The Seven Good Years – Etgar Keret

31186945
 
 
Judul                     : The Seven Good Years
Penulis                  : Etgar Keret
Penerjemah         : Ade Kumalasari
Penerbit               : Bentang Pustaka
Terbit                    : Cetakan pertama, Juni 2016
Tebal                     : 198 halaman
Rate                       : 5/5
 
 

Sebagai mana nama Etgar Keret kian terkenal, kini ia ingin berbagi mengenai hidupnya sebagai seorang ayah yang tinggal di kawasan penuh konflik. Mulai hari pertama ketika ia menemani sang istri melahirkan di rumah sakit, rupanya tak sengaja ia malah bertemu dengan seorang wartawan yang tengah meliput korban bom massal. Etgar sempat dikiranya sebagai salah seorang kerabat korban yang selamat.

Wartawan jelas menjadi kecewa saat Etgar berbicara mengapa ia berdiri di lorong rumah sakit kala itu. Namun, celotehan Etgar mengenai keadaan negerinya tak berhenti sampai di sana. Sebagai seorang Yahudi yang tinggal di tanah Israel, Etgar selalu dapat menambahkan sedikit humor di tengah kisah hidupnya yang penuh konflik dan perang politik.

Seperti yang dikatakan Eka Kurniawan di pengantarnya pada buku ini, kendati penuh dengan aral dan rintangan, tapi Etgar malah menamai memoarnya dengan nama “Seven Good Years”. Sebuah titel bermakna positif menurut versinya sendiri.

Lantas, bagaimana jungkir balik Etgar Keret dalam menghadapi setiap permasalahan dan tingkah jenaka dari Lev, anak laki-lakinya?

 

Read More »

Inteligensi Embun Pagi – Dee Lestari

28937283
 
 
Judul                     : Inteligensi Embun Pagi (Supernova #6)
Penulis                 : Dee Lestari
Penerbit              : Bentang Pustaka
Terbit                    : Cetakan pertama, Februari 2016
Tebal                     : 724 halaman
Rate                       : 4.5 / 5
 
 

“Kejahatan yang paling mengerikan tidak akan muncul dengan api da tanduk, tetapi jubah malaikat. Ia membius dengan kebajikan. Mereka yang terbius akan rela mempertaruhkan nyawa untuk membela apa yang mereka kira kebajikan.” Intelegensi Embun Pagi, hlm. 459

 

Setelah mendapatkan klu terakhir dari sebuah upcara di Lembah Suci Urubamba, Gio memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Pertemuannya dengan Dimas dan Reuben bukan semata-mata sebuah pergerakan acak. Bersama keduanya, Gio berusaha mengungkap identitas di balik Supernova lewat keponakan Dimas—Toni.Toni ‘Mpret’ tahu, jika ia tak bisa selamanya bungkam tentang rahasia keberhasilannya meretas situs paling fenomenal itu. Toni mengatakan jika identitas Supernova sesungguhnya dimiliki oleh Ferre, yaitu Re, yang membuat Dimas Reuben terkejut lantaran tokoh fiksional mereka serta-merta menjadi wujud nyata.

Sementara Bodhi dan Etra mencoba memicu ingatan mereka mengenai Asko. Laki-laki itu tak ayal membuat Etra kehilangan kekuatannya. Sedangkan Zarah, yang baru saja pulang ke Desa Batu Luhur, akhirnya mendapatkan lungsuran rumah tua milik Firas, ayahnya. Zarah tahu, hatinya masih belum siap memasuki rumah itu. Sedemikian keras ia menutupinya, Zarah selalu ingin menemukan Firas lewat berkas-berkas di kamar tuanya.

Begitu juga dengan Alfa yang rela terbang puluhan jam dari New York ke Jakarta. Ditemani Kell sebagai teman seperjalanan. Laki-laki itu nyatanya bukan sekadar tabib yang menyembuhkan penyakit susah tidurnya. Melalui Kell, Alfa tahu hal yang begitu mengejutkan. Istilah-istilah aneh yang semakin jelas adanya. Dan melalui berbagai keterhubungan, akhirnya mereka mengerti jika misi hidup mereka bukan sebuah kehidupan yang penuh tanda tanya, melainkan sudah diatur sedari mula.

