Judul : Critical Eleven
Penulis : Ika Natassa
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Cetakan pertama, Agustus 2015
Tebal : 344 halaman
Rate : 4.5 / 5
“Jakarta itu labyrinth of discontent. Dan semua orang, termasuk aku dan kamu, setiap hari berusaha untuk keluar dari labirin itu. The funny thing is, ketika kita hampir berhasil menemukan pintu keluar labirin ini tapi malah ketemu hambatan lagi, pulling us back into the labyrinth, Kita justru senang karena nggak perlu tiba di titik nyaman. It’s the hustle and bustle of this city that we live for. Comfort zone is boring, right?” –Critical Eleven, hlm. 11
Tidak perlu lama-lama pacaran, Ale melamar Anya di jok belakang mobil. Walau Anya tahu, peretemuannya dengan Ale memang tidak biasa. Hanya tipe meet-cute yang kerap terjadi di rom com. Namun, hubungan mereka sudah kepalang sempurna.
Setelah lima tahun bersama, Anya dan Ale nyatanya tidak baik-baik saja. Anya yang tadinya gemar tertawa menjadi muram dan gemar menyendiri. Di balik pilihan-pilihan yang pernah ia ambil, benaknya kembali mempertanyakan masa lalu; menduduki jok penumpang di pesawat Jakarta-Sydney.
Lantas, apakah pilihan mereka benar-benar tepat?