘Istana Khayalan’, hlm. 93

 
 
Dropadi tidak pernah bosan mendengar kisah kelahirannya dari mulut Dhai Ma; detik-detik paling sunyi, sekaligus paling lucu ketika seorang gadis berkulit gelap melompat dari luapan api pengorbanan. Perangainya yang tergesa-gesa, membuat ia nyaris terjungkal lantaran menginjak kain sari-nya seorang diri.

Dropadi diperlakukan sangat spesial oleh Raja Panchala, sebagai satu-satunya Putri di antara kakak-kakaknya yang laki-laki. Tapi, Dropadi kecil bukan putri yang ingin diperlakukan sebagaimana seorang putri raja. Ia benci pelajaran seorang putri, alih-alih, menyelinap ke pelajaran-pelajaran penuh strategi milik kakaknya, Dre. Ditegur berulang kali dan nyaris membuat Raja Panchala yang pemarah kehabisan akal. Dropadi dekat dengan Khrisna, sahabat kakaknya, pun sahabat Arjuna, seorang pejuang tangguh dari Hestinaputra.

Sedari kecil, Dropadi tak sabar ingin bertemu dengan pangeran tampannya. Terlebih ketika mendengar cerita-cerita Khrisna. Tanpa sepengetahuan siapapun, Dhai Ma membawa Dropadi kepada seorang suci. Memperdengarkannya pada sebuah ramalan:

 

“Kau akan mengawini lima pahlawan terbesar di masamu. Kau akan menjadi ratu segala ratu, dicemburui semua dewi. Kau akan menjadi pelayan. Kau akan menjadi penguasa istana paling hebat, lalu kehilangan itu. Kau akan diingat karena menyebabkan perang terbesar pada masamu. Kau akan menyebabkan kematian raja-raja jahat—dan anak-anakmu, dan kakakmu. Sejuta perempuan akan menjadi janda karena kau. Ya, memang, kau akan meninggalkan jejak pada sejarah. Kau akan dicintai, meskipun kau tidak selalu siapa yang mencintaimu. Meskipun kau mempunyai lima suami, kau akan mati sendirian, ditinggalkan pada akhirnya—sekaligus tidak ditinggalkan.” The Palace of Illusions ‘Istana Khayalan’, hlm. 67-68

 
 
Jantungnya berdebar-debar. Tahun demi tahun berjalan, Raja Panchala akhirnya menggelar sebuah sayembara sulit bagi para ksatriya yang hendak menikahi putrinya. Dropadi menunggu kehadiran Arjuna; Dre dan Khrisna mengantisipasi kehadiran Karna.

 
 
Read More »

The Atlantis Gene ‘Gen Manusia Atlantis’ – A. G. Riddle

 

 

Judul                     : The Atlantis Gene ‘Gen Manusia Atlantis’ (The Origin Mystery #1)
Penulis                 : A. G. Riddle
Penerjemah       : Ahmad Alkadri
Penerbit              : Fantasious
Terbit                    : Cetakan pertama,  Januari 2015
Tebal                     : 582 halaman
Rate                       : 5 / 5

 

 

“Perhatikanlah, manusia sudah ada sebelum Luapan Api terjadi, hidup sebagai makhluk liar di hutan. Luapan itu hampir membunuh mereka, dan sang penyelamat melindungi mereka. Tapi dia tak bisa selalu ada untuk mereka. Maka, dia menganugerahkan manusia hadiah terbesar yang pernah ada: darahnya. Anugerah yang akan membuat manusia aman.”The Atlantis Gene ‘Gen Manusia Atlantis’, hlm. 290

 
 
 

Dari ajungan Kapal Riset Icefall, 140 km lepas pantai Antartika, Karl Selig bersama krunya menemukan sebuah kapal selam tua yang diduga milik Nazi, bekas perang dunia pertama dulu. Naomi, salah satu rekannya lekas-lekas terbangun dari tidur dan mengabarkan kabar hebat tersebut ke kantor pusat, sebuah organisasi penelitian bernama Immari.

Sementara di Stasiun Kereta Manggarai, Jakarta, David Vale yang tengah bersembunyi di balik bayang-bayang loket tiket mendapat serangan bom mendadak. Seluruh dunia menduga hal itu berbuatan gembong teroris, namun nyatanya, Menara Jam, sebuah organisasi tempatnya bekerja tengah disusupi musuh. Musuh tak kasat mata yang tanpa sengaja memberikannya sebuah kode rahasia tentang Protokol Toba.

Di sebuah Pusat Penelitian Autisme, di Jakarta, Dr. Kate Warner kaget bukan main ketika ruang observasinya dirangsek oleh serangkaian pasukan berjubah hitam dan bersenjata api. Ia sempat mengira, mungkin saja kedua monster itu menginginkan uang, namun, alih-alih merampok, mereka menculik Adi dan Surya, dua anak asuhnya. Dr. Kate Warner terbangun tanpa tahu menahu, mengapa dirinya ditahan di sebuah ruang interogasi Kepolisian Jakarta Barat.