Read More »

Sudut Mati – Tsugaeda

26199820
 
 
Judul                     : Sudut Mati
Penulis                 : Tsugaeda
Penerbit              : Bentang Pustaka
Terbit                    : Cetakan pertama, September 2015
Tebal                     : 344 halaman
Rate                       : 4.5 / 5
 
 

“Biasanya orang-orang yang sudah mencapai tempat ini disibukkan dengan mengejar status dan kenyamanan hidup, tapi ibuku hanya berpesan untuk menengok ke bawah. Maksudnya, menengok tempat asalku. Terkadang tempat terbaik untuk melihat memang ketika kita ada di tempat jauh dan tinggi.”Sudut Mati, hlm. 173-174

 
 

Delapan tahun sudah Titan mengasingkan diri ke Amerika, tepat ketika Sigit Prayogo mencalonkan diri sebagai salah satu kandidat kepala negara, ia pun disambut pulang. Nama ayahnya boleh dielu-elukan, tapi tidak dengan Grup Prayogo yang tengah mengalami krisis perkepanjangan. Titok, sang kakak sulung, hanya tahu cara berfoya-foya; bermain perempuan, pergi memancing, tanpa tahu harus mengemudikan kerajaan bisnis ke arah yang benar.

Sementara Ares Inco mencanangkan strategi jahat, Titan mulai mengatur siasat untuk membalikkan keadaan. Pasalnya, serangan bukan hanya berasal dari kompetitor jahat, melainkan Titok yang tidak terima dilengserkan dari jabatan.

Keadaan menjadi semakin buruk, ketika Tiara, adik bungsunya, menikah dengan Kevin, anak dari Nando, sang tetua Ares Inco. Perempuan itu bisa saja bungkam ketika suami bengisnya menyiksa dari hari ke hari. Tapi, ketika tahu ada sosok yang mencurigakan mengikutinya, hatinya semakin gusar.

Mereka tak lagi sendiri. Ada seseorang di luar sana yang akan selalu mengintai. Seseorang dengan identitas pembunuh bayaran. Dan semua orang memanggilnya dengan sebutan “Si Dokter”, sebuah kode yang sangat menipu. Namun, tanpa tahu ia mulai memasuki hidup keluarga Prayogo.

 
 
Read More »

Kambing & Hujan: Sebuah Roman – Mahfud Ikhwan

 

Judul                     : Kambing & Hujan: Sebuah Roman
Penulis                 : Mahfud Ikhwan
Penerbit              : Bentang Pustaka
Terbit                    : Cetakan pertama, Mei 2015
Tebal                     : 374 halaman
Rate                       : 4 / 5
 
 

“Sebab tak ada biografi tanpa sebuah roman!”Kambing dan Hujan, hlm. 72

 

Mifathul Abrar bertemu dengan Nurul Fauzia Jumat siang itu. Hatinya berdebar sembari menumpangi bus yang sama dengan seorang warga Centong. Sejauh apa ia merantau, ia selalu tahu gadis mana yang sekampung halaman dengannya. Mif lekas jatuh hati dengan Fauzia, pun dengan gadis itu, tapi siapa sangka kalau keduanya dibesarkan dengan dua aliran berbeda. Sama-sama Islam, namun berbeda adat, pun penempatan Hari Raya. Mif dibesarkan dengan tradisi Islam modern, Fauzia dengan Islam tradisional.

Sayangnya, Mif dan Fauzia tak bisa menyembunyikan perasaan itu terlalu lama, terlebih keduanya sudah memikirkan soal akad nikah. Centong bukan wilayah yang besar. Sedikit desas-desus, mau tak mau Fauzia harus buka mulut kepada Pak Fauzan, ayahnya. Sambil bermanja-manja, ia ingin minta restu, tapi di lain sisi Ibu Yatun, istrinya, malah diam seribu bahasa. Bukan persoalan Islam modern atau tradisional, tapi hatinya pedih saat mendengar nama Mif terucap dari bibir anak gadisnya.

Sedang Mif meminta kejelasan dengan Pak Kandar. Apa hanya lantaran persoalan Masjid Selatan dan Utara lantas keduanya tak bisa menikah? Atau pelanggaran norma agama hanya sekadar akal-akalan bapaknya yang ingin menutupi rahasia di masa lalu?

 

”Kita dulu mengira bapak-bapak kita adalah dua musuh bebuyutan yang tak terdamaikan. Ternyata, mereka dua sahabat karib, bahkan memanggil dengan panggilan “saudara”. Bukannya itu justru sangat menggembirakan?”Kambing dan Hujan, hlm. 152

Read More »

28 Detik – Ifa Inziati

  

Judul                     : 28 Detik
Penulis                  : Ifa Inziati
Penerbit                 : Bentang Belia
Terbit                     : Cetakan pertama, November 2014
Tebal                      : 230 halaman
Rate                       : 3.5 / 5

 
 

That’s why gue gak nggak percaya bakat. My talent is the passion. Bakat itu kita yang ciptain, bukan anugerah semerta-merta dari langit.”28 Detik, hlm. 33

 
 
Semuanya bermula dari keangkuhan Candu, seorang barista berbakat yang berambisi untuk menang NBT (Nusantara Barista Tournament). Candu tidak sendiri. Ditemani mesin kopi hebat bernama Simoncelli, juga keempat staf lainnya di KopiKasep, mereka meramu dan menyiasati strategi baru untuk merebut hati para juri.

