Judul : 17:17
Penulis : Sheva
Penerbit : Grasindo
Terbit : Cetakan pertama, Maret 2016
Tebal : 192 halaman
Rate : 4 / 5
“Apakah memang benar, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan kita, diperlukan berlembar-lembar kertas? Bukankah akan lebih bagus mengetahui sesorang jika kita berkenalan langsung dengan mereka?” –17:17, hlm. 30
Raka dan Sara merupakan dua orang asing yang tak sengaja bertemu. Berangkat dari Bekasi, Raka mencoba peruntungan kesekiannya untuk bekerja di sebuah kantor pada Bilangan Sudirman. Sedangkan Sara, yang datang dari Depok pun tengah mengadu nasib untuk pekerjaan pertamanya di kantor yang sama.
Keduanya membenci psikotes. Saat Sara berharap jika dirinya bisa langsung diterima setelah melakukan wawancara, nyatanya itu jebakan belaka. Semua calon karyawan business development executive harus mengikuti tes tertulis.
Sara yang serta-merta menunjukkan kekesalannya lantas mengambil langkah mantap untuk menikmati Paket Spesial nomor 2 di McDonald’s. Saat itu hujan turun dan tak ayal ia memergoki pemuda yang nampak begitu nahas. Bajunya basah kuyup. Dan laki-laki itu pun mengenalinya sebagai gadis yang melarikan diri dari ujian calon karyawan baru.
Sepanjang pertemuan Raka dan Sara, mereka bercerita panjang lebar tentang diri dan latar belakang masing-masing. Dari satu orbolan, nyatanya berlanjut ke topik berikutnya. Di tengah kemacetan ibukota, keduanya memutuskan untuk berjalan kaki menuju stasiun sembari menemukan makna hidup yang sesungguhnya.
Sedikit orang yang percaya kalau buku tipis kadang bisa berisi jutaan makna. Namun nyatanya, “17:17” adalah salah satunya. Jika sempat mengira buku terbaru karya Sheva terasa ringan, sesunguhnya banyak sekali makna yang terkubur di antara kalimat-kalimatnya yang sederhana. “17:17” adalah dua numerik ganda yang sejajar dan membuat banyak orang bertanya-tanya.
Di sinopsis ada disinggung tentang pertemuan Raka dan Sara. Bagi saya, “17:17” sesungguhnya membahas suka-duka masyarakat di kota metropolitan, khususnya Kota Jakarta. Bagaimana di pukul 17:17 mereka tengah sibuk berdesak-desakan untuk pulang, bermacet-macetan di jalan raya dan dalam angkutan umum, dan kadang uang gaji mereka pun sesungguhnya habis di jalan. Tetapi, lewat “17:17”, hal-hal demikian malah diputarbalikkan oleh Sheva menjadi sebuah hal yang patut disyukuri, dinikmati, bahkan ditertawakan.
Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari percakapan antara Sara dan Raka. Dari yang pada mulanya mereka saling canggung. Memanggil dengan julukan ‘mas’ dan ‘mbak’ hingga keduanya bisa bertingkah layaknya dua orang sahabat yang sudah bercengkerama pulahan tahun lamanya. Topik-topik yang diangkat Sheva terasa lugas, mulus, dan selalu sambung-menyambung dari memperdebatkan pekerjaan, latar belakang keluarga, hingga selalu berpikir optimis ketika menjalani masa-masa sulit seperti mencari pekerjaan.
“Kalau rasanya lo jenuh, atau apa pun, lo nggak harus buang bonsainya. Lo cukup ganti potnya. Jadi, ketika lo nggak dapat kesempatan dari orang lain, ya lo nggak perlu buang semua cita-cita lo juga. Lo cukup ganti wadahnya—entah itu memperbarui semangat lo, atau cari pekerjaan di tempat lain.” –17:17, hlm. 112
Ide bercerita Sheva sudah sering diaplikasikan oleh beberapa penulis lainnya. Bahkan terasa klise jika disandingkan dengan seri film “Before Sunrise”, “Before Sunset”, dan “Before Midnight” yang memiliki basis percakapan dalam skripnya. Namun, dari buku pertama Sheva, “Blue Romance”, Sheva selalu punya gaya khas dalam menyelipkan monolog-monolog yang melibatkan latar belakang dan masa lalu tokohnya.
Dan lewat kombinasi monolog, percakapan, dan pembahasan topiknya yang sangat sehari-hari, pembaca tak ayal mengenal kedua tokohnya. Gaya bahasa yang dipilih Sheva pun terasa konstan. Berisi perenungan yang amat dewasa melebihi umur para tokohnya. Dengan demikian kedua hal tersebut terasa menyatu dengan latar ceritanya yang membawa suasana senja dirundung rintik hujan.
Sheva jarang menggunakan diksi yang muluk-muluk. Kalimat demi kalimat tampil apa adanya. Namun, analogi-analogi yang tuturkan secara sederhana itu malah bertingkah sebaliknya dan berhasil menyentil hati saya sebagai pembaca. Walau pesan yang ingin disampaikan Sheva terkesan cukup klise, tetapi Sheva sebagai penulis berhasil membungkusnya dengan sebuah kemasan yang baru nan menarik.
Seperti pada cerpen “Happy Days” dalam antologi cerpen “Blue Romance”, di “17:17” Sheva pun mengajukan sebuah topik sebagai lini utama dengan alur bolak-balik yang mengalir begitu saja. Bedanya jika dalam “Happy Days” sebuah napak tilas muncul dari interaksi tokoh dengan benda di sekitarnya, dalam “17:17”, Sara dan Raka kerap menarik mundur ingatan mereka lantaran sebuah topik percakapan.
