[Blogtour & Review] 17:17 – Sheva

cbdadf82393f8006e1f1ea6cafc7a919
 
 
Judul                     : 17:17
Penulis                 : Sheva
Penerbit              : Grasindo
Terbit                    : Cetakan pertama, Maret 2016
Tebal                     : 192 halaman
Rate                       : 4 / 5
 
 

“Apakah memang benar, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan kita, diperlukan berlembar-lembar kertas? Bukankah akan lebih bagus mengetahui sesorang jika kita berkenalan langsung dengan mereka?”17:17, hlm. 30

 

Raka dan Sara merupakan dua orang asing yang tak sengaja bertemu. Berangkat dari Bekasi, Raka mencoba peruntungan kesekiannya untuk bekerja di sebuah kantor pada Bilangan Sudirman. Sedangkan Sara, yang datang dari Depok pun tengah mengadu nasib untuk pekerjaan pertamanya di kantor yang sama.

Keduanya membenci psikotes. Saat Sara berharap jika dirinya bisa langsung diterima setelah melakukan wawancara, nyatanya itu jebakan belaka. Semua calon karyawan business development executive harus mengikuti tes tertulis.

Sara yang serta-merta menunjukkan kekesalannya lantas mengambil langkah mantap untuk menikmati Paket Spesial nomor 2 di McDonald’s. Saat itu hujan turun dan tak ayal ia memergoki pemuda yang nampak begitu nahas. Bajunya basah kuyup. Dan laki-laki itu pun mengenalinya sebagai gadis yang melarikan diri dari ujian calon karyawan baru.

Sepanjang pertemuan Raka dan Sara, mereka bercerita panjang lebar tentang diri dan latar belakang masing-masing. Dari satu orbolan, nyatanya berlanjut ke topik berikutnya. Di tengah kemacetan ibukota, keduanya memutuskan untuk berjalan kaki menuju stasiun sembari menemukan makna hidup yang sesungguhnya.

Read More »

Blue Romance – Sheva

 

Judul       : Blue Romance
Penulis    : Sheva
Penerbit : Plotpoint Publishing
Terbit      : Cetakan pertama, 2012
Tebal        : 224 halaman
Rate          : 4 / 5

 

Ada ekspektasi tersendiri saat pertama kali melihat Blue Romance ada di toko buku, ya kira-kira, nyaris setahun lebih silam. Dengan sampul yang manis, saya suka bagaimana desainer sampulnya memadukan kata “Blue Romance” sebagai sebuah kafe tempat bersantai namun terkesan sentimentil di tiap cerita, ilustrasi tersebut pun tertuang dengan media cat air yang terasa tidak intens, tapi pas untuk ditampilkan sebagai sampul depannya.

Bergulir ke isinya, awalnya saya kira, “Blue Romance” karya Sheva ini mirip dengan “The Espressologist” karya Kristina Springer. Satu kedai kopi, namun penulisnta mencoba untuk membedah tiap karakter pengunjungnya sesuai dengan kopi yang mereka pesan, tapi “Blue Romance” sepertinya berbeda. Yang sangat asyik untuk disimak di sini; Sheva mencoba merangkai “Blue Romance” dari berbagai sudut pandang. Bukan dari kisah-kisah pengunjungnya saja. Baristanya ikut terlibat. Sekaligus yang sekadar bernostalgia tentang “Blue Romance” pun lantas akan ikut menjadi tokoh utama.

Read More »