Candu tidak pernah percaya dengan bakat yang serta-merta datang dari langit. Siang malam ia jalani untuk berlatih dan meracik kopi dengan kombinasi terbaik. Tuas-tuas Simoncelli ditarik untuk menciptakan aroma hebat yang akan menguar dari bibir cangkir. Hingga suatu kali KopiKasep kedatangan seorang perempuan muda bernama Rohan.

Rohan bisa jadi hanya keponakan Teh Cheryl, yang merupakan pelanggan setia KopiKasep. Tapi kemampuan Rohan dan kejeniusannya tak ayal menarik minat Candu. Jika Candu percaya dengan kerja keras dan semangat juangnya, Rohan percaya dengan bakat.

 

Mau tidak tukar semangat Anda dengan bakat saya?”—28 Detik, hlm. 27

 
 
Candu sempat tertegun dengan kata-kata Rohan yang berani. Namun, apa mau dikata, Rohan memang berkata dengan bukti. Ia punya kemampuan hebat dalam menelaah kata, kalau di benak Candu kata adalah sebuah kata, Rohan punya kemampuan untuk mengubah kata menjadi warna dalam benaknya.

Sesungguhnya mana yang lebih penting dalam sebuah keberhasilan? Bakat atau semangat dan kerja keras?

 

Read More »

Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi – Eka Kurniawan

 

Judul                     : Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi
Penulis                  : Eka Kurniawan
Penerbit                 : Bentang Pustaka
Terbit                     : Cetakan pertama, Maret 2015
Tebal                      : 170 halaman
Rate                       : 5 / 5

 

“Kalian orang-orang tolol yang percaya pada mimpi.”Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi, hlm. 34

 

Bukan saja kehilangan kekasih, tapi Sayuri pun kehilangan muka. Maya enggan berkata kalau kekasihnya pergi meninggalkannya semalam sebelum hari pernikahan mereka. Para tamu telah berdatangan tanpa bisa dicegah. Maya lagi-lagi mencari alasan, ibunya pasti akan menganggapnya sinting jika ia menceritakan mimpi itu. Mimpi terindah kala ia bertemu dengan seorang laki-laki yang berlari di tepian pantai sambil menggiring seekor anjing.

 

“Dalam mimpinya, si kekasih tinggal di kota kecil bernama Pangandaran. Setiap sore, lelaki yang akan menjadi kekasihnya sering berlari di sepanjang pantai ditemani seekor anjing kampung.” Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi, hlm. 28

 

Ia harus ke Pangandaran; kota kecil yang tak pernah ia dengar namanya. Keluarganya tak setuju, tapi Maya nekat kabur melalui jendela dan mencegat taksi. Bus malam mengantar Maya sampai di Pangandaran dengan rasa ragu, mungkin saja mimpi itu sekadar omong kosong. Tapi, ia memutuskan untuk tinggal dan memilih Pantai Timur yang lebih sepi. Mencari strategi untuk menemukan laki-laki yang akan menjadi kekasihnya.

Lantas bagaimana cara ia menemukan laki-laki itu? Menunggunya setiap senja, seperti yang ia tilik di mimpinya? Tapi, bagaimana jika batang hidungnya tak kunjung muncul?

Read More »

Supernova: Gelombang – Dee Lestari

 

Judul                     : Supernova: Gelombang (Supernova #5)
Penulis                  : Dee Lestari
Penerbit               : Penerbit Bentang
Terbit                    : Cetakan pertama, 2014
Tebal                     : 492 halaman
Rate                       : 5 /5

 

 

“Saat ini, Anda adalah kain itu. Apa yang Anda cari tidak bisa ditemukan karena keterbatasan Anda sendiri. Bukan karena tidak ada.” Gelombang, hlm. 14

 

Pernyataan itu diterima Gio kala mencari Diva Anastasia di tengah hutan Cusco. Genap pada hari keempat puluh pencariannya mulai menemui jalan buntu. Diva memilih untuk hilang dan tidak pernah ditemukan; Gio bertemu dengan Amaru, seorang pria Aymara, yang memberikan segugus batu dan membuatnya mengingat, barangkali ia pernah mengenali pria asing itu.

Satu dekade sebelumnya, tepatnya di Sianjur Mula-Mula, Alfa (alias Ichon) menyaksikan atraksi besar itu. Suara gondang yang diaransemen tiupan serunai Bapak membuat bulu kuduknya berdiri. Eten dan Uton bisa saja saling sikut, tapi Alfa duduk merapat, ia melihat sosok itu di pojok rumah. Sosok hitam besar dengan manik kuning manyala. Ompu Togu Urat, orang sakti di desanya, menyebut makhluk misterius itu sebagai Si Jaga Portibi.