Jangan berpikir jika alur bolak-balik akan terasa memusingkan, nyatanya Sheva seorang penulis yang handal, yang berhasil menyamarkan alur unik menjadi amat mulus. Dari satu kisah yang menceritakan pertemuan dua orang asing, alur “17:17” malah berakar ke mana-mana. Berkenaan dengan kebiasaan paman Sara—Om Randu—yang gemar mengoleksi piringan vinil. Lantas membahas Raka yang nyatanya lebih gemar menjadi guru les drum ketimbang masuk ke bidang yang dulu digelutinya semasa kuliah. Sheva secara sukses menggelar banyak kejutan bagi pembaca untuk kembali merenung tentang hari-hari buruk mereka dan memaknainya dengan lebih lapang dan sedikit rasa syukur.
“Tertawa di saat sedih adalah salah satu gestur menyenangkan di dunia.” –17:17, hlm. 71
Jika disuruh memilih antara Sara dan Raka sebagai tokoh yang paling saya sukai, saya rasa, penokohan Sheva terhadap dua tokohnya terasa seimbang. Sara digambarkan penuh dengan rasa canggung dan rikuh. Yang mana ia selalu menyembunyikan yang buruk di hadapan orang yang ia sayangi. Raka bertindak sebaliknya, Raka orang yang cukup spontan. Tapi, tidak seperti cowok-cowok keren di novel roman pada umumnya, yang tampil tanpa cela. Raka rupanya punya kelemahan sendiri mengenai idenya yang ia pikir cukup gila untuk menjadi drummer profesional. Kesimpulan yang saya tangkap, Sara dan Raka adalah citra seseorang yang tengah mencari kerja. Yang mana di dalam dirinya punya rasa minder, tapi di satu sisi, pasti saja ada hati kecil yang menyemangati. Seperti halnya Sara dan Raka yang selalu mengisi.
Sayangnya penokohan yang seimbang, tak ayal membuat kedua tokohnya dirasa sama rata. Dari dua sudut pandang tokoh “17:17”, Sara dan Raka menjadi sulit dibedakan. Ada lembar demi lembar pembaca terasa tak perlu memerlukan label Raka dan Sara untuk menyimak siapa yang tengah menjadi narator cerita. Dari gaya tanggap dan bersikap antara Raka dan Sara, saya jarang menangkap hal-hal yang kontras sehingga mudah membedakan keduanya kecuali hal-hal lalu yang dianggap sebagai nostalgia. Dari monolog masa lalu itulah, pembaca baru bisa tahu, rupanya narator kala itu adalah Sara ketika membahas Om Randu. Dan Mas Ruli ketika membahas tentang Raka.
Mengenai ruang dan hal-hal spasial, Sheva punya kepiawaian khusus untuk mengangkat pernak-pernik di dunia realita sehingga menjadi lakon tersendiri dalam novelnya. Seperti saat ia menjelaskan suasana stasiun yang ramai kala sore hari. Bukan dengan sebuah kalimat lugas, tapi memaparkannya begitu saja. Menjelaskan tokoh-tokoh figuran lain seperti ibu-ibu dan bapak-bapak, para sahabat yang sering terjebak macet berjam-jam di jalan raya, dan situasi halte TransJakarta yang menjadi arena tengkar ibu-ibu yang berlomba untuk masuk ke dalam bus.
Lagi-lagi tidak perlu metafora. Cukup dengan fakta. Saya rasa, sebagai penghuni non-Jakarta saya ikut bergidik membayangkan situasi sore hari yang begitu ganas di ibukota sana. Tapi, bagaimana dengan keadaan yang terjadi di antara Raka dan Sara?
Sampai menjelang akhir cerita, Sheva tetap membuat plotnya sebagai misteri. Dan itulah yang menjadikan “17:17” kian menarik. Digiring dari dialog ke dialog, seperti Raka yang tak berharap hari lekas berakhir, saya pun seringnya berharap buku ini punya cerita lain untuk diungkap sebagai sekuel.
Secara keseluruhan, “17:17” adalah buku yang perlu didandani dengan penanda dan stabilo. Analogi yang dituturkan Sheva bisa terkesan sepele. Tapi, yang sepele dan kerap dilupakan kadang malah bisa menegur orang untuk sekadar menyimak dan mensyukuri apa yang tengah ada di depan mata.
- Event ini hanya untuk teman-teman yang berdomisili di Indonesia.
- Follow twitter @dearsheva dan @frostbitiggy
- Share link giveaway ini di timeline Twitter dengan hashtag #1717Sheva. Lalu, mention @dearsheva dan @frostbitiggy
- Dan jawab pertanyaan ini di kolom komentar dengan menuliskan nama, email, dan akun twitter:
Sebutkan satu judul lagu yang menurut kamu pas didengarkan di sore hari. Dan jangan lupa sertakan alasannya 🙂
- Event giveaway ini hanya berlangsung selama lima hari, yaitu: 25 April 2016-30 April 2016.
- Satu orang yang beruntung bakal mendapatkan novel “17:17” karya Sheva yang langsung dikirim oleh penerbit.
- Pemenang akan diumumkan pada tanggal 1 Mei 2016.
Semoga beruntung
UPDATE
Sebelumnya saya ingin berterima kasih dulu kepada Kak Sheva dan Penerbit Grasindo untuk kesempatannya bekerjasama menyelenggarakan giveaway ini. Juga untuk teman-teman pembaca sekalian yang sudah berpartisipasi.
Well, sekarang saatnya mengumumkan pemenang giveaway #1717Sheva. Dan yang berhak memenangkan novel terbaru karya Sheva adalah:
Mega Widyawati
@widy4_w
Selamat kepada pemenang yang beruntung. Saya tunggu data lengkapnya berupa nama, alamat lengkap, dan nomor ponsel via email ke azuracaelestis@outlook.com dengan subyek:Pemenang Giveaway #1717Sheva. Untuk teman-teman yang lain, jangan kecewa dan berkecil hati, mari coba peruntunganmu di blogtour selanjutnya.