Sesungguhnya apa yang tengah terjadi? Mengapa semuanya terjadi begitu tiba-tiba? Dari penemuan sebuah kapal selam milik Nazi, lantas sebuah operasi bertajuk Protokol Toba harus segera dilancarkan. Dan mengapa tidak menculik anak lainnya, apa yang sesungguhnya telah disuntikkan Dr. Kate kepada Adi dan Surya, alih-alih menyuntikkan mereka dengan senyawa yang tengah dikakulasi oleh Pusat Penelitian Immari?

 
 
Read More »

The Whispering Skull ‘Tengkorak Berisik’ – Jonathan Stroud

 
 
Judul                     : The Whispering Skull ‘Tengkorak Berbisik’ (Lockwood & Co. #2)
Penulis                 : Jonathan Stroud
Penerjemah       : Poppy D. Chusfani
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                    : Cetakan pertama, Januari 2015
Tebal                     : 488 halaman
Rate                       : 5 / 5

  

“Benda itu berbahaya dan jahat, dan memiliki potensi untuk mengubah kehidupanku selamanya. Benda itu berupa tengkorak.” –Lockwood & Co: Tengkorak Berbisik, hlm. 51

 
 
Setelah memecahkan kasus Undakan Menjerit beberapa bulan lalu. Agensi pembasmi hantu Lockwood & Co. tak lagi sekadar menjadi buah bibir, jasa mereka semakin dikenal, pun dengan banyaknya klien baru yang berdatangan.

Lucy yang datang tujuh bulan lalu tak ayal menunjukkan bakat yang kian fantastis. George, dengan bantuan Lucy, terobsesi memecahkan kasus benda berbahaya berupa tengkorak yang bisa berbicara di dalam wadah-hantu. Hantu tipe tiga yang nyaris tidak pernah ditemui oleh agen manapun.

Sementara dua orang ekskavator memerlukan jasa mereka; menyelidiki makam Edmund Bickerstaff—seorang dokter yang hidup pada zaman Victoria. Strategi yang disusun Tony Lockwood sekejap menjadi kacau. Mereka tak sendirian. Para agen Fittes, terutama Quill Kipps dan kaki tangannya, yang tak kenal lelah mengorek serta menguntit Lockwood & Co. untuk mendapatkan segala informasi.

Di malam kala mereka mengunjungi makam, sejurus saja sebuah hantu mengerikan lepas dan benda yang seharusnya menjadi Sumber malah lenyap dicuri dari peti mati Brickenstaff. Dan di kala yang nyaris bersamaan, tengkorak yang menjadi obsesi George bergerak di dalam wadah-hantu.

Apakah tengkorak itu hendak memperingati mereka akan sesuatu atau justru menjerumuskan mereka ke arah yang salah?

 
 
Read More »

Shades of Earth ‘Bayang-Bayang Bumi’ – Beth Revis

  

Judul                     : Shades of Earth ‘Bayang-Bayang Bumi’ (Across the Universe #3)
Penulis                 : Beth Revis
Penerjemah       : Barokah Ruziati
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                    : Cetakan pertama, April 2015
Tebal                     : 496 halaman
Rate                       : 5 / 5

  

“Semua yang sudah kita lakukan, semua yang sudah kita korbankan—semuanya percuma. Bumi sudah menaklukkan planet ini. Mereka datang, mereka melihat, mereka pergi. Dan sekarang kita di sini.”Shades of Earth ‘Bayang-Bayang Bumi’, hlm. 226

 
 
Separuh awak Godspeed bersuka ria; pendaratan bisa terbilang tidak terlalu mulus, namun Elder berhasil mendaratkan kapsul utama di Bumi-Centauri, planet yang akan menjadi rumah baru mereka. Tabung-tabung kronik mulai dibuka. Elder masih dihantui petuah Orion, prajurit atau budak, mengingat para manusia beku akan segera dicairkan.

Bumi-Centauri nyatanya berbeda dari yang selama ini mereka pikirkan. Dengan dua matahari yang menggantung di pucuk langit dan keberadaan para ptero yang agresif. Para koloni mencoba bertahan dan meneliti tentang planet baru mereka. Namun, semakin hari, keadaan tak bertambah baik.

Satu per satu korban berjatuhan. Elder tahu, Kolonel Robertson, Ayah Amy, memang pria yang keras kepala, tapi ia tak berhak menyembunyikan sebuah rahasia di balik danau sana. Rahasia tentang sebuah peradaban yang ada sebelum mereka tiba.

Elder tak bisa membiarkan koloninya musnah, pun dijadikan budak-budak FRX. Seiring dengan penggembokan kapsul yang dilakukan secara otomatis, tabung kronik Orion mencair tanpa bisa dicegah. Napasnya terengah. Ia sekarat. Tapi, agaknya pria itu belum berhenti bermain. Orion berpesan, bahwa masih ada satu petunjuk lagi yang tertinggal. Bukan di Bumi-Centauri, lantas apakah dengan petunjuk itu, mereka dapat menyelamatkan koloni dari serangan makhluk asing?

Read More »