Mulai dari cakap senja, Ompu Togu Urat ingin mengangkat Alfa menjadi muridnya. Lantas memberinya dua gugus batu dan menyuruhnya menyimpan benda itu bak jimat. Sementara Ompu Ronggur Panghutur dari Tao Silalahi datang menjemput Alfa dengan tujuan yang sama, Alfa dibikin bingung. Siapakah yang harus ia pilih menjadi guru? Ompu Togu Urat atau Ompu Roggur dari Tao Silalahi?

 

“Hati-hati gelombang…” Nai Gomgom berkata terpatahkan. “Hati-hati air…” —Gelombang, hlm. 64

 

Kata-kata Nai Gomgom selalu terngiang di otak Alfa. Ia berkata bahwa persimpangan pertama yang harus pemuda itu pilih telah tiba. Tapi, Alfa malah memilih jalan yang salah. Ia menyaksikan Ompu Togu Urat mengkhianati janjinya dan bermaksud menenggelaminya di tengah telaga. Perasaan itu selalu menghantui Alfa, bahkan kala ia memejamkan mata. Alfa masih mengingat rasa sakit yang mencekik lehernya. Pemuda itu menjadi takut tidur. Ia mulai terjaga lebih lama di kala malam dan hanya memanfaatkan waktu ringkas di kala terang untuk tidur ayam.

Hingga keluarga Alfa memutuskan untuk bertolak ke Jakarta, secara kebetulan seorang Gultom, kenalan Bapaktua dari Amerika, menawarinya untuk bersekolah di Hobokken, tak jauh dari New York, kota besar yang selalu menjadi mimpi Alfa. Sebuah kota yang tak pernah tidur. Alfa berangkat ke Hobokken tanpa surat-surat yang jelas dan membuatnya menjadi seorang imigran gelap. Namun, di balik sebuah status, Alfa yang jenius, berhasil meyakinkan Tom Irvine untuk bekerja di Andromeda Capital.

Kesukesesan Alfa membuatnya lupa akan kepelikan waktu tidur yang dimiliknya. Pada suatu malam, kehadiran seseorang wanita asing bernama Isthar memicu Alfa untuk menghadapi alam yang selama ini ia hindari, yaitu alam mimpinya. Yang nyatanya menyimpan rahasia masif yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

 

Read More »

Negeri van Oranje – Wahyuningrat, dkk.

 

Judul               : Negeri van Oranje
Penulis           : Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Annisa Rijadi, Rizki Pandu Permana
Penerbit        : Bentang Pustaka
Terbit             : Cetakan Pertama Edisi II, Juni 2014
Tebal              : 584 halaman
Rate                : 3.5 / 5

 

Negeri Van Oranje bercerita tentang petualangan lima orang mahasiswa Indonesia yang mengejar gelar S2 di Belanda. Lintang, Banjar, Wicak, Daus, dan Geri; kelimanya pertama kali bertemu di stasiun Amersfoort, terjebak di dalam situasi tak enak menunggu badai mereda. Banjar yang pertama kali menjerit saat kotak kreteknya habis. Lantas, di balik kerumunan berwajah Kaukasia dan berambut blonde, ia menemukan sosok Wicak, yang menyuguhi rokok linting. Maklum, di Belanda rokok menjadi benda yang paling sulit didapatkan, selain larangan merokok di tempat umum, rokok filter bungkusan pun menjadi benda yang kerap membuat kantong mahasiswa cekak.

Dari perbincangan kecil, memang rokoklah yang seharusnya diberi penghargaan sebagai pemersatu. Ada Daus, yang sekonyong-konyong muncul, dan Geri, yang langsung ditatap sinis oleh ketiganya lantaran wajah gantengnya, mengangsurkan rokok kretek yang baru saja dibawa oleh salah satu kawan dari Indonesia. Terakhir, Lintang muncul. Ia satu-satunya perempuan di Aagaban, pemerkasa sekaligus pencetus nama konyol itu sebagai kependekan: Aliansi Amersfoort Gara-Gara Badai di Netherlands.

Kelimanya serta-merta akrab, tak pernah absen nongol di chatroom sekaligus bertemu dan melakukan ritual-ritual seru. Susah-senang ditanggung bersama. Iri-dengki pun dicetuskan tanpa malu-malu. Kelimanya berjanji untuk menjadi sahabat melampaui rintangan-rintangan di dunia perkuliahan. Hanya satu yang paling sulit untuk dijalani, dari satu hati ke hati lain, tiga di antaranya diam-diam memperebutkan satu hati yang selalu menjadi arah mata angin bagi persahabatan mereka.

 

Read More »