Nama : Diah P
Email : shedetective.coolkid@gmail.com
Twitter : @She_Spica
Link share : https://twitter.com/She_Spica/status/724430574199271427
Lagu yg menurut saya pas banget didengerin di sore hari adalah lagu Pulang oleh Float. Lagu ini enak banget didengar ketika pulang beraktivitas seharian, bisa didengar d mobil, d kndaraan umum, pkoknya dijalan pulang karena ini sesuai sekali dgn keadaan kita pada waktu pulang dan ngilangin penat banget karena lagunya agak ngejazz dan bikin rileks. Terima kasih.
wening | dabelyu_phi[at]yahoo[dot]com | @dabelyuphi
lagunya Mocca yang I Remember, karena lagunya ear catching, dan bikin rileks suasana. cocok banget didengerin pas sore hari untuk recharge tenaga dan emosi yang seharian habis terkuras karena berbagai aktivitas.
Nama : Markhamah
Twitter: @ivedvedi
email : ivedvedi@gmail.com
Lagunya Saint Loco – santai saja.
lagunya rada kalem. Pas dengan judul lagunya, SANTAI SAJA, sore hari. enaknya ya.. nyantai.
Nama : Debby CK
Email : dezcitrak@gmail.com
Twitter : @Debby_c
Senja di Ambang Pilu-nya Danilla asik tuh didengerin sore2, pas lagi santai leye-leye di kasur sambil baca novel/ngemil atau pas balik kerja terus badan capek dan hati merindu. Beuh.
Arie Pradianita | ariepradianita@gmail.com | @APradianita
Lagu yang cocok untuk sore hari sangat variatif, tergantung dari selera masing-masing orang. Akan tetapi, biasanya lagu-lagu yang biasa di dengarkan di sore hari adalah lagu – lagu yang easy listening. Sore hari adalah waktu yang tepat untuk bersantai dan beristirahat dari segala kegiatan yang melelahkan. Setelah seharian bekerja, sore hari adalah saat yang tepat untuk memanjakan diri teman-teman. Kegiatan yang dilakukan setiap orang di sore hari memang berbeda, ada yang memilih untuk tidur, makan di luar, berkumpul dengan keluarga, jalan – jalan sore, atau hanya bersantai-santai di rumah. Bagi yang hanya bersantai di rumah juga ada beberapa hal yang biasa mereka lakukan. Ada yang memilih selonjoran di kamar tidur, ada yang memilih bersantai di ruang keluarga sambil mengobrol dengan anggota keluarga lainnya, ada yang memilih menonton televisi, dan ada juga yang memilih duduk – duduk sambil mendengarkan musik. Mendengarkan musik memang merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengusir penat.
Setelah seharian lelah bekerja, maka sore hari adalah waktu yang tepat untuk bersantai. Duduk-duduk cantik, sambil minum teh dan beberapa cemilan serta dilengkapi dengan aluan musik yang easy listening akan membuat istirahat teman-teman menjadi lebih berkualitas. Bagi yang masih berada di perjalanan, mendengarkan musik juga cukup efektif untuk menemani perjalanan pulang teman-teman. Apalagi jika teman-teman sedang terkena macet, daripada teman-teman marah – marah yang malah akan menambah teman-teman stress setelah seharian bekerja, lebih baik teman-teman mendengarkan lagu-lagu yang easy listening yang akan membuat teman-teman lebih rileks dan bisa membuat teman-teman ikut bernyanyi serta cukup bisa membuat teman-teman menggoyangkan kepala teman-teman. Berikut ini adalah sebuah lagu yang cocok untuk sore hari menurut cita rasa saya.. (^_^)
Wiz Khalifa feat Charlie Puth – See you again..
Youtube Link: https://www.youtube.com/watch?v=RgKAFK5djSk
KARENA:
1. Nada lagu ini menggambarkan kesyahduan yang menenteramkan hati dan melodinya easy listening, menghanyutkan pikiran orang-orang yang mendengarkannya ke alam bawah sadar mereka.
2. Latar belakang langit senja yang cantik di video clip-nya, pas sekali apabila dinikmati sore hari.
3. Lagu tersebut diciptakan untuk mengenang Paul Walker yang meninggal dalam kecelakaan mobil. Ia meninggal ketika film Furious 7 masih dalam proses syuting. Ia merupakan pemeran Brian O’Conner dalam franchise The Fast and The Furious. Lagu ini menceritakan persahabatan dan mengenang teman yang sudah meninggal. Dalam lagu ini juga sangat sering dibahas tentang pengalaman Paul Walker bersama teman-temannya di jalanan bersama mobil kesayangan.
Nama: Annisa Hanako Nurfarah Cahyani
Email: annisahanako141@gmail.com
Twitter: @AnnisaHanako
Jawaban:
Lagu yang menurut saya yang pas untuk didengarkan saat sore hari itu lagu; Photograph dari Ed Sheeran
Alasan: Karena lagu itu enak didengar, mudah dicerna, sangat mudah untuk dinyanyikan, dan maknanya sangat dalem :’) Apalagi, suara Ed Sheeran itu sangat merdu dan musik latarnya pun sangat enak untuk didengar. Dan entah kenapa, lagu itu seperti mengingatkan saya akan kenangan-kenangan indah dengan teman, saudara, serta orang tua yang sangat saya sayangi 🙂
Nama : Mega Widyawati
Email : widya.mega354@gmail.com
Akun twitter: @widy4_w
Neira – Senja Di Jakarta
Bersepeda di kala senja
Mengejar mentari tenggelam
Hangat jingga temani rasa
Nikmati Jakarta
Bersepeda keliling kota
Kanan kiri, ramai jalanan
Arungi lautan kendaraan
Oh, senja di Jakarta
Parapa, parapa, parapa, parara
Nikmati jalan di jakarta
Parapa, parapa, parapa, parara
Maafkan jalan Jakarta
Bersepeda sepulang kerja
Kenyang hirup asap kopaja
Klakson kanan kiri berbalasan
Oh, senja di Jakarta
Parapa, parapa, parapa, parara
Nikmati jalan di jakarta
Parapa, parapa, parapa, parara
Maafkan jalan Jakarta
Bersepeda, di kala senja
Nikmati Jakarta..
Alasannya: Lagu nya pas banget pas sore hari itu, mengingatkan aku waktu masih tinggal di jakarta..
Nama: Chantia Ahwazuaiyah
email: chan.ahwaz (at) gmail (dot) com
twitter: @cheonchan
lagu yang pas dimainkan di sore hari itu
The corrs- Runaway
Lagu jadul, sih. Tapi punya kakak cowok yang hidup di zaman 90′ an, sukses bikin saya suka sama band-band atau boyband semacam MLTR, Boys II Men, Westlife, Backstreet boys, sama The corrs. Yang bikin the corrs-runaway keren itu dari intronya yang pake suara biola. pokoknya cocok banget lah buat didengerin sore-sore.
Oktabri | oerwandra@gmail.com | http://twitter.com/0ktabri
Lagu yang menurutku cocok didengarkan sore-sore itu lagunya AKMU – Time And Fallen Leaves. Lagu ini menurutku punya kesan magis, mampu menyedot perhatian bagi penyuka K-Pop atau yang kurang suka sekalipun. Petikan gitar Chanhyuk yang mengiringi suara merdu milik Suhyun kala menyanyikan lirik yang ‘dalem’ tanpa kesan menye-menye. Karena nggak semua orang mengerti bahasa Korea, berikut liriknya dalam bahasa Inggris:
I’m walking barefoot through the memories
With the fallen leaves
I’m letting go of the people I haven’t been able to forget
I’m walking barefoot through the memories
To the red-stained sky
I’m raising up the people who I haven’t been able to be with
Time passes like water flows
I’m building a dam called memories
There are memories that I couldn’t hold onto
It’s the reason why I look beyond the horizon again today
I’m walking barefoot through the memories
The colored leaves that embrace me
I’m giving my all as I softly lean on them
I’m walking barefoot through the memories
With the fully ripe scent of autumn
I hold onto my hungry heart and fall fast asleep
The flowers and trees of my heart are withering
The memories are buried too deep, I can’t take them out
It is beautiful that they are asleep in that place
Just the way they are
It’s sad, it’s sad
I’m walking barefoot through the memories
In the yellow ginkgo tree
I call out to the old memories that are hiding
I’m walking barefoot through the memories
With the blowing wind
I hold tight to the eyes that are closed in my heart
ini link menuju lagunya untuk memudahkan bagi yang pensaran 😉 https://www.youtube.com/watch?v=NWdat1jZayM
Nurul Hikmatul F
nhikmatulfatimah@gmail.com
@nuhifalala
Sebutkan satu judul lagu yang menurut kamu pas didengarkan di sore hari. Dan jangan lupa sertakan alasannya:)
Berhubung aku lagi suka drama Descendant of The Sun, jadi lagu yang pas menurut aku ya This Love dari Davichi. Kenapa? karena lagu this love ini punya arti yang mendalam gitu, jadi pasti nyaman didengerin di sore hari apalagi kalau langitnya lagi bagus terus ditemenin angin sepoi-sepoi 😀
Terima kasih.
Nama : Restu Ummu Adzaniar Solikhah
Email : restuummu@gmail.com
Tw : @ummu_ren
Sing for Me – Yellowcard
Alasannya karena lagu ini menceritakan tentang Mimpi dan Harapan. Intinya jangan pernah ragu untuk melangkah, jangan pernah berbalik jika kamu telah berjalan.
Selain maknanya bagus, lagunya enak di denger, musiknya slow, liriknya mudah di hafalin. Simple and ear catching.
Nama: Shinta Amelia
Email: shimeliaw[at]gmail[dot]com
Twitter: @S130596
Satu judul lagu aja nih kak? 😀 Yang paling pas didengerin saat sore hari sih menurut saya lagunya band Sore yang berjudul “Setengah Lima”. Lagu ini ada di album Sore yang bernama Ports of Lima. Seperti nama bandnya, semua lagu Sore ini enak banget didengar saat sore-sore habis pulang kerja, pas didengar saat dijalan dan terjebak macet atau saat santai dirumah sambil minum teh atau kopi. Kenapa? Saya senang dengar lagu dari band indie ini karena genre musiknya sangat unik dan terkesan ‘antik’ , juga liriknya yang puitis dan sarat akan makna dengan suara vokalis yang meliuk-liuk itu mampu menerbangkan imajinasi saya ke dimensi yang… wah, saya aja gak pernah tau itu ada! Pokoknya alunan musik dan liriknya ini magis banget! Serasa dibawa ke suasana Jakarta tempo dulu, agak-agak jadul tapi easy listening dan itulah daya tariknya, sebenarnya. Lirik yang ‘gak biasa’ dari Setengah Lima juga seolah mengajak saya untuk merenung, ternyata dibalik lirik yang simple itu punya makna yang dalam sekali ya… Mungkin lagu ini dibuat karena suasana pukul setengah lima sudah tidak kondusif lagi untuk jam pulang kerja, di Jakarta. Karena kan… yah, tau sendiri lah Jakarta kalau sore-sore itu macetnya gimana. Lagu ini biarpun mendayu-dayu tapi seolah berteriak keras dalam kesyahduannya.
Terima kasih giveawaynya, kak. Semoga saya beruntung kali ini 🙂
Nama: Dessy Rahmatya Lestari
Email:dessy.septriansyah29@gmail.com
Twitter: @Dessy_Mination
Sore adalah masa yang menjadi penghubung antara siang dan malam. Pada wilayah tropis, waktu sore berawal pada pukul 15.00 hingga pukul 18.00. Pada waktu inilah sebagian besar orang mengakhiri aktivitasnya, untuk kemudian beristirahat. Namun, beberapa orang justru masih harus bekerja bahkan hingga larut malam. Menurutku lagu yang cocok untuk didengarkan di waktu-waktu ini adalah lagu dari salah satu penyanyi indie Korea, Coffee Boy yang berjudul it’s nothing. Lagu ini merupakan lagu ballad yang pas untuk didengarkan di waktu santai. Karena lagu ini memberikan motivasi untuk tetap tegar. Bagaimana pun terpuruknya kita, seberapa pun lelahnya kita dengan masalah yang sedang kita hadapi, that’s nothing, semua masalah itu bukan apa-apa, siapapun juga melalui masalah itu. Kita tidak boleh menyerah, harus bangkit, karena semuanya akan baik baik saja. Aaah pokoknya lagu ini the best! Kemampuan aransemen Coffee Boy juga tidak bisa dipandang sebelah mata, musiknya keren banget! didukung suara Coffee Boy yang bagus+bikin melted, membuat aku makin meresapi lagunya.
그저 스쳐가는 바람일뿐이야
누구나 한번쯤 겪는 그런일이야
훌훌 털고서 이제 일어나렴
이건 아무것도 아냐 (Itu hanya seperti angin yang bertiup melewatimu
Setiap orang pernah melewati itu. itu adalah sesuatu yang kecil
Hiraukan itu dan bangun sekarang
Itu bukan apa-apa)
Lagu ini benar-benar sangat cocok untuk didengarkan sambil melepaskan penat setelah seharian beraktivitas. Karena dalam menjalani hari-hari tidak semua yang kita lakukan akan selalu berjalan mulus, tapi kita harus percaya kita bisa melakukan yang lebih baik.
Tidak hanya cocok untuk yang sedang bersantai, lagu ini juga cocok didengarkan bagi yang sore harinya masih harus beraktivitas. Seperti potongan liriknya
참 바보같이 울고만 있지마
뭐든 맘 먹으면 할 수 있는거야
시간 지나면 웃을 수 있는걸
너도 너무 잘 알잖아 일어나 (tolong berhenti menangis seperti seorang yang bodoh
kamu dapat melakukan apapun yang kamu inginkan
dengan berjalannya waktu
kamu akan tertawa
kamu juga akan sangat baik,
bangun)
Dalam hidup untuk dapat meraih sesuatu tentunya ada pengorbanan- pengorbanan yang harus kita lakukan. Tapi dengan usaha yang maksimal, di akhir nanti kita akan tertawa dan puas dengan kesuksesan yang kita raih.
Nama: Fetreiscia Frida
Email: fetreisciafrida@gmail.com
Twitter: @fetreisciafrida
Menurutku lagu yang enak didengerin waktu sore itu lagu dari Produce 101 – When The Cherry Blossom Fades. Lagu ini diciptakan oleh produser nya untuk menceritakan kisah perjalanan mereka. Produce 101 merupakan acara survival, jd ada yg bertahan dan ada yg akan gugur. Lagu ini dinyanyikan ketika final stage mereka. Lagu ini memiliki kisah bahwa ketika spring selesai maka akan digantikan oleh summer. Yang artinya perjalan di Produce 101 mereka sudah selesai setelah final stage ini, dan mereka akan memulai perjalanan yang baru yang lebih panas dan penuh persaingan musik lagi. Lalu di dalam liriknya juga ada yang mengatakan seandainya kita memulai semua ini dengan lebih hangat, mungkin kita bisa saling berpelukan dengan lebih hangat lagi. Lagu, arti dan lirik ini bisa digambarkan ke dalam diri kita. Spring itu awal/pagi hari, summer itu sore hari setelah selesai melakukan aktivitas, dan memulai dengan lebih hangat itu aktivtas kita yang kita lakukan hari ini. Bisa dibilang, lagu ini bisa buat flashback satu hari. Sambil di jalan pulang atau di dalam rumah, melihat kembali seluruh aktivitas seharian kita. Dan bahwa yang terjadi hari ini cukup untuk hari ini, perjalan hati ini telah selesai cukup untuk hari itu saa, karena akan ada hari besok yang lebih berat menanti lagi.
Buat yang mau dengar lagunya dan lihat lirik nya nih yang berminat ^^
Nama : Umi Marfa
Twitter :@umimarfa / Link share : https://twitter.com/umimarfa/status/725217488028372992
Email : umi.marfa@gmail.com
Tom Odell – Heal, soundtrackny If I Stay, cocok kalo didengerin di sore hari yang dingin, nadanya adem tapi nggak bikin ngantuk, yang ada bikin nyes gimana gitu di hati. Maknanya juga dalem, untuk bahagia kita nggak perlu pasangan yang sempurna, namun bahagia adalah ketika kita menerima segala yang ada pada dirinya, kekuatan menerima itu.
Indriani | my_ownmail@yahoo.com | @ryanie31
Vertical Horizon – Best I Ever Had.
Jadul sih, tapi masih suka dengerin lagu ini kalo sore, apalagi kalo duduk di samping jendela kendaraan yang sedang melaju, trus dengerin intro pembuka di lagu ini, ingatan langsung terbang ke masa-masa lalu, tentang hal-hal baik yang sudah terjadi dalam hidup. Meski musiknya gak terlalu slow dengan iringan gitar di awal-awal, tapi tetep cocok dikupingin sore hari, selepas menjalani pagi-siang yang mungkin membosankan.
Nama : Fadilla Sukraina
Email : Fadillasukraina17@gmail.com
Twitter : @fadilla_skrn17
Sebutkan satu judul lagu yang menurut kamu pas didengarkan di sore hari. Dan jangan lupa sertakan alasannya
Iridescent – Linkin Park
Lagu ini cocok didengarkan saat sore hari karena—menurut saya—liriknya sangat dalam. Lagu ini mengajak pendengar untuk merenungi apa yang telah terjadi, lalu belajar untuk merelakannya. Dari pengalaman pribadi, saya banyak sekali mengalami peristiwa buruk dalam sehari. Dapat nilai jelek, dibully teman-teman, dimarahi guru atau orang tua, dll. Semua orang juga pasti pernah. Tapi, toh itu sudah terjadi. Tidak bisa diulang dan diubah. Kita tidak bisa hanya terus memikirkannya. Sebab masih ada hari esok dan kita harus bersiap untuk itu. Lagipula, hari esok belum tentu seburuk hari ini, kan? Dan, merenungi hal seperti itu paling pas dilakukan di sore hari, saat akhirnya kita bisa beristirahat setelah lelah menjalani satu hari yang berat.
Tapi yaa tergantung pendengarnya sih. Selera musik tiap orang juga berbeda-beda. Ntar takutnya dengar lagu ini malah jadi tambah frustasi.
“Do you feel cold and lost in desperation?
You build up hope but failure’s all you’ve known.
Remember all the sadness and frustration.
And let it go….
Let it go….”
Nama: Arien Prakasari
Email: arinprakasari@yahoo.co.id
Twitter: @Arrinn_Kka
Lagunya Paramore – the only exception, kenapa? Karena alunan musik di lagu ini pelan dan enak didengar, apalagi saat sore seperti pulang sekolah lagu ini bisa melepas penat ku, selain itu makna dari lagu ini sendiri yang merupakan perubahan seorang yang awalnya tidak percaya keindahan cinta yang mulai membuka hatinya untuk seseorang seiring berjalannya waktu dan ini yang buat aku makin suka dengerin lagu ini 🙂
Rini Cipta Rahayu
rinspiration95@gmail.com
@rinicipta
Hmm,, aku suka dengerin musik kak, baik dari radio maupun playlist lagu. Jadi bingung kan mau rekomendasi lagu apa yang pas didengerin pada sore hari hehe.. Dengerin lagu itu bikin kita bisa ngerasa relaks, sambil istirahat setelah seharian beraktivitas. Genre favorit tiap orang kan beda-beda, tapi kalau aku sih cenderung suka dengerin lagu yang akustikan atau punya musik yang agak slow buat teman bersantai. Salah satu lagu yang sering aku putar adalah lagunya Payung Teduh – Untuk Perempuan yang Sedang Dalam Pelukan. Judulnya panjang, tapi romantis. Payung Teduh juga menghadirkan musik yang berkualitas dan bener-bener bikin kita ngerasa ‘teduh’ saat dengerin lagu-lagunya. Liriknya juga puitis banget! Berikut liriknya :
Tak terasa gelap pun jatuh
Diujung malam menuju pagi yang dingin
Hanya ada sedikit bintang malam ini
Mungkin karena kau sedang cantik-cantiknya
Lalu mataku merasa malu
Semakin dalam ia malu kali ini
Kadang juga ia takut
Tatkala harus berpapasan ditengah pelariannya
Di malam hari
Menuju pagi
Sedikit cemas
Banyak rindunya
Nama: Aya Murning
Twitter: @murniaya
Email: ayamurning@gmail.com
Pilihanku ini mungkin agak lawas, tapi ini lagu yang sering kudengar di sore dan malam hari. Kayaknya nggak ada yang nggak tahu sama lagu ini deh.
Bondan feat. Fade 2 Black – Kita Selamanya
Sore hari itu dipenuhi terik jingga. Hangat, tidak panas seperti dikala siang. Perlu lagu yang hangat juga untuk menemani suasana senja. Sebuah lagu yang mengemban banyak kenangan bahkan sanggup membawa kita ke suatu masa layaknya lorong waktu. Bagiku lagu tentang pertemanan, persahabatan, masa sekolah dengan lirik yang menyentuh adalah kawan yang pas. Meski kebanyakan lirik di lagu ini dibawakan secara rap, tapi makna tiap kalimatnya bisa sampai ke hati pendengar. 🙂
Hiiisshh, tetiba jadi kangen masa sekolah kan… 😥
Zarinkha Azizah
@haelianthus
Sweetmacaroon95@gmail.com
Jawaban :
Fix You – Coldplay!
Karena lagu ini always reminded me that at the end of the day, kalau semuanya tidak berjalan baik sesuai dengan keinginan, just remember, bahwa akan selalu ada sesuatu yang bisa bikin mood kamu merasa menjadi lebih baik, misalnya kayak baca buku ditemani secangkir teh dan alunan musik yang enak di teras rumah. It kinda brings back mood yang tadinya udah hancur berantakan jadi bisa lebih baik
Nama : Agatha Vonilia M.
Akun twitter : @Agatha_AVM
Email : agathavonilia@gmail.com
Yui – Good Bye Days
Lagu ini cocok bangetts didengerin pas sore hari di angkutan umum juga lebih dapet suasananya kak. Pake headset dan sambil mejemin mata dengernya, langsung ngademin hati kak. Apalagi kan kalau sore ntu udah capek banget seharian kerja dan menurutku cocok kalau dengerin ini, anggap aja hari esok akan lebih baik lagi. Biarlah masalah hari ini berlalu. Semoga kakak suka karena bahasa Jepang. Lagu ini instrumennya nggak terlalu sendu. Menurutku biar kita tetap positive thinking aja walaupun badan udah lelah, moodnya masih oke sambil makan cokelat lebih enak lagii. Cocok banget juga didengerin sambil menunggu rintikan hujan mereda. 🙂
Nama: Fitriscia Jacilia
Email: fitrisciajacilia@gmail.com
Twitter: @jacilpo
Lagu yang enak dinikmati setiap sore adalah lagu rohani dengan judul Pelangi Kasihnya. Karena lagu ini membuat aku kuat menghadapi setiap cobaan yang datang setiap harinya. Dari pagi sampai sore aku beraktivitas, dan sore pasti sudah di rumah. Dari pagi sampai sore pasti banyak hal yang terjadi, baik senang maupun sedih. Cobaan ataupun rejeki. Maka itu, jika hari ini rasanya berat, banyak cobaan, pasti sorenya ketika pulang, aku berdiam mengambil waktu teduh sejenak sambil mendengarkan lagu ini. Rasanya seperti diberi kekuatan dari Tuhan, diingatkan bahwa Tuhan tak pernah memberi ular kepada anakNya yang minta roti. Serta, setiap cobaan yg dateng setiap harinya tak pernah melebihi kekuatan kita. Semuanya indah sesuai rencana-Nya. Enak sekali deh dengar lagu ini di sore hari setelah beraktivitas dan menjalani hari, apalagi hari itu terasa benar-benar berat.
Putri Prama A.
anantaprama@yahoo.co.id
@putripramaa
Menuju Senja-nya Payung Teduh.
Aku suka dengan nada-nada lagu di sini karena menyiratkan ajakan untuk lebih bersemangat dengan cara yang sederhana. Dari liriknya saja, kita diajak untuk lebih bersemangat lagi meskipun hati sedang pilu.
“di sore itu…
menuju senja…
bersama…
hati yang terluka…
tertusuk pilu menganga luka itu…
di antara senyum yang menapaki jejak kenangan…
di sore yang gelap ditutupi awan
bersama setangkup bunga cerita yang kian merambat di dinding penantian”
Seru deh, lagunya jujur banget. Meskipun terkesan mengomentari dan menyalurkan kesedihan dengan keberadaan mawar, lagu ini menarik banget buat didengerin.
Oh ya, lagu ini agak berasa ‘keroncong’ lho. Klasik.
Aku terinspirasi jawab lagu ini saat di sekolah dan hujan mengguyur menjelang sore, pas pelajaran matematika. Paduan yang nggak cocok tapi inspirasiku ke mana-mana. Suka banget, rekomen lagu ini! ^_^
Gita Nurladikasari | mrsbabe97@gmail.com | @oneonlygzb
Berhubung aku K-Popers aku rekomen lagu-lagu Korea gak apa-apa yaa, lebih dari satu juga gak apa-apa kan. Sering denger ‘ Lee Hi – My Star, Lee Hi – Hold My Hand, Lee Hi feat Bobby ‘iKON’ – Video. G-Dragon X Taeyang – Good Boy, dan G-Dragon X Taeyang – Stay With Me’. Karena menurut aku sore hari itu enaknya denger lagu yang fresh daripada yang mellow-mellow gitu. Terus vokal mereka juga yang T.O.P.B.G.T jadi enak banget di dengar, bahkan jadi ke-ikut nyanyi.,
Link-nya :
1. https://www.youtube.com/watch?v=judxOWZvi7I
2. https://www.youtube.com/watch?v=cuUEnho33so
3. https://www.youtube.com/watch?v=Uwv6nx6lOm0
4. https://www.youtube.com/watch?v=1ZRb1we80kM
5. https://www.youtube.com/watch?v=_pVkAW43v_U
Berurutan kok, sorry banyak, hehehe.
Nama : julia dwi kartikasari
Twitter : @juliakartika326
Email : juliakartika18@yahoo.com
Saya suka dengerin lagu yang berjudul burung hantu. Kedengeran aneh memang, saat usia saya yang sudah bukan anak anak lagi masih suka lagu anak-anak yang lucu dan sederhana. Tapi, memang itu keunggulan lagu anak-anak, lagu dengan lirik yang sederhana tapi penuh makna.
Lirik lagu ini sangat sedikit dan mudah dipahami, jadi kalau orang tidak tahu lagu ini sekalipun, pasti dalam waktu singkat dapat menghafal liriknya dan terhanyut dengan nada-nada di lagu ini.
Makna lagu ini simple, matahari yang terbenam digambarkan dengan penuh damai seperti mendengar suara burung hantu yang merdu. Dengan membayangkan hari yang mulai petang, disambut suara burung hantu yang semakin membuat damai dan terhanyut dengan suasana senja.
Terima kasih
Nama: Dera Devalina
Email: deradevalina@gmail.com
Twitter: @deradevalina
Sebutkan satu judul lagu yang menurut kamu pas didengarkan di sore hari. Dan jangan lupa sertakan alasannya
lagu yang tepat untuk menemani aktivitas sore adalah lagu milik Yesung Super Junior Here I Am akhir akhir ini aku sering dengerin lagu ini pas banget untuk aku yang masih bekerja pada sore hari kerasa kayak yesung yang nemenin ^_^ , lagu Ballad yang easy listening bikin adem walaupun liriknya tentang penyesalan seseorang tapi lebih fokus ke suara yesung yang sexy , ditemenin sama secangkir kopi hangat sambil dengerin lagu Here I Am jadi ngak kerasa kalo lagi kerja lanjut terus ampe malem.. semangat
ini linknya ..
Nama : Humaira
Email : humairabalfas5@gmail.com
Akun Twitter : @RaaChoco
Sebutkan satu judul lagu yang menurut kamu pas didengarkan di sore hari. Dan jangan lupa sertakan alasannya
Chairlift – Bruises
Ga tau kenapa, tapi setiap denger lagu bawaannya jadi ceria dan seneng. Kalo denger lagu ini rasanya seperti lagi tamasya di padang rumput yang hijau dan rapi. Duduk di bawah pohon yang rindang yang sudah tergelar kain, ditemani matahari siang menjelang sore dan angin sepoi-sepoi. Aku sering puter lagu ini pas lari sore. Apalagi kalo dengerin sehabis pulang kerja atau diperjalanan, bikin jadi hepi bawaannya. Dan kalo lagi dengerin ga sendirian, temen yang ikut mendengarkan bakal tertular. Pokoknya enak banget deh, bikin ceria.
Kalo berkenan bisa buka ini untuk mendengarkan :
Dan ini liriknya :
I tried to do handstands for you
I tried to do headstands for you
Every time I fell on you yeah every time I fell
I tried to do handstands for you
But every time I fell for you
I’m permanently black and blue, permanently blue
For you
I tried to do handstands for you
I tried to do headstands for you
Every time I fell on you yeah every time I fell
I tried to do handstands for you but every time I fell for you
I’m permanently black and blue, permanently blue
For you ooo …
For you ooo …
So black and blue ooo …
For you ooo
I grabbed some frozen strawberries so I could ice your bruising knees
But frozen things they all unfreeze and now I taste like
All those frozen strawberries I used to chill your bruising knees,
Hot July ain’t good to me
I’m pink and black and blue
(for you)
I got bruises on my knees for you
And grass stains on my knees for you
Got holes in my new jeans for you
Got pink and black and blue
Got bruises on my knees for you
And grass stains on my knees for you
Got holes in my new jeans for you
Got pink and black and blue
For you ooo …
For you ooo ….
So black and blue ooo …
For you ooo …
Do-doo-do-do-do
Do-doo-do-do-do
Do-doo-do-do-do
Do-doo-do-do-do
Do-doo-do-do-do
Antara Anyer dan Jakarta – Mytha & Karina Salim
Salah satu lagu jadul dul dul dul yang saya suka dan masih sering didengerin sampai sekarang. Tapi saya kurang sreg dengan versi aslinya Sheila Majid. Kalau seperti yang saya cantumkan di link itu, lagu ini diaransmen ulang jadi lebih modern dan groovy. Lebih pas dengan kuping saya dan tentunya selera anak muda jaman sekarang.
Dari lagunya dan bait-baitnya itu bercerita tentang kisah cinta singkat yang ber-setting di pantai. Nggak ada kegiatan lain yang lebih indah di pantai selain bisa melihat sunrise & sunset bersama orang yang dikasihi, bukan? Terlebih sunset yang ada di sore hari.
Sunset = sore = lagu ini
Hehe semoga suka 🙂
=====
Bintang Maharani
@btgmr
btgmhrn@gmail.com
Kurnia Dwi Pertiwi
@KDP264
kurniadwipertiwi1@gmail.com
Payung teduh – berdua saja, payung teduh – resah.
Lagu ini emang nggak ada sangkut pautnya sama sore. Tapi lagu ini enak banget di dengerin pas sore hari. Adem ayem gitu deh. Liriknya sastra banget. Nadanya santai kaya di pantai. Kaya nama bandnya payung teduh, bikin kita teduh gitu. Apalagi kalau hujan, terus di tambah masak mie kuah pake telor. Behh.. mantap banget. Lagunya mendukung abis. Rekomendasi banget lah..
Nama: Cahya
Twitter: @chynrm
Email: cahyasptm@gmail.com
Project Pop – I Will Not Survive
Pada dasarnya karena aku aku suka sama lagu yang ceria. Lagu ini pake melodi yang sama dengan lagu I Will Survive dari Cake. Tapi liriknya banyak yang diplesetin dan dibuat jadi lucu. Kalau istilah dalam rapping itu, rhyming-nya cucok deh. Aransmennya juga beda dari versi Cake.
Aku bahkan suka dengerin lagu ini sejak jaman SMP (kan album Pop Circus rilisnya tahun 2005) waktu masih sering dengerin lewat walkman, pemutar kaset pita itu. Jadi kalau lagi bete ya lagu ini bisa jadi salah satu obatnya ehehe~
Nama : Heni Susanti
Email : henis_minozz@yahoo.com
Akun Twitter : @hensus91
Sebutkan satu judul lagu yang menurut kamu pas didengarkan di sore hari. Dan jangan lupa sertakan alasannya:)
MENARI by Maliq & D’Essentials
Alasannya karena musiknya yang jazzy bisa membuat pikiranku kembali tenang, calm down setelah seharian sibuk bekerja, misalnya. Liriknya yang ceria juga membuat semangat tumbuh kembali. Saat sedang capek ataupun santai, lagu ini bisa membuat hati dan pikiran lebih tenang.
Nama :: Siti Elmanah
Email :: sitielmanah4@gmail.com
Twitter :: @Araharuu
Aku suka putar lagu Taeyeon – I, musiknya itu lohh.. Saat di resapi rasanya pikiran melayang2, intrumental nya juga suka. Karena lagu ini bercerita tentang impian, jadi suka berkaca diri..
penggalan liriknya..
Sky that pours light
(I) stand under it
Fly as if I’m dreaming
My life is a beauty
nama: famia
email: amifamia[at]gmail[dot]com
twitter: @amifamia
jawaban:
menurutku lagu yang cocok diputar saat sore hari itu lagu apa aja yang penting bisa membuat orang itu merasa nyaman dan rilex. kalo aku lebih suka muterin lagunya Utopia – Hujan, kenapa? karena kalau sore itu biasanya suka hujan, dan kalau hujan biasanya suka malas-malasan, tapi kalau muterin lagu itu jadi lebih semangat lagi.
Nama: ari
Email: muthia_batari@yahoo.com
twitter: @tiarizee
Fix You – Coldplay
Sore hari itu saatnya rutinitas berakhir. Sore hari itu saat matahari mulai berganti dengan bulan. Senja.
Entah kita sudah melalui hari yang sulit, atau saat kita lelah dengan kehidupan yang membuat kita terkadang merasa tertekan, mendengarkan lagu ini di sore hari, ditemani senja yang mendampingi sangatlah tepat. Petikan gitar yang menenangkan hati dan lirik lagunya yang secara garis besar berusaha membangkitkan seseorang dari keterpurukan. Tidak ada alasan untuk tidak memutar lagu ini di sore hari. Sore hari saatnya menenangkan hati, emosi, dan suasana setelah seharian lelah beraktivitas, bukan?
And, of course, ‘Lights’ Will Guide You Home. And Ignite Your Bones. And I Will Try To Fix You.
Nama : Tri
E-mail : triwahyuni.irawan3@gmail.com
Twitter : @tewtri
Lagu yang enak buat didengar sore-sore?
Kalau buat saya sih ada dari Ben–Stop The Love Now. Ini lagu saya puter dari mulai pulang kerja sampai mau tidur. Terus saja ada kali 30-an kali. Nggak bosen-bosen karena lagunya ‘renyah-sweet-adem’ tapi ini Korean yah buat yang agak ‘anti’ saya nggak tau ini bakalan cocok atau nggak karena genrenya Korean banget. But, Stop The Love Now nggak akan bikin sore sendu walau judulnya agak nyiksa dan perih gitu. Faktanya, dari lirik dan musiknya bener-bener bikin semangat buat terus jatuh hati malah. Salah satu lagu favorit saya sih sejauh